EMPAT PULUH TUJUH-SEBUAH TITIK CERAH

5.4K 293 54
                                    

Sengaja dipublish tengah malem gini, di tempatku udah jam 23.50 😵
Biar besok pagi pas bangun udah banjir notif dan komen yang bikin semangat lanjut nulis. Enjoy.

***

Ayana refleks melepas pelukan Rei, ia tak menyangka kalau ada orang yang akan masuk ke ruangan ini tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Maaf, Pak,  kami kira ruangan ini kosong, kami mau membersihkannya."

Rei meremas rambutnya frustasi, Ganggu ae!

"Dari tadi kenapa harus disela petugas kebersihan terus sih!"

"Memang jadwal kita membersihkan ruangan Pak Reihan 'kan pada saat jam istirahat."

"Nggak bisa ketuk pintu dulu apa?"

"Maaf, Pak, kami kira nggak ada orang."

"Ya sudah, ruangan ini gak usah dibersihkan!" ucap Rei dengan nada tinggi. Sial bener!

"Maaf Pak, kami mengganggu."

Jelas mengganggu!

Rei melihat Ayana mengekor dua orang cleaning service tersebut.

"Loh, Ay, mau ke mana?"

Ayana menoleh ke arah Rei, sangat jelas wajahnya memerah karena malu.

"Aku bilang apa, kejadian juga, kan? Kalau sampai ada gosip tentang kita, aku gak mau tahu, ya, kamu yang beresin. Karena kita udah gak ada apa-apa lagi."

Ia kembali memalingkan wajah dan berjalan ke luar ruangan Rei.

***

Stefi baru saja selesai makan siang, ia kembali menuju ruangannya, ketika pintu lift terbuka, ia mengerutkan keningnya ketika melihat petugas cleaning service baru saja keluar dari ruangan atasannya.

Apakah sudah beres bersih-bersihnya? Stefi melihat jam tangannya, harusnya jika sesuai jadwal, masih proses dibersihkan.

Kedua petugas itu memperlihatkan gestur yang aneh, mereka menunduk sambil terus bergumam.

Ketika mereka berjalan hampir mendekati Stefi, terdengar samar apa yang sedang mereka ucapkan.

"Elu sih, gua bilang apa, ketok pintu dulu."

"Ya mana gua tau kalau Pak Reihan lagi di dalem ruangan, biasanya juga jam segini keluar, kan?"

"Sumpah, ya, baru pertama kali gua liat adegan kayak begitu, live pula, kok gua yang malu."

Stefi mengerutkan keningnya.

"Mas!" panggil Stefi.

"Eh, Mbak Stefi." mereka terlihat kaget disapa oleh Stefi.

"Loh, Mbak Stefi di sini?" tanya petugas satunya.

"Ruangan Pak Rei sudah dibersihkan?" selidik Stefi.

"Belum, Mbak. Bapak sedang ada tamu."

"Memangnya tadi bukan Mbak Stefi ya?" bisik salah satu petugas kepada temannya, walau berbisik tapi Stefi mendengar jelas.

CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)-TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang