12. Balapan

302 127 119
                                    

Jarum jam menunjukkan pukul 00.30 WIB. Terlihat tiga cowok sedang duduk di atas motornya masing-masing di jalanan yang sangat sepi, bahkan tidak ada satu kendaraan pun yang melintas. Ketiga cowok tersebut adalah Revan, Galang dan Satya. Sesuai ucapannya pada Kian tadi pagi di sekolah, Revan menantang Kian untuk balapan di Jalan Mawar, jalan di mana mereka berada sekarang. Jalanan ini memang sering digunakan untuk balapan. Bahkan pernah ada yang terlibat kecelakaan dalam balap liar itu, tapi mereka tidak kapok dan justru semakin liar.

Segerombolan penonton pun mulai berdatangan, mulai dari laki-laki sampai perempuan pun ada. Bahkan mereka sangat antusias kala melihat Revan dan teman-temannya yang sudah berada di sana.

"Pokoknya lo harus menang, Bang!" seru Satya menepuk pundak Revan, sedangkan cowok itu hanya berdeham.

"Ya harus dong! Biar The Wagu's nangis sampai berdarah-darah," ucap Galang di akhiri kekehan kecil.

The Wagu's adalah sebutan dari Galang yang diberikan untuk Kian dan teman-temannya. Pasalnya menurut Galang, nama teman-teman Kian itu aneh seperti Behzad hampir mirip dengan bej*d (kelakuan jelek), Zakwan mirip dengan bakwan, makanan yang terbuat dari tepung dan sayuran sedangkan Zaheerul hampir sama dengan Jahe tumbuhan yang bisa menghangatkan tubuh. Meski Galang tahu jika nama mereka sebenarnya mengandung arti yang bagus, tapi karena Kian CS merupakan musuhnya jadi ia menganggap mereka itu wagu atau aneh.

Brumm!
Brumm!
Brumm!

Deru motor ninja dengan lambang naga di depannya mulai mendekati arena balap. Teriakan demi teriakan penonton berikan untuk menyambut kedatangan Kian beserta antek-anteknya.

Enam cowok itupun berhenti tepat di depan Revan. Kian membuka helm lalu tersenyum remeh, "siap-siap kalah aja malam ini!"

Revan menatap datar Kian, "balapan belum dimulai, jadi nggak usah bangga dulu."

Kata-kata yang keluar dari mulut Revan mampu membuat emosi Kian terpancing. Cowok berambut pirang itu menatap tajam lawan mainnya malam ini. Kedua tangannya pun mengepal.

"Kita mulai sekarang!"

Revan dan Kian langsung memposisikan dirinya masing-masing. Lalu seorang gadis dengan pakaian terbuka berdiri di tengah-tengah Revan dan Kian sembari membawa bendera. Gadis itu kemudian memberi aba-aba pada dua cowok yang ada di depannya.

"Siap?" tanya cewek itu yang diangguki Revan dan Kian.

"SATU... DUA... TIGA! GO!" teriaknya lalu melempar bendera ke atas sebagai tanda pertandingan dimulai.

Seketika teriakan para penonton pun terdengar nyaring saat dua cowok berbadan tegap itu menancap gas dengan kecepatan di atas rata-rata meninggalkan arena balap.

"Wuuuuuu!!"

"Revan! Revan! Revan!"

"Go Revan! Go Revan! Go!"

"Kian! Ayo lo pasti bisa kalahin Revan!"

"Kian! Kian! Kian!"

"Kalahin Kian, Van!"

Teriakan itu terdengar untuk menyemangati Revan dan Kian. Mereka mendukung jagoannya masing-masing.

Di sisi lain, dua cowok yang sedari tadi memacukan kuda besinya dengan kecepatan tinggi pun saling menyalip satu sama lain. Posisi saat ini Kian lah yang berada jauh di depan. Karena tidak mau ketinggalan, Revan pun menambah kecepatan laju motornya sehingga sekarang dirinya lah yang berada di depan.

Kian yang tidak terima lalu menambah kecepatannya. Keduanya pun beriringan sekarang.

"Terima kalah aja lo!"

REVANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang