Jinwoo menatap sekitar sekolah menengah atas itu diam, ia baru pulang sekolah dan harus menunggu teman nya, teman spesialnya.
“astaga Jinwoo, kupikir kau pulang.” Jinwoo tersenyum melihat murid menengah atas yang keluar bersamaan dengan murid lainnya.
“aku ingin pulang denganmu Noona.” Jawab Jinwoo malu malu membuat Ara, terkekeh lalu mengangguk anggukan kepalanya pelan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jinwoo murid tingkat dua menangah pertama yang entah kenapa selalu datang ke sekolah menengah atas hanya untuk pulang bersama dengan Ara.
Ara murid tingkat satu menengah atas yang senang senang saja kalau Jinwoo datang untuk pulang bersamanya.
Ara tidak menyangka jika pertemuan pertama mereka di toko buku beberapa bulan yang lalu membuat mereka menjadi dekat seperti ini.
“ayo.” Jinwoo dan Ara berjalan beriringan menunju halte bus terdekat karena mereka harus menggunakan bus untuk mencapai rumah mereka.
“noona.” Panggil Jinwoo membuat Ara yang sibuk dengan ponselnya menoleh menatap Jinwoo yang sudah menundukan kepalanya.
“kau sedang suka dengan seseorang ?” Ara mengerjap matanya menatap Jinwoo yang sudah mengigit bibirnya pelan.
Ara mengerti maksud dari perlakuan Jinwoo beberapa bulan belakangan ini tapi Ara selalu saja menampik karena Jinwoo seusia dengan adiknyaa
“eumm tidak.” Jinwoo mendongakkan kepalanya dengan mata berbinar membuat Ara mengigit bibirnya pelan.
Ia takut memberikan harapan pada Jinwoo tapi nyaman saat bersama dengan Jinwoo tapi Ara bingung harus melakukan apa.
“aku sedang suka dengan seseorang.” Ara mengangguk anggukan kepalanya mendengar penjelasan Jinwoo yang tersenyum kedepan sambil menatap jalan yang lengang karena sudah lewat dari jam istirahat kantor.
“tapi aku takut orang itu tidak menyukaiku karena aku masih tingkat dua menengah pertama.” Jelas Jinwoo lagi membuat Ara sedikit tertohok dan membuat dada sesak.
Apa ia sedang di sindir ?? Ara menarik nafasnya dalam lalu menghembuskan nya perlahan membuat Jinwoo menatap Ara sambil menelan ludahnya.
“banyak orang bilang bahwa aku masih kecil, ya aku mengerti itu tapi aku tidak sepenuhnya bodoh dengan rasa ini, noona.”
“Jinwoo.” Rengek Ara membuat Jinwoo terdiam menatap Ara yang menatap Jinwoo lekat.
“kita pulang ya.” Jinwoo menundukan kepalanya mentralisir degub jantung dan nafasnya lalu tersenyum membalas perkataan Ara.
Jinwoo yakin Ara paham dengan apa yang ia ucapkan tapi Jinwoo tidak yakin Ara paham dengan perasaannya.
.
.
“aku pulang.” Ara langsung membanting tubuhnya di sebelah adiknya yang sibuk dengan ponsel dan keripik kentang di toples milik kakak sepupunya.
