3. Secret admirer (Lee Hangyul)

307 45 15
                                    

Yena menaikan sebelah alisnya saat matanya menangkap sebuah bungkusan kecil dengan kertas kado berwarna gold yang berada di loker sepatunya.

Ia menoleh ke kanan dan kiri tak mendapati siapapun disana.

"Kerjaan Yohan pasti ini." Gumam Yena sambil memasukan bungkusan itu dan mengganti sepatunya menjadi sepatu sekolah.

Yena mendesah pelan saat teringat akan kenyataan lokernya mulai di satroni kado kado lucu semenjak hubungannya dengan Yohan di ketahui makhluk sekolah.

"Pasti punya Yohan." Guman Yena lagi sambil mengunci lokernya.

Karena sejak saat itu banyak hadiah yang entah kenapa ada di lokernya dan di tujukan untuk Yohan, seharusnya mereka tidak melakukan itu.

Karena Yena kan kekasih Yohan bukan kakak atau malah saudara Yohan.

Kalau mereka melakukan itu sama saja mereka mengajak Yena perang tapi karena Yena tidak mau ambil pusing jadilah ia tidak peduli semua kado kado itu tetap di berikan pada Yohan.

Walaupun akhirnya akan tetap di berikan pada Yena juga.

🍑🍑🍑


"Ini dari pengemarmu sepertinya." Yohan mendongakkan kepalanya menatap Yena yang muncul di depannya.

Jam istirahat sudah berbunyi 10 menit yang lalu dan Yena sudah menghabiskan bekalnya tadi di kelas karena ia di bawakan bekal oleh ibunya.

"Kau sudah makan ??" tanya Yohan dan Yena menganggukan kepalanya menjawab pertanyaan Yohan.

"Duduk dulu sini, makan apa ??" tanya Yohan lagi dan akhirnya Yena duduk di hadapan Yohan dan di sebelah Seobin yang melambai kan tangannya kearah Yena.

"Aku bawa bekal." Yohan mengangguk angguk kepalanya mendengar jawaban Yena.

Yena menyodorkan bungkusan kecil itu membuat Yohan reflek menatap bungkusan itu.

"kau memangnya boleh makan ramen ?" Yohan mendongakkaan kepalanya menatap Yena yang menatap mangkuk makan siang Yohan dengan pandangan sebal.

"Klau tidak sering sering boleh kok."

"Awas saja kalau aku lihat kau makan ramen lagi." Ucap Yena kesal dan Yohan hanya mengacungkan ibu jarinya tanda setuju karena memang Yohan punya masalah pada lambungnya.

Jadi ia benar benar di larang makan ramen oleh dokter yang memeriksanya.

"eh ? Ini untukmu tahu." Ucap Yohan dan Yena yang fokus pada sekitar hanya menatap sekilas bungkusan itu.

"to nya Kwon Yena." Yena menatap sebuah kotak musik berbentuk piano itu dalam diam.

Hadiah untuk dirinya ?? Bahkan bukan di hari ulangtahunnya ? Dan pasti bukan dari Yohan juga kan.

"waah." Teriak Yohan tidak terima membuat Yena menatapnya heran.

Ada apa dengan Yohan ??

"saingan Yohan mulai memunculkan diri." Ucap Seobin sambil terkekeh dan Yena menoleh aneh kearah Seobin.

Saingan Yohan ??

"noona jangan main main di belakangku ya, awas saja."

"apa sih ? Aneh sekali." Yena mendecak pelan lalu beranjak meninggalkan meja Yohan yang sudah mendumel tidak jelas membuat Seobin tertawa.

Short story Produce x 101☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang