GARO - White Feathers

141 13 10
                                    

Song: White Feathers [Kou& Shoryuu Stage Play song - Fuuma no Kojiro]
Singer: ON/OFF[Kou & Shooryu]
Fandom: Garo yami o Terasu Mono Eps 23
Central Character : Dougai Ryuuga from Kusugami Aguri Point of view

"一人でも歩いてゆける..." 握る拳の中
守らなきゃ折れる弱さを そっと隠した
"

Even by myself, I can continue to walk." Clenching on my fists.
I had to protect your breaking weakness so I quietly had it hidden.

===============================

Dia berjalan ke arah sang Bunda dengan cahaya emas berpendar hangat. Dougai Ryuga berhasil mendapatkan baju zirah Garo secara utuh. Sang Bunda yang telah menyerahkan netranya kepada Ryuga yang sempat buta, mengangkat tangan. Merasakan sepoi angin lembut penuh kehangatan di tengah udara malam yang dingin.

"Kau akhirnya berhasil!" Aku tersenyum mennatapnya.

"Ya, berkat kalian semua," balasnya penuh senyum. Bahkan saat ia memandang pedangnya yang kini berubah merah.

 Bahkan saat ia memandang pedangnya yang kini berubah merah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi senyum itu tak bertahan lama. Horror—jiwa monster pemakan manusia—yang ada di dalam tubuh sang Bunda memberontak.

"Tidak ada waktu lagi. Ryuga, kau harus menggunakan pedangmu." Zaruba mengingatkan.

"Aku mengerti!" potong Ryuga cepat.

Sang Bunda meraba wajah Ryuga lembut. "Kau adalah harta terindah yang pernah Ibu miliki. Maaf Ibu telah memberikan takdir yang begitu menyedihkan."

"Tapi, aku bisa menjadi Garo karena Ibu juga. Aku akan akan mengalahkan zedom dan akan menjadi lebih kuat!" Binar mata penuh tekad terpancang kuat.

"Jangan berjanji seperti itu." Ibu Ryuga menggeleng berulang. "Hiduplah bahagia dan jangan mati! Hargai nyawa itu. Tetap hidup apa pun yang terjadi. Biarkan mata itu menyaksikan dunia dengan penuh senyum."

Ryuga terperangah sejenak. Namun ekspresinya melembut. "Aku janji. Aku tidak akan mati. Aku akan tetap hidup.

"Ryuga, anak yang paling kucintai." Lagi-lagi belaian di kepala terasa menusuk hatiku. Padahal aku tak pernah ingat memiliki seorang Ibu.

大事な筈の 誰かを見失い
気が付けば風の中に

We should not lose sight of anyone that are important
When I noticed, he is within the wind.

"Ryuga...," bisikku lirih. Sungguh, aku tak ingin memaksanya. Namun, melihat seorang ibu menjadi monster akan jauh lebih menyakitkan. Ryuga pun tahu itu.

Ia menghunus pedang dan menggerakkan ke arah ibunya.

目映い 光に舞う
無数の羽 白い行方に
想いは ただ溢れる
還らぬもの 求めて

Dancing in the dazzling light
Are countless of feathers in white directions
My memories merely overflowed
When seeking for those that would not return.

"Ryuga, Ibu mencintaimu. Terima kasih sudah mengabulkan keinginan Ibu untuk tewas sebagai manusia."

Tiba-tiba wanita itu menarik pedang Ryuga untuk langsung menembus jantungnya.

どうしても伝えたかった すき切れた約束
遠い日の微笑みだけは 変わらず永遠(とわ)に

By any means I must convey to you
This promise that is broken off.
In a distant day only your smile
will remain the same always.

Selanjutnya, yang kudengar hanya raungan penuh kepedihan.

Selanjutnya, yang kudengar hanya raungan penuh kepedihan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12 Januari 2019
Fanfic pertama 2019 ahaha. Ga sih, ini dah dotulis dr Januari 2018. Nggak kelar-kelar. Kupercepat saja ahahaha

Unseen Heart x Derita Fandom PinggiranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang