20| Kick it!

1.4K 172 39
                                    





Sinar matahari menyingsing lewat melalui jendela. Memancarkan seberkas cahaya menjurus mata saat sebuat tirai dibuka dengan lebar—SRET!

Tangan yang tadinya menghalangi wajah dari sinar langsung kini tergerak turun. Merenggangkan ototnya tidak lagi penting, tergantikan dadanya yang membuncah, harap-harap cemas melirik jendela. Dimana sesuatu hal yang menarik matanya untuk melebar.

"Pemandangan murahan apakah ini?" Cih! Bibirnya menyungging lengkap decakan tidak suka saat ia lihat seorang lelaki sudah datang pagi-pagi kerumahnya.

"Bukankah seharusnya ia bersama kekasihnya saja?" Cibir Yeri tanpa henti.

Dikatakan untuk tidak dekat-dekat lagi padanya malah—apa ini? Jadi lengket padanya? Apa ini masuk akal? Yeri tidak paham bagaimana jalan pikiran Jeon Jungkook.

"Kali ini aku tidak bisa lagi Kook!"
"Ini sudah keterlaluan."

*****

"Aku berangkat," ucap Yeri tanpa semangat pada kedua orang tua yang sedang berada di meja menyantap sarapan.

Yeri dengan datar lewat tanpa niat melirik, apalagi menyentuh untuk sekedar menyentuh sarapannya? Kedua orang tua beserta seorang kakaknya itu kini hanya menatap dan diam. Tidak berniat menegur anaknya yang beberapa hari ini seperti mayat hidup dalam kamarnya.

Langkah gadis yang telah melewati pintu lebar rumahnya-pun lalu dipercepat. Tanpa niat melirik seorang lelaki yang duduk menantinya selagi bercanda dengan supir keluarganya. Entah mengapa lelaki pendiam nan dingin itu tiba-tiba menganut sifat sok kenal seketika dalam dirinya itu. Bercanda dan tertawa dengan orang yang tak ia kenal itu bukan gayanya bukan? Tetapi Yeri hanya mengindikkan bahunya tidak peduli.

"Lee Ahjussi, kajja.." hanya itu kalimat yang keluar dari mulutnya.

"Ne,"

Dengan tergesa ia ingin menutup pintu mobil hitam yang siap melaju dengan supir Lee sudah dibelakang kemudi. Tapi sebelum ia sempat menutup pintu mobil itu, pintu itu terasa sangat berat. Dan Yeri tahu apa penyebabnya.

"Minggirkan kakimu," katanya menatap lurus. Tidak ada minat untuk memandang walau hanya sebentat.

"Yeri, Kim Yeri..."

BRAK!

Pintu itu tertutup rapat dan kencang saat Kim Yeri melakukannya dengan cepat. Tak segan-segan jika ia harus melakukan tindakan dengan menendang kaki sang pria.

Yeri melirik spion kaca mobil depan, melirik lelaki yang tertinggal dibelakang tanpa merasa bersalah sekalipun.

****

Sehabis kelas, desahan berat lagi-lagi terdengar. Bukannya malah tertarik dengan kelas dengan dosen menarik, yang katanya terpandai diseluruh korea selayan. Tetapi Yeri justru tak bersemangat dibuatnya.

Ia hanya merasa akhir-akhir ini seluruh kelas yang ia hadiri terasa lebih membosankan.

"Huhhh!"

Apalagi ditambah langkah kakinya harus terhenti dengan pemandangan memuakkan didepan sana. 'Sial!' Decaknya dalam hati.

"Kim Yeri," tangannya digenggam saat berniat lewat begitu saja, oleh lelaki yang sama dengan lelaki yang tadi pagi menjaga pintu rumahnya.

"Kau bisa mendengarkanku sebentar saja,"

"Apa penting? Aku sedang sibuk." Singkat Yeri.

Unblock Me - jjk X kyrWhere stories live. Discover now