26# blood sweat and tears

1.3K 89 31
                                    

Cahaya rembulan menelusup masuk diantara celah celah dedaunan. Memberikan secercah sinar yang menjadi harapan yang mungkin mustahil untuk digapai.

Air terjun turun dari atas, suara gemercik air mengisi malam sepi, yang gelap. Air mengalir deras, ombak ombak kecil sungai yang menjadikan hiasan lukisan malam.

Batu batu sungai tertata sedemikian rupa, menambah kesan kesempurnaan malam, juga kekurangan malam.

Batu besar disamping air terjun, menjadi tempat dimana cahaya rembulan terjatuh dengan sempurna, memperlihatkan seseorang yang begitu menyedihkan, dengan darah yang sudah mewarnai batu.

Kain putih panjang yang terurai bebas dengan warna berbeda, yang terkesan menyeramkan. Pemuda dengan fisik yang sudah tak bisa dibilang baik, dengan tidak elitnya terlentang begitu saja, membiarkan alam menertawakan keadaannya

Dimana, kulit putih mulus lembut dan halus sudah dipenuhi noda merah, goresan, tusukan, serta luka lainnya. Betapa menyedihkan nya orang itu.

Dibawah sinar remang rembulan, pemuda itu bergumam.

"Kookie! Ma-afkan Hyung mu i-ni. Hyung tidak bisa menjagamu dengan... Baik! Hyung nggak bisa bermain dengan mu. Tidak bisa ada saat kookie sakit. Hyung bukan kakak yg baik. " Jimin

"Kookie. Hyung minta sama kamu! Ka-lau hyung su-sudah pergi, tolong Terima hyung yg lain sebagai gantinya hyung ya! Jangan nakal, jangan buat hyung yg lain... Marah" Jimin

"Hyung pamit kookie. Hyung pa-mit pergi. Anyeong! "

Tertutup. Mata sipit indah yang selalu memancarkan kasih sayang kehangatan serta keseriusan kini telah tertutup rapat untuk selamanya.

Bersama redupnya cahaya rembulan, semilir angin malam ikut menghantarkan jiwa nya kehadapan sang kuasa. Gemercik air menjadi pengiring kepergian nya.

Pohon pohon menjulang tinggi membungkukkan daun dan rantingnya menyatakan penghormatan terakhir sang malaikat kecil.

Dengan senyuman merekah dia pergi ke tempat dimana dia layak disana. Menyisakan luka didunia, isak tangis dari sikecil menggema, menjadikan semuanya merasakan iba.

Kenangan sesaat yang begitu indah nan manis adalah penutup dari perjuangan nya.

Kini, Park Jimin telah pergi, meninggalkan Jeon Jungkook dengan keluarga nya yang lain dengan sisa kotak kenangan kecil yang tersimpan apik di hati si kecil.

Anyeong park Jimin!









































































































































"JIMIN HYUNG! " teriak jungkook. Jungkook melihat ke seluruh ruangan, dia ada diruang tamu, keadaannya masih sama seperti sebelumnya.

Hanya mimpi. Semua kepahitan itu hanya mimpi buruk yg singgah beberapa saat dan menghilang, menguji keberanian dan kesadaran seseorang.

"Ada apa Jungkook? " Baekhyun.

"Aku mimpi buruk hyung! " Jungkoo

"Memang nya kau mimpi apa? " Baekhyun.

"Jimin hyung pergi meninggalkan ku sendiri" Jungkook

~kok jadi alay~

"Itu hanya mimpi buruk saja. Jangan takut, lebih baik kita makan dulu ya! " Baekhyun.

the legends of vampire [END] Where stories live. Discover now