[11]-Dipaksa pergi

78 17 17
                                    

"Scary Voice." [11]

***

Assalamualaikum hai!

Mohon maaf Rabu nggak up, Kamis nggak up, dan baru up sekarang :).

Dunia nyata menyita waktu aku. Sekarang aku kembali membawa Sadeena dan Wildan. Aku harap masih ada yang minat untuk baca ^^.

Selamat membaca Scary Voice~

***

Selama ini, kalau melihat makhluk halus ... Wildan akan pura-pura tidak sadar. Akan acuh. Daripada mengorbankan diri untuk diganggu. Tapi, saat ini ... dia tidak bisa melakukan hal itu. Pertama, karena dia harus menyelamatkan Sadeena. Kedua, karena dia terlanjur beradu pandang dengan makhluk tersebut.

Wildan setengah berlari untuk sampai di depan Sadeena. "Berdiri Sadeena," perintahnya.

Sadeena menepis air matanya yang jatuh membasahi pipi. "Wil."

Wildan mengulurkan sapu tangan ke arah Sadeena. "Gue bantu lo buat bangun."

Sadeena memandang sapu tangan Wildan yang tergelung seperti tali. Dia harusnya ingat, kalau Wildan sangat menjaga kontak fisik dengan lawan jenis. Sebelum Sadeena menarik sapu tangan itu, Sadeena mendongak ke samping. Detak jantungnya kembali berpacu dengan cepat. Sosok menyeramkan yang ada di dalam toilet perempuan itu ... masih di sini. Di dekatnya.

Wildan sadar dengan arah pandang Sadeena. Dia pun berdeham. "Tangan gue pegal, nih."

Sadeena buru-buru membuang wajahnya. Tangannya menarik uluran sapu tangan Wildan.

"Lo mau ke mana habis ini?" tanya Wildan.

"Hei! Lo bisa lihat gue, kan?"

Sadeena merasa telinganya meremang.

"Ta--tadinya mau olahraga." Sadeena tidak berani mengangkat kepalanya. Hantu perempuan itu mendekati Wildan, dia berbicara di samping Wildan.

"Cewek di sebelah lo bisa lihat gue. Lo juga bisa lihat gue?"

Rasanya ... Sadeena ingin cepat-cepat pergi.

"Deen?" Suara Wildan membuat Sadeena berhenti menunduk.

"Hm?"

"Lebih baik lo langsung pulang."

Sadeena mengangguk. Dia berjalan untuk kembali masuk ke toilet. Mengambil baju dan juga tasnya yang tertinggal.

Untungnya, hantu perempuan itu tidak sampai mengikuti Sadeena ke dalam. Namun, masih di luar. Di samping Wildan.

"Udah?" Wildan tersenyum di kejauhan.

Sadeena mengangguk. Dia berjalan beriringan dengan Wildan.

"Hei! Ih! Sombong banget sih mentang-mentang masih hidup!"

Sadeena kembali mendengar suara hantu perempuan itu lagi. Sampai kapan ... makhluk itu akan mengikuti Sadeena dan Wildan?

Wildan sendiri sebenarnya mendengar semua ucapan tersebut. Namun dia pura-pura tidak tahu. Dia tidak mau melihat wajah Sadeena ketakutan seperti sekarang.

"Brooo!"

Suara Vero terdengar memanggil setelah sebelumnya mengklakson Wildan dan Sadeena yang akan melewati gerbang kampus.

"Pulang bareng nih berdua?" Vero menyeringai jahil, melongokkan kepala dari balik jendela mobil.

Wildan ingat Vero tadi masih mencari supirnya. Dan, sepertinya ... mobil itu cukup lenggang untuk ditumpangi oleh satu orang lagi.

Scary Voice✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ