20

3.2K 438 26
                                    

Sampai distasiun pun, dua insan itu masih tidak menyadari jika kedua tangan mereka saling bertautan. Juga tak menyadari, tatapan seseorang tengah membara bagai api dari tempat yang jauh dari mereka.

***

"Eeeh?!"

Seorang gadis pink memekik dari kejauhan, Katsuki telah melewati tubuh wanita itu, berjalan tak acuh pada sekitarnya. Yang jadi sasaran teriakan wanita berbadan seksi montok itu sontak menghentikan langkah kaki mereka, Shoto dan [Name].

[Name] menatap heran,berusaha mengingat-ingat siapa wanita yang tengah berlari kecil dan sudah berdiri di hadapannya ini. Senyuman yang sulit [Name] artikan dikeluarkan dari bibir wanita itu. Lirikkannya secara bergantian menatap Shoto dan [Name].

"Apa apa, Ashido?" Justru Shoto yang angkat suara.

Ashido, oh ya, Ashido Mina. [Name] baru mengingatnya, kenapa? Oh ayolah, siapa yang akan lupa pada orang yang paling bodoh dan berisik di kelas? Walau hanya melupakan nama, [Nama] tidak akan melupakan rupa orang ini.

Ashido tidak menjawab pertanyaan Shoto. Ia malah mengalihkan pandangannya dari pria itu dan segera manatap tajam kepada [Name]. Dengan senyum misterius juga mata berbinar tentunya.

"Ada apa? Ashido-san?"

"Panggil Mina saja! Ne, [Name]-chan!" Sebelum melanjutkan, Wajah pink itu mendekat ke telinga diatas kepala [Name]."Ada hubungan apa kau dengan Todoroki?? Humm???" Bisiknya namun masih terdengar oleh pria disebelah [Name]. Muka penuh penasaran itu berkilauan di mata [Name].

[Name] mengerjap heran, begitupun Shoto.

Sontak [Name] baru sadar dengan posisi tangannya, saat Mina dengan ekspresi menyebalkan melirik ke arah dua tangan yang bergenggaman.

"A, maaf Shoto." Ucap [Name] sesudah melepas dengan cepat genggaman tangannya.

"Tidak, ini salahku [Name]. Aku benar-benar tidak sadar, maaf." Jawab Shoto sembari mengembalikan letak tangannya ketempat seharusnya menempel di pinggul.

Keduanya pun salah tingkah selama beberapa detik, berusaha menetralisirkan sebuah perasaan yang menyeruak keluar untuk ikut-ikutan berdempetan di dalam hati masing-masing.

'Ke-kenapa ya,rasanya muka ini memanas'

Batin keduanya.

"He?! Nama depan?! Seriusan! Kalian ada hubungan spesial kan??!" Senyuman lebar wanita berbola mata hitam dengan iris kuning emas itu semakin lebar dan menyebalkan. Menatap penuh harap pada kedua insan yang terbengong.

"A-apa maksudmu? Ashido?" Tanpa intonasi, Shoto bersuara. Sempat tersendat, namun Shoto dapat dengan hebat menyembunyikan kegugupannya sekarang.

"Hoh, percuma Kau bertanya begitu Ashido.." Seseorang muncul dari belakang tubuh Mina, entah sejak kapan anak ini ada disitu.

Menepuk pelan pundak Mina sembari menampilkan senyum penuh kepercayaan dirinya.

"Ah, Kaminari.." Mina menanggapi, mukanya ikut terbengong dengan argumen Kaminari sebelumnya.

Semua tatapan yang ditujukan pada lelaki itu terabaikan saat sang pemilik Quirk petir itu menutup mata, tersenyum lebar, dan mendengus pelan seakan mengeluarkan suara dari senyumannya.

"Todoroki, kemarilah." Ajak Pria itu tiba-tiba.

"Untuk apa?" Shoto menjawab cepat, bermaksud protes mungkin.

"Tidak perlu banyak bertanya, ikuti saja Aku. Selain Ashido, Aku yakin jika kalian sampai kelas dengan berjalan berduaan begitu, akan lebih banyak yang mencurigai,  Kau dan [Name] pun pasti akan kebingungan lagi saat itu, Kan?"

Berpikir sejenak. Ada benar nya juga ujaran pria bersurai kuning terang ini. Saat ini saja, Shoto kewalahan dengan apa yang dimaksuk Ashido tentang kata     'Hubungan spesial'.

Tentu saja, teman, kan? Tapi, dijelaskan pun sepertinya akan sia-sia. Mereka telah tertangkap basah saat tidak sadar tengah berpegangan tangan, walau tidak sengaja, apa yang lain akan percaya?

Oh ayolah, dalam hubungan pertemanan antar pemuda dan gadis SMA. Mereka takkan berpegangan tangan kecuali jika mereka masih anak sd berumur 8 tahun.

Kali ini, Shoto malah bersyukur bertemu dengan Ashido lebih dulu.

Shoto pun akhirnya setuju dengan pendapat lelaki bernama kecil Denki, Shoto pun mengangguk untuk mengikuti si orang yang mendapat julukan Aho itu.

Sedang [Name], Ia masih dilanda kebingungan dengan tatapan super datarnya. Sampai Shoto yang menatapnya membuat mereka berpandangan dalam. Sama-sama datar.

"Sampai jumpa dikelas [Name]." Ucap Shoto terburu-buru, sebab tangannya sekarang sedang ditarik paksa oleh Denki.

Gadis yang sedari tadi paling dibuat bingung pun sekarang hanya mengangguk-angguk dengan mulut sedikit terbuka. Ia heran. Apa yang mereka bicarakan. Masalah ini mungkin diluar kemampuannya, sebab itu [Name] hanya kebingungan saja dari tadi. Kecuali.
.
.
.
.
.
Rasa hangat saat jari-jarinya bertaut dengan jari-jari Shoto. Ia tau betul perasaan apa itu.
.
.
.
.
Itu perasaan yang sama,
.
.
.
.
Saat pertama kali Ia merasa bahwa Katsuki adalah orang yang Ia akan berikan sebuah perasaan bernama Cinta.
.
.
.
.
.
.
Nah, apakah sekarang giliranmu, Shoto? :) atau, tidak?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
T
O
D
O
R
O
K
I
S
H
O
T
O
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ntah knp, author merasa nih cerita makin gaje deh, y gak? :")
.
.
.
Maafkan segala kekurangan ini para readers setia:")

To be continued.

Scarlet~♡





LOSERМесто, где живут истории. Откройте их для себя