XVIII

2.8K 244 21
                                    









VOTE😏















Rose sedari tadi menunggu kedatangan Bis untuk mengantarkan nya pulang ke rumah, hari sudah mau gelap tapi masih tidak ada satupun yang datang. Mau minta jemput Chanyeol, eh dianya tadi baru berangkat keluar kota seminggu buat pelatihan. Maklum bentar lagi tamat dan otw jadi pengacara atau hakim.

Ya. Semua ini karena tugas. Niatnya mau ngerjain, eh malah ketiduran di perpus, malah gak ada lagi yang bangunin.

'Aduhh, malah ojol juga kagak ada yang mau nganter

Yauda ah jalan aja dulu gue sampe simpang - Rose

Akhirnya ia sampai di simpang tempat pemberhentian bus lainnya, tiba tiba gemuruh datang dan awan menjadi sangat gelap.

Hujan turun pasti akan deras sekali. Pikir nya.

Rose menoleh ke kiri dan kanan dengan cemas, bis yang ditunggunya belum tampak juga. Kalau sampai hujan deras turun dan dia belum dapat bis, Rose akan kehujanan melihat tak adanya tempat duduk di pemberhentian ini seperti di depan kampusnya.

Dia harus mencari tempat berteduh. Putusnya ketika rintik-rintik hujan mulai membasahi tubuhnya, menimpa kepalanya, ia hanya menutup menggunakan tas ransel yang ia bawa.

Pandangannya terpaku pada sebuah cafe di sudut jalan tak jauh dari tempat itu. Cafe itu tampak nyaman, dengan tulisan "Clouds Coffe shop" dengan huruf biru dan putih tebal berlatar awan tergantung di ujung depan, seolah-olah memanggilnya. Itu Coffe shop sedikit terlihat kuno, bahasa kasarnya seperti sebuah warung kopi, malahan lebih mirip bangunan masa lampau yang salah tempat di tengah-tengah gedung-gedung ruko yang begitu tinggi di sebelahnya maupun didepannya.

Sejenak Rose merasa ragu, tetapi hujan turun semakin deras, hingga dia akhirnya memutuskan masuk ke dalam kafe tersebut. Suasana tampak sepi, dan ternyata bagian dalam warung kopi itu lebih bagus daripada bagian luarnya.

Seperti kafe jaman dahulu, dengan dinding berwarna biru muda dan kursi meja yang terbuat dari kayu jati, dengan hujan yang turun deras di sana, suasana tampak lebih dramatis.

Ini adalah jenis kafe dimana Rose bisa duduk berjam-jam tanpa bosan karena seperti banyak ketenangan disini. Rose duduk, lalu memesan secangkir coklat hangat, roti bakar dan tteokbokki sebagai temannya. Sepertinya dia akan lama di sini menunggu hujan, jadi tidak ada salahnya dia memesan makanan. Lagi pula dia juga belum makan siang.

Rose menolehkan kepalanya ke sekeliling. Suasana Kafe cukup sunyi, hanya ada beberapa orang yang duduk menikmati kopi di sana, mungkin berteduh, mungkin juga sedang bernostalgia ria.

Sembari menunggu pesanannya datang, Rose membuka buku yang ia bawa dari perpustakaan tadi, tetapi setelah beberapa lama mencoba berkonsentrasi membaca, dia menyerah. Hujan itu menghalau konsentrasinya, dia lebih tertarik menatap hujan, menghitung helaan buliran air yang menghempas tanah, mengingatkannya kepada seseorang.

Cinta pertama, yaitu sang Papa.

#Flashback

Anak perempuan berusia 10 tahun itu melangkah kan kaki nya berjalan keluar rumah mendekati hujan yang semakin deras. Tanpa ragu ia membasahi diri nya dengan air hujan.

"Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga, YUHUUUU!" ucapnya sambil meloncat-loncat kegirangan di tengah hujan yang sudah mengguyur basah dirinya.

Tidak lama kemudian ada suara teriakan yang memanggil anak kecil itu dari dalam rumah.

"Ochiiiii.... Dimana kamu nak" teriak seorang pria mencarinya

REMEMBER -rose x jungkook-Where stories live. Discover now