Mulai Bersuara.

5.9K 458 74
                                    

Cahaya matahari sudah menyusup masuk melalui jendelaku.
Telfon genggamku sudah bergetar sedari tadi, ada 3 panggilan tak terjawab dari Ibu.

" Assalamualaikum, Bu.. Ibu nelfon Rindu? Maaf ya bu, tadi Rindu masih tidur.."

" waaikumsalam. Iya, nak. Ibu telfon tadi tapi ga di angkat kamu. Rindu bangunnya siang sekali nak, subuh gak tadi?"

" hehe, iya Bu. Rindu sedikit puyeng jadi tidurnya bablas. Engga, bu. Rindu tadi kelewatan subuhnya.. Ibu kenapa nelfon? "

" ada yang mau Ibu tanyain. "

" gimana, bu? "

" Rindu baik baik aja sama Aristio? "

" ibu kenapa nanya begitu? Tumben, bu? "

" Rindu masih sama Aristio? "

"... "

" kok jawabnya lama, nak? "

" engga, bu. "

" Rindu kenapa ga cerita dengan Ibu? "

" gapapa Bu. Ga terlalu penting kok. Ibu tau dari mana? "

" ibu engeh aja dari kamu tiap kali pulang ke bandung, jarang banget ketemu Aristio. Tapi kemaren dia nanyain alamat kamu. Ibu mikir aja masa selama ini dia bisa gatau alamat kamu. "

" ooh, hehe. Iya Bu. Sama sama sibuk, jadinya komunikasi berkurang. "

" kamu udahan sama dia? "

" iya, Bu. "

" sejak kapan? "

" akhir semester 5 kemarin Bu. "

" kenapa ga cerita? "

" ya, abisnya Rindu fikir itu ga terlalu penting lah bu "

" kemudian, kemarin dia nelfon ibu nanyain alamat kamu. Dia dateng? "

" dateng, Bu. "

" gak nginep di kost-an kamu, kan? Lalu nginep dimana dia? "

" engga lah bu. Engga tau, Bu. Aku ga nanyain dia "

" Rin, ibu selalu ada kalo kamu mau cerita. Jangan dipendam ya, kalo ada apa apa, itu ya ngomong gitu loh. Jangan diem aja. Ya? Yaudah kalo udahannya baik-baik, tetap harus silaturahmi yang baik ya, nak"

" iya, Bu. Rindu masih berteman kok sama Aristio."

" iya, ibu percaya kamu."

" makasih, bu."

Pagi ini rasanya aku harus jadi pembohong pada orang yang mengajariku tentang penting nya berkata jujur.

Maaf, Bu.
Rasaku Ibu tak perlu tahu, bahwa ia seorang pezinah.

" permisi.. Mba Rindu.. "

Aku bergegas menuju pintu,

" iya,? Siapa ya? "

" maaf mba, saya Satpam baru disini. Mau nanya, itu ada saudaranya dibawah mba, semaleman tidur di jalan, lebih tepatnya di depan pager kost kita, mba. Kemudian beliau kejang sekitaran jam 3.20 pagi, akhirnya saya dan satpam lainnya berinisiatif membawa beliau ke rumah sakit terdekat. Jadi ini saya mau ngabarin aja, nmr kamar nya ini ya mba. Saya permisi dulu "

Ia kemudian pergi, tanpa memberi jeda bagiku untuk bertanya.
Aku memperhatikan kertas kecil yang diberikan satpam tadi, kemudian bergegas menuju rumah sakit.

Diperjalanan,
Aku mulai berfikir untuk menghentikan semua ini.
Entah aku,
Entah keadaan.
Intinya aku tak ingin lagi berhadapan denganmu.
Tapi bila kau tanya lagi,
Mengapa kakiku masih terus melangkah menujumu,

Luruh [ FINISH] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang