Short 1

879 153 13
                                    




______________________________

Annyeong!

Tiba-tiba pen post...
Sebenarnya gak mau masukin Part ini, tapi terlanjur tertulis. Jadi bisa kalian anggap cerita atau bisa kalian Skip juga nanti wkwk

Post special, dari Hari Ulang Tahun Author 😘

2 Maret sama 5 Maret mah dekatan, terbukti Yeri mah adik manisnya Author wkwk.

Semoga 5 Maret bisa Up lagi
Hohoho...

__________________________________







#






"Eoh? O...ooo!"

Teriakan Yeri bernada o itu tidak sengaja tercipta saat ia tersandung sesuatu dan hampir saja terselungkup mencium lantai.

Jika saja tidak tertangkap sebuah tangan yang sigap menangkapnya.

HAP!

"Hap! Tertangkap," ucap seseorang dengan sigap menyelamatkan tubuh depan Yeri yang sudah akan menyapa lantai dengan mulus.

Yeri langsung saja menegakkan badannya, memperbaiki pakaiannya yang terkesiap dan kusut. Lelaki yang tadinya bak Pahlawan kini berdiri disamping Yeri dengan berpura-pura terkejut.
"Eoh? Eoh?... rupanya kau,"

Yup! Yang menangkap Kim Yerim adalah Choi Yeonjun. Lelaki yang selalu membuat Kim Yerim kesal.

"An-nyeong frozen—yeoja," ucapnya dengan nada mengejek tak lupa lambaian tangan khas anak kecil.

Saat Yeri ingin bicara mengungkapkan apa yang ia rasa setelah terjatuh dan tertangkap. Yeonjun, lelaki itu tiba-tiba memberinya high five.
Bukannya untuk ber-high five pada umumnya, melainkan tanda stop. Menyuruh Yeri membungkap mulutnya sejenak.

"Tidak perlu berterima kasih, aku melakukannya dengan ikhlas." Ucapnya seakan-akan yang ia lakukan sungguh mulia.

Akan tetapi, bukannya senang, Kim Yerim justru makin terlihat emosi melihatnya. Lelaki itu bertindak seakan-akan habis menyelamatkannya dari jurang yang tinggi dan Yeri tidak perlu berterima kasih akan hal itu.

Lucu! Bagaimana Yeri tidak merasa emosi sampai pada ke ubun-ubun saat lelaki itu lah penyebab perang terjadi.
"Cih, apa kau bilang? Tidak perlu berterima kasih...?"
"Hh! Dasar lelaki tidak punya kerjaan. Dengan seenaknya kau menyandung, membuatku hampir terjatuh dan membuat drama eoh...?"

Yeri melancarkan serangannya dengan lancar, sampai sesuatu hal membuatnya tergagap.
"Terlebih, kau, ka—kau tadi me-menyen..."

"Menyentuh?" Tanya Yeonjun dengan ekspresi kekanakan yang menbuat Yeri enggan menjawab.
"Menyentuh apa?"

"Aaaa!" celetuk Yeonjun tiba-tiba teringat sesuatu.

"Jangan-jangan aku menyentuh dadamu yang rata, heum?" Ucapnya langsung tanpa memikirkan akibat dari bicara yang sungguh vulgar itu pada Yerim.

"Mwo?!" Balas Yeri lebih terkejut.

Yeri melirik kekanan dan kiri setelahnya dan melihat pandangan orang kepadanya kini penasaran.

Yerim lalu berinisiatif mengakhiri perdebatan mereka.
"Lupakan saja." Ucapnya mengabaikan emosi yang membara barusan, setelahnya ia pergi dengan menghentakkan kakinya tak ia pedulikan teriakan lelaki itu mencoba mengejarnya.








##








"Brengsek! Kurang ajar! Bajingan! Ingin kurobek mulutnya itu!"

Yerim terus saja menghentakkan kakinya tanpa peduli. Ia kesal, tapi entah kepada siapa tepatnya ia kesal. Rasanya ia hanya ingin memaki Jeon Jungkook dan juga lelaki sialan barusan.

Bagusnya, tanpa yang ia sadar lelaki bermarga Choi Yeonjun itu ternyata mengikutinya dari belakang dan mendengar kalimat umpatan mematikannya.
"Apa umpatan itu untukku?"

"Kamchagiya!" (Kau menakutiku)

"Ka-kau mengikutiku?!" Teriaknya lagix

Lelaki itu mendesah lelah.
"Kau adalah orang yang selalu tidak sadar jika sedang diikuti, jadi biasa saja reaksinya..."

"Cih! Memanfaatkan kelemahan orang lain, seperti satu orang brengsek lainnya yang kukenal." Decak Yeri pelan.

Bukannya marah lelaki itu malah membalas dengan decakan pula, "Ck, memang benar."

Yeri menggeleng tidak wajar, memandang aneh Yeonjun. Dalam otaknya berpikir santai,
Apa benar lelaki ini peringkat pertama di-universitas ini?

"Huhhhh... sudahlah,aku menyerah" Yeri menyerah, lelah beradu argumen

Saat ini semua kelelahannya seakan terasa.

Tak lama Yeri terduduk lemas. Mengingat universitas, mengingatkannya tujuan konyolnya mengejar nilai ujian universitas agar dapat membalas Jungkook. Bahkan sampi mengundang sepuluh, bukan sembilan, sepuluh tutor professional kerumahnya!

Dulu, saat ia lelah akan angka dan huruf membosankan. Yeri selalu mencoba mengabaikan dan berpikiran positif, perumpamaan jika ia lulus, ia akan bertemu Jungkook dan melanjutkan hubungan mereka. Rasanya sunggu melelahkan.

"Wae? Himdeureo?" Tanya lelaki itu seakan tahu. (Kau lelah?)

Yeri membaiki duduknya. Memikir sejenak. Tak lama keinginan mendorongnya untuk berbalik, menghadap lelaki yang telah duduk juga, mengikutinya.

"Hei...,
.
.
.

"—apa kau tahu caranya membalas dendam?"





*****



Kedua sudut bibir gadis bermarga Kim itu otomatis tertarik keatas. Senyum sumringah tak lekat dari bibirnya.

Hahahahaha

Jika bisa Kim Yerim tertawa terbahak-bahak sekarang-pun bisa ia lakukan. Akan tetapi mengingat bagaimana ia akan dicap gila setelah melakukan itu, Yeri menggeleng kuat-kuat.

Reaksi lucu Hyun Jin dan mahasiswa lainnya setelah ia ceritakan sebuah fakta bohong membuatnya membayangkan reaksi Jeon Jungkook.

[cuplikan]

'Heoksi, kau tahu? Sebenarnya Jungkook sunbae itu memiliki temperamen yang buruk,'

'Mwo?!'

'Dia itu gila. Mungkin karena terobsesi belajar, makanya dia seperti itu...'
'Aku sebenarnya tidak ingin memberitahukan ini. Tapi alasan aku mengenalnya, sebab temanku satu sekolah dengannya dulu.'

[]

Jeon Jungkook, kau mendengarkan gosipkan kan? Tinggal menunggu sinyalnya sampai pada orang yang tepat.
Itu yang dipikirkan Kim Yerim,

Sepertinya ia harus memberi kredit yang tepat untuk bantuan Choi Yeonjun ini....


####

Unblock Me - jjk X kyrWhere stories live. Discover now