11| Percent %

1K 163 14
                                    








Yeri POV*


Agenda hari ini adalah pembagian anggota menjadi beberapa tim. Aku mungkin tidak lupa apa yang telah di beritahukan dalam lembaran brosur sebelum mendaftar.

Tetapi yang mengherankan, semalam grup benar-benar sepi. Tak ada tanda-tanda akan kehidupan.

Atau, aku yang ketinggalan berita? Biasanya akan ada pemberitahuan disana. Tidak mungkin mereka menghapusnya karena aku terlambat mengecek bukan?

Kuyakini pengurusnya pasti benar-benar tidak mengurus dengan baik. Apalagi ketuanya adalah Jeon Jungkook.

Aish! Mengingatnya membuatku kesal.

"Dia kira, dia siapa?" Gumamku berganti topik.

Dan kekesalanku membuat pintu itu terbuka dengan keras. Tanpa sadar aku membanting pintu ruangan tempat berkumpul mahasiswa IT.

Alhasil, semua orang menatap dengan takut, seakan-akan ada hal berbahaya disana. Namun tepat melihatku mereka hanya menatap dengan datar, akupun tersenyum tipis dan membungkuk maaf.

Tetapi mereka tetap diam dan melanjutkan kegiatan. Akupun mengangkat kedua bahu seolah tidak peduli, mungkin mereka juga sebenarnya tidak peduli.

"Hei..." Sapaku dengan tersenyum tipis pada sebagian gadis yang familiar, terutama gadis kemarin itu, Hyun Jin.

Hanya Hyun Jin yang tersenyum tipis dan membalasku dengan sedikit kikuk.
"Oh, Yeri-a.."

"Namamu Hyun Jin kan? Mian, kemarin aku terburu-buru, aku lupa ada urusan keluarga. Aku sampai tidak menghiraukan panggilanmu." Bohong Yeri.

Ia ingat kemarin ia pergi begitu saja, padahal seharusnya semarah apapun ia, harusnya ia pergi dengan sopan agar lebih baik.

"Oh tentang itu. Tidak masalah," Ucapnya.

Namun aku menangkap perubahan ekspresi diwajahnya setelah bersamaan dengan keraguan yang ia timang beberapa kali.
"Tapi,..." alisku bertaut bingung saat ia menggantung kalimatnya.

"Se-sebenarnya, kemarin karena kau pulang duluan membuat kami semua dalam masalah,"

Penyataan mengejutkan Hyun Jin membuatku berteriak bingung. "Hah?! Wae-waeyo? Apa yang kuperbuat?"

Apa yang kuperbuat? Walaupun kemarin aku pergi tanpa bertanya tapi itu sudah waktunya pulang bukan? Di jadwal universitas juga seperti itu...

Gadis yang bernama Hyun Jin kini menelisikku serius. Antara enggan ingin menyampaikan sesuatu.
"Hm sebelumnya, bolehkah aku bertanya satu hal yang penting?"

Dengan penasaran aku menggangguk cepat, mungkin dengan begitu, aku dapat dengan cepat juga mengetahui apa yang terjadi.

Akan tetapi. Sangat cepat juga pertanyaan Hyun Jin langsung ia lontarkan dari bibirnya. Menggelegar layaknya petir yang membuat semua orang otomatis berbalik memandangku.
.
.
.
"Apa kau menyukai Jungkook-sunbae?"

Mataku sekejap membulat. Darah berdesir geli menggelitik seluruh tubuhku.

Gadis ini benar-benar sesuatu. Mengapa tiba-tiba ia menyinggung pertanyaan yang cukup sensitif ini didepan semua orang.

Tanganku bergetar tipis, masih mencoba mengkondisikan situasi, dengan semua perhatian sekarang tertuju padaku. Lebih buruk dari pertunjukkan yang membuat semua kagum terhadapku semasa sekolah dulu, tepat saat hari Jungkook memutuskanku.

"Se-seolma Jungkook sunbae, sang ketua?" Gagapku, mencoba sebiasa mungkin itu tidak mudah.

"Tidak mungkin. Aku hanya sebagian kecil disini, mungkin hanya 30% darinya, kami tidak sepadan." Bohong!

Unblock Me - jjk X kyrWhere stories live. Discover now