44. Hari Ini Ada yang Ingin Kukatakan (2)

Comenzar desde el principio
                                    

🗣️

"Jaemin!"

Lelaki manis itu menoleh dan ia dapat melihat Renjun yang berlari-lari kecil menghampirinya.

"Maaf. Padahal kau tidak salah, tetapo teman-teman dan kakak kelas seperti memojokkanmu. Jaemin, aku benar-benar berterima kasih! Padahal ini bukan urusanmu. Walaupun mungkin merepotkan, tetapi aku sangat berterima kasih jika kau ingin terus membantu. Aku benar-benar menyukai Jeno." Renjun tersenyum.

"Iya." jawab Jaemin gugup.

"Oh ya, kau kemarin bertanya apakah aku menyukai parfum atau tidak, bukan?"

"Ya?" Jaemin mencoba mengingat.

"Aku tidak memakai parfum. Aroma buatan seperti itu tidak cocok untukku. Aku lebih suka keharuman yang alami. Orang paling cantik jika natural, bukan? Entah dalam keharuman atau pun hal lainnya."

🗣️

Apa maksudnya? Aku pasti hanya salah sangka. Aku bahkan tidak bisa mengatakan bahwa aku tidak bisa membantunya agar bisa bersama Jeno

Lamunan Jaemin terhenti ketika ponselnya berbunyi. Ia mengangkat benda pipih itu ke telinga dan menjawab setiap perkataan orang di seberang sana dengan tatapan kosong, "Ya? Siapa? Apa? Apa maksudnya? Aku sama sekali-"

"Jaemin, sebenarnya ada apa? Mengapa sejak kemarin kau bersikap aneh? Kau di mana? Aku akan ke sana." ujar Minhyung di seberang sana.

"Aku? Di air mancur."

"Di depan fakultas IPA? Tunggu sebentar."

"Apa? Iya." Panggilan berakhir dan Jaemin masih saja menatap kosong ke depan. Tidak lama setelah itu, ponselnya kembali berbunyi dan Jaemin mengangkatnya tanpa melihat nama si penelepon, "Iya, kak?"

"Kak? Kau ada di mana?"

Jaemin terkejut ketika mendengar suara Jeno di seberang sana. Ia langsung mengakhiri panggilan dengan cepat ketika pikirannya kembali pada tatapan orang-orang di ruang jurusan tadi. Jeno kembali meneleponnya, tetapi perkataan mereka yang tidak sengaja terdengar oleh Jaemin membuatnya segan.

"Lucu saat orang yang tampangnya biasa saja berani berbuat macam-macam pada Renjun. Bisa-bisanya monster operasi yang levelnya jauh di bawah seperti itu-"

Tangan Jaemin bergetar ketika ia meremas ponselnya yang masih berbunyi. Tubuhnya menunduk dan gumaman keluar dari mulutnya, "Sakit."

"Jaemin!"

Lelaki cantik itu menoleh dan Minhyung sudah berada di sebelahnya.

"Ada apa?" tanya kakak kelas itu.

"Tidak. Bukan apa-apa."

"Apakah ada hubungannya dengan anak bernama Jeno itu?"

"Apa?!" Jaemin terkejut, "Mengapa kakak berpikir seperti itu?!"

"Jika kau tidak ingin mengatakannya, kau tidak perlu memaksakan diri. Aku hanya berpikir kau sangat berbeda dengan biasanya."

"Itu hanya... Bukan apa-apa. Sebenarnya anak yang paling cantik di jurusanku menyukai Jeno."

"Memangnya ada yang lebih cantik darimu?"

Jaemin membuang wajah karena malu, "Jangan mengatakan hal yang tidak masuk akal, kak. Pokoknya anak itu meminta tolong padaku supaya ia bisa bersama dengan Jeno. Aku juga berpikir bahwa mereka berdua cocok, tetapi sepertinya Jeno tidak menyukainya, lalu Jeno... Aku juga bingung sekarang aku sedang mengatakan apa."

"Sepertinya kau dekat sekali dengan Jeno itu?"

"Apa?"

"Iya. Sampai anak yang cantik itu meminta bantuan padamu."

"Ia temanku." jawab Jaemin dengan tatapan kosong.

"Jadi, kau sedih karena itu?" tanya Minhyung.

"Kak, jika melihatku, kakak pasti tahu bahwa aku banyak melakukan operasi plastik. Mungkin sama sekali berubah hingga wajah asliku tidak terlihat. Wajah yang kakak suka ini palsu. Walaupun seperti itu, kakak tetap menyukaiku?"

"Mengapa kau mengatakan bahwa wajahmu palsu? Jika aku berpindah jurusan dari kimia ke biologi, berarti jurusan biologiku palsu?"

"Itu berbeda."

"Berapa kali pun aku akan mengatakannya. Aku tidak ingin peduli tentang kau yang melakukan operasi atau apa pun. Aku menyukaimu yang sekarang. Kau selalu saja mencari tahu apakah aku benar-benar suka padamu atau tidak. Aku... Tidak, lebih tepatnya apakah bagimu jika ada seseorang yang menyukaimu itu aneh? Aku tidak mengerti. Terlepas dari perasaanku, bagaimana dengan dirimu sendiri?"

"Apa?"

"Bagaimana perasaanmu padaku, Jaemin?"

🗣️

Jeno menatap ponselnya yang menampilkan nama Na Jaemin. Ia masih memikirkan jawaban Jaemin ketika menerima teleponnya tadi.

"Kak?"

🗣️

🦄nanapoo

[✓] my id is gangnam beauty | nominDonde viven las historias. Descúbrelo ahora