26

2.8K 372 16
                                    

"Kalian Nge-Date?!"

Mitsuki di kagetkan dengan dua remaja dirumahnya yang sekarang tengah berpamitan. Keduanya mengenakan baju casual di hari Sabtu ini. Berdiri berdampingan. Padahal, biasanya di jam sepagi ini --09.00 AM-- Keduanya belum ada satupun yang keluar kamar.

"YA TIDAK LAH NENEK LAMPIR!!!" Tentu saja, bentakan keras menjadi jawaban dari pertanyaan manis sebelumnya.

"Hah?! Lalu apa-apaan situasi ini???!" kata "Nenek Lampir" bahkan sampai terabaikan karena saking terkejutnya Mitsuki.

"Ibu, kami hanya ingin berkunjung ke rumah teman." ujar [Name] berusaha bersuara selembut mungkin disertai senyuman tipis.

"Hanya Temannya bukan temanku!" bantah Katsuki. [Name] hanya bisa menghela napas pendek mendengarnya.

"Lalu untuk apa kau ikut-ikutan?" Mitsuki menyipitkan salah satu matanya, berniat mengintimidasi anak laki-lakinya yang buang muka itu.

Sejenak, keadaan di sana hening. Katsuki terlihat berpikir mencari jawaban yang pas.

"Tidak ada urusannya denganmu!" Namun sayangnya jawaban yang pas sepertinya hanyalah kalimat tersebut.

Mendapat tatapan bingung dari Ibunya dan [Name]. Membuat muka preman Katsuki semakin menjadi-jadi.

"Huh! Sudahlah! Ayo pergi dan selesaikan ini!" Katsuki menarik [Name] dengan tangan yang menggenggam tepat pada pergelangan tangan [Name].

"Tunggu."[Name] melepasnya pelan.

"Ibu, kami berangkat ya. Dan satu hal lagi, aku juga Katsuki bangun pagi-pagi sekali dan sudah menyiapkan sarapan untukmu dan Ayah, tolong dimakan ya." Saat itu [Name] berucap datar, namun entah kenapa terasa sangat lembut saat suara itu masuk melewati telinga Mitsuki.

"Hati-hati ya nak" Sembari mengelus pucuk kepala [Name] singkat, senyuman diajak Mitsuki merekah.

***

"Memang kau tau rumahnya hah?"

Kedua insan itu berjalan pelan beriringan, ingin menuju ke stasiun. Katsuki dengan tangan kosong yang diselipkan ke dalam kedua kantong celananya, lalu [Name] dengan kotak bekal jumbo di salah satu pelukan tangannya dan tangan yang satu lagi asik menekan-nekan tombol pada handphonenya.

"Ya, kemarin kami sudah bertukar alamat e-mail dan Ia juga sudah mengirimkan Alamat rumahnya." jawab [Name] tanpa menatap ke arah Katsuki.

'Sejak kapan?!'

Ingin bertanya, tapi mulut Katsuki bungkam oleh kegengsian.

Rasanya akan memakan waktu yang lama sekali untuk sampai ke stasiun. Sebab apa? Oh ayolah, perjalanan yang disertai keheningan dan kecanggungankan pasti akan terasa begini. Super Lambat.

Sudah lebih setengah jalan, saat mereka berdiri menunggu lampu merah agar kembali hijau di penyeberangan. Mata Katsuki terfokus pada leher [Name] yang masih memakai handsaplast pemberiannya.

Teringat kejadian malam itu, membuat Katsuki merutuki dirinya sendiri di dalam hati. Semua diarahkan pada dirinya yang tidak bisa mengontrol nafsu liarnya.

"Katsuki."

"..Hah?"

"Hijau" tangan mungil gadis itu menunjuk ke lampu penyeberangan pejalan kaki.

"Aku tau, bodoh." maksudnya, Katsuki tau itu hijau, tapi dia tidak sadar.

"Ada apa? Kau tadi melamun, apa ada hal yang mengganggumu?" tanya [Name] sambil berjalan dan berusaha menyeimbangkan langkah mereka berdua.

"Tidak ada!" Katsuki malah tiba-tiba mempercepat langkahnya dan membuat [Name] ikut-ikutan melakukan hal demikian.

[Name] menyerah menanyai katsuki.

Beberapa menit berjalan. Mereka pun akhirnya sampai ke stasiun.

Keduanya yang mendapati kereta yang sudah hendak berangkat, pun langsung saja berlarian.

Berhasil masuk, mereka hanya dapat tempat sempit di depan pintu kereta. Katsuki menempelkan punggungnya di pintu itu dan [Name] bediri di depannya.

*****
Katsuki kebingungan. Gadis di depannya ini terlihat tidak nyaman. Bukannya Katsuki sangat memperhatikan, tapi tidak biasanya gadis ini celingak-celinguk kesana kemari dengan keringat tak jelas di wajahnya.

Saat ditelusurinya lebih jauh, Katsuki membulatkan matanya dan keningnya membentuk perempatan.

"Hoi! Apa yang kau lakukan dengan pahanya hah?!" Katsuki menggenggam tangan seorang pria tua berjas.

Bingo, [Name] dilecehkan dihadapannya sendiri.

Dari tangannya, keluar percikan-percikan api. Siap meledakkan dan menghancurkan tangan itu,

"Katsuki, su-sudahlah. Kau akan membuat kekacauan."

"Hah? Kau tidak lihat orang tua sialan ini sudah lebih kacau?! Ini tidak bisa dibiarkan!"

Entah sudah yang keberapa kalinya orang tua tidak tau diri itu meminta Ampun, bagi Katsuki Ia tidak pernah meminta ampun sama sekali, tetap saja Katsuki terus melempat tatapan kematian pada pria yang sudah bermandikan keringat dingin itu.

"Katsuki, lepaskan saja. Ia sudah malu. Itu ganjaran yang pas."

Katsuki menatap sekeliling, terlihat banyak sekali orang-orang disekitar melempar tatapan jijik pada pria mesum yang Katsuki ingin sekali bunuh itu. Sedikit dari mereka memperdengarkan kata-kata kasar.

Tidak menurut, Ia pun segera melepas sedikit ledakan kecil yang cukup membuat pria itu memekik kesakitan yang mana kemudian membuatnya beralih tempat entah kemana.

[Name] terkejut dengan apa yang Katsuki lakukan, namun dilain sisi, Ia sedikit lega.

"Itu ganjaran yang sebenarnya!" Katsuki menyeringai lebar menatap pria mesum itu berjalan tertatih-tatih.

Matanya kembali beralih kepada [Name]

Dan dengan cepat, Katsuki menukar posisinya dengan [Name].

Dalam posisi itu, Katsuki tak ada pilihan lain selain men-kabedon [Name].

"Gadis bodoh sialan, kenapa kau tidak melawan hah?!"

Jarak mereka, dekat sekali. Jika dihitung dengan benar, mungkin hanya 2 inchi.

[Name] sempat tertegun, menyadari betapa dekatnya wajah Katsuki dihadapannya. Ingin mundur, namun sayang tidak ada lagi tempat yang tersisa.

"I-ini.." [Name] membuang pandangannya, mengarah ada kotak bekal jumbo yang masih tergenggam erat di tangan Kirinya. "Aku takut ini hancur atu kenapa-napa"

Katsuki semakin mengerutkan keningnya, 'sepenting itu kah makanan itu daripada dirinya sendiri?!'

"Kau terlalu bodoh atau apa hah?!" kepala Katsuki mendekat dengan suara nan memberat.

[Name] hanya diam.

Wajahnya terlalu panas sekarang.

Pikirannya terlalu kacau.

[Name] sekarang hanya takut, detak jantungnya yang keras akan terdengar oleh Katsuki.
.
.
.

Note
Dibawah
⬇⬇⬇

.


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
B
A
K
U
G
O
U
K
A
T
S
U
K
I
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Maafkan Author baru bisa update sekarang ya
ಥ⌣ಥ



To be Continued

Scarlet~

LOSERWhere stories live. Discover now