Sebuah Hukuman

136 10 2
                                    

"Haaaah... Setelah gua curhat, dada gua gak seberapa sesek. Kok bisa ya?"

Hans sangat beruntung karena dada nya tidak seberapa sesak lagi, iya.. dia bersyukur karena dada nya itu sudah sangat sesak seperti seorang pengidap penyakit asma, tapi itu tidak seberapa lagi berkat ia curhatkan isi hati nya kepada Nadira .

"Semoga lancar ya ulangan lo."

***

"Aduh aduh aduuuh.. puyeng banget kepala gua ini, gak pernah ngerti gua sama pelajaran ini.. heran."

Keluh Tika yang dari tadi hanya membolak-balik halaman buku fisika dengan ketebalan 390 lembar yang lebih banyaknya dengan latihan soal yang membuatnya pening.

"Ya karena elo gak dibaca, cuma dibolak-balik doang."

"Hehe, tau aja lo."

"Kalo belajar itu diem." Erik tiba tiba bersuara.

"Eh.. elo itu mentang mentang ketua kelas cuma ngobrol kayak gitu aja ditegur ? Hei sensi banget sih, kayak cewek aja lo. Lagian ini belom masuk juga kale.. "

Bantah Tika panjang lebar. Tapi memang sih.. bener juga, Erik itu terlalu sensi banget selama jadi ketua kelas.

"Cih.." Erik hanya acuh saja pada omongan Tika.

"Heeeeh.. dasar cowok!"

"Dasar cewek!"

"Eh udah! Elorang ini.. berantem mulu , gua jodohin juga nanti.."

"Diem lo!" Serempak Erik dan Tika yang berhasil membuat Nadira diam .

"Eh.. apaan sih kalian, berisik amat dari luar." Tiba tiba Bu Leni datang, ya dia memang wali kelas XII A yaitu kelas Hans, tapi dia juga guru fisika.

"Diem lo!" Serempak Erik dan Tika, mereka tidak tahu bahwa mereka sedang berbicara dengan bu Leni.

"Eh eh eh.. apa apaan ini?"

"Eh.. ibu."

"Maaf ya bu." Dengan segera mereka meminta maaf .

"Ya sudah.. sekarang kita langsung beralih ke ulangan. "

Duuuh karena mereka berdua.. gua jadi gak bisa belajar sebentar.

***

Triiiiiiiing...

Jam istirahat datang, tapi kami semua masih duduk di tempat masing masing karena menunggu hasil ulangan fisika tadi.
Biasanya kalau guru lain hasil ulangan nya minggu depan tapi Bu Leni Nur Astuti adalah guru yang rajin , pasti dia akan bagikan hasil ulangan nya pada hari itu juga.

"Erik , nanti bagikan hasil ulangan temen mu yah.. dan selamat untuk Nadira , nilai kamu paling besar dari dulu, walau jarang nilai seratus." Bu Leni pergi dari kelas kami.

"Waaah.. Bu Leni ngucapin selamat tapi sekaligus nyindir juga."
Kata Tika menyadari ucapan Bu Leni sedikit menyindir.

"Ha? Nyindir apa maksudnya?"

"Dia nyindir elo tau, nilai selalu gede tapi jarang seratus.. mungkin dia nyuruh elo lebih keras belajar nya ."

"Haaaaaaah.. iya juga ya."

"Ini hasil ulangan lo, selamat ya." Tiba tiba Erik datang membawa hasil ulangan Nadira dan Tika .

"Ih.. apaan sih, inikan cuma ulangan kecil gini."

"Elo selalu berhasil nilai paling gede sebelum gua ."

"Emang nilai gua berapa sih ."

"92."

I Make Him Love Me (cerita ini sepertinya tidak dilanjutkan kembali)Where stories live. Discover now