Rated: K+, Indonesian, Romance & Angst, Shien, Byakko, Words: 1k+, Published: Nov 2, 2010Base : Fuuma no Kojiro Live Action
POV (Point of View): POV 3
Central Character : Yasha no Shien dan Yasha no Byakko
Time Line : Saat keduanya masih dalam pelatihan klan Yasha
BGM : Hinata vs Neji (BGM Naruto)
CHARACTER PICTURE :
Challenge : Under-Appreciated Pairing : yang SUPER telat kubuat
🏵🏵🏵🏵🏵
Jika janjiku kutautkan padamu
Kan kuserahkan untaian rindu dalam kalbu
Jika senyummu bahagiakan laraku
Kan kuhapuskan segala gundah dari hatimu
♦️♦️♦️
Suara gagak sekali lagi terdengar bersahut-sahutan di tengah hutan di wilayah kekuasaan klan Yasha. Sesosok anak laki-laki berusia lima belas tahun berambut kecoklatan lurus menutupi nyaris separuh wajah kanannya tampak terengah-engah kelelahan. Tubuhnya limbung dan nyaris tersungkur di tanah.
Pandangan pemuda itu mulai kabur di tengah begitu banyak darah yang keluar dari kepala yang juga menutupi pandangan matanya.
Bokuto yang digenggam dijadikan sanggaan tubuhnya agar tetap berdiri. Disandarkan tubuh mungilnya di batang pohon terdekat. Napasnya memburu.
Bisa dilihatnya dengan jelas tumpukan mayat yang bergelimpangan di hadapannya. Merahnya darah menutupi semua bias hijau daun hutan yang berguguran.
Entah sudah berapa nyawa yang berakhir di ujung bokuto yang digenggamnya. Otaknya sudah tak mampu lagi menelaah. Yang ada hanyalah membunuh atau dibunuh.
Ujian seperti neraka yang harus dilaluinya untuk menjadi satu dari delapan shogun terbaik Yasha. Ujian terakhir yang dilaluinya dengan terpaksa, sejak Yasha menculiknya bersama dua ratus anak sebayanya.
Tubuhnya akhirnya terduduk di tumpukan daun kering tanpa daya. Lamat-lamat bola mata kecokelatannya menangkap sosok yang sangat dikenalnya.
Sosok pria seumuran dengannya dengan rambut ungu cerah dalam potongan pendek bergelombang berlari ke arahnya. Laki-laki yang sejak awal perjumpaan mereka telah menarik perhatiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unseen Heart x Derita Fandom Pinggiran
FanfictionBanyak yang berkata, kasih butuh pengakuan. Banyak yang berujar, cinta butuh balasan. Tapi kadang, cinta tak perlu pengakuan ataupun balasan. Cinta hanya perlu diungkapkan. Dalam setiap untaian kata yang tertoreh, ada cinta di sana. Cinta yang tak...