Q.E.D - Tombol Kebahagiaan

188 21 13
                                    


Category: Misc » Misc. Anime/Manga
Author: Shireishou
Language: Indonesian,
Rating: Rated: K
Genre: Hurt/Comfort/Romance
Published: 10-02-14,
Base : Q.E.D by Motohiro Katou
POV (Point Of View): POV 1
Central Character : Hiroshi Oonishi & Ayame Nekoyanagi
Time Line : Q.E.D 46

Hiroshi POV

"Hiroshi memang BODOH, masa di hari ulang tahunku dia memberiku kotak berisi uang lima ribu yen?" Ayame berujar sembari memainkan biwa dengan lincah di atas panggung pertunjukan rakugo.

Aku berdiri gamang menatap wajah cantiknya mengucapkan kata-kata itu di depan begitu banyak penonton. Begitu lancar, begitu ringan ... begitu menyakitkan.

Aku berusaha tersenyum. Berusaha memahami kenapa wanita yang paling kucintai mengucapkan kata-kata seperti itu di depan orang banyak. Mengucapkannya sebagai kisah dalam lakon rakugo yang dimainkannya. Menertawakan tindakan tulusku untuknya. Menertawakan perbuatanku yang dikatakannya sebagai sebuah kebodohan.

Pandanganku mengabur. Terhalang bias bening kepedihan yang bertengger erat di mataku, sebelum akhirnya tumpah mengaliri pipi. Pandangan kami bersirobok. Tatapan keterperanjatannya akan kehadiranku terasa lebih menyakitkan. Ketidaksiapannya terhadap kehadiran kekasihnya dalam menyaksikan pertunjukan besarnya, membuatku merasa terbuang. Aku berbalik menjauh.

Ayame POV

"Bebanku terlalu berat."

Aku ingin berteriak akan semua masalah yang menghantam sepuluh hari setelah hari ulang tahunku. Uang yang hilang, rencana debutku di televisi, dan paling parah, Hiroshi memutuskanku.

Sensei pernah berkata, "Ketika kau di atas panggung, jual bakatmu dan bukan dirimu. Karena ketika kau menjual dirimu di atas panggung, saat kau menyesal, semua sudah terlambat."

Dulu aku tak paham apa maksudnya. Kini, kenangan akan senyum kepedihan Hiroshi untuk menyembunyikan tangisnya sungguh menyayatku. Membuatku ditenggelamkan dalam lautan rasa bersalah yang membuatku kesulitan bernafas.

Hiroshi POV

Aku tidak menghubunginya. Mengabaikan semua email dan telepon darinya. Aku masih tersakiti oleh kata-katanya. Selama ini ketulusanku hanya menjadi bahan lelucon pertunjukan rakugo-nya.

Aku belum pernah jatuh cinta pada siapa pun sebelumnya. Ayame yang terlihat bersemangat mengejar cita-citanya sebagai komedian membuatku terpukau. Gadis yang penuh percaya diri saat menceritakan tentang bagaimana ia mengajukan keinginannya pada orang tuanya, tampak begitu cantik. Aku memang tidak mengerti apa-apa soal rakugo, soal dunia keartisan, atau apa pun yang dibicarakannya. Tapi aku akan mendukung keinginannya karena dia tampak begitu bersinar saat mengejar impiannya.

Akan tetapi aku salah. Justru keinginannya menjadi komedian ternamalah yang memisahkan kami.

Aku menghela napas panjang penuh luka.

Ayame POV

Beban-beban yang terbungkus kain warna warni itu menggunung di punggungku. Tak kuasa terangkat sempurna. Beberapa bahkan sudah berjatuhan. Saat akhirnya semua beban itu berjatuhan dan aku bisa melihat bungkusan warna-warni itu dengan jelas.

Melihat bagaimana bungkusan luar itu begitu melenakan dan membuatku terlupa akan masalah sebenarnya.

Kini, aku duduk menatap beban-beban itu, dan mulai mengurainya satu per satu.

POV 3

Malam itu suara ketukan terdengar di luar apartemen Hiroshi.

"Siapa?" Hiroshi mengrenyit bangkit. Ia mengintip dari balik lubang pintu. Tampak gadis berambut kecoklatan pendek berdiri gugup di baliknya. Jantung Hiroshi berdesir lembut. Gadis itu makin terlihat cantik sejak terakhir mereka bertemu seminggu yang lalu. Ah ... mungkin itu hanyalah buncahan kerinduan yang dipendam dibalik sakit hati yang diterimanya.

Unseen Heart x Derita Fandom PinggiranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang