7| Bahagia?

1.4K 162 77
                                    

Pagi hari Alvaro sudah terlihat ada didepan pintu mansion keluarga Lewis. Ia menunggu sang pujaan hatinya keluar, hatinya sekarang tengah berbunga bunga memikirkan kejadian kemarin yang sangat berdebar.

"Morning Varo" ujar Zura keluar mansion tersenyum manis pada Varo

"Morning too" ujar Varo membalas dengan senyuman manis pula

Varo langsung membukakan pintu mobilnya dan Zura pun masuk mengucapkan terima kasih. Ia pun langsung mengitari mobilnya segera masuk dan meninggalkan mansion keluarga Lewis.

Tidak ada percakapan di mobil, mereka masih sama sama canggung untuk menanyakan satu sama lain. Setelah beberapa menit tibalah mobil Varo disekolah. Ia sengaja memarkirkan mobilnya di parkiran donatur paling pojok agar tidak ada yang melihatnya datang bersama Zura si nerd. Ya Zura memang belum membuka jati dirinya disekolah.

"Varo aku langsung masuk kelas ya takut ada yang lihat" ujar Zura pelan

"Iya kamu hati hati ya" ujar Varo tersenyum dibalas anggukan dan senyuman dari Zura

Setelah Zura tidak terlihat dari pandangannya, ia segera berjalan menuju kelasnya. Sesampainya dikelas ia duduk di samping Rafael sambil melamun dan tersenyum tipis. Rafael yang melihat itu pun bingung kenapa kulkas ini pagi pagi sudah tidak beres otaknya.

"Heh lo ngapain sih pagi pagi udah senyum senyum gak jelas?" Ujar Rafael mengagetkan Varo dari samping

"Apa sih lo! Ganggu aja!" Ujar Varo kesal

"Mikir yang enggak enggak kan lo? Ngaku deh" ujar Rafael membuat Varo menempeleng kepalanya

"Itu mah lo kali!" Ujar Renal tiba tiba gabung

"Ngikut ngikut aja lo buntut kuda!" Ujar Rafael dan Renal hanya mendengus kesal

"Apa karena kejadian kemarin lo jadi senyum senyum sendiri gini?" Ujar Fadel membuat Varo tersenyum tipis

"Nah kan bener mikirin berduaan dikamar dia sama Zura" ujar Rafael membuat mereka memukul kepala Rafael secara bersamaan

"Heh emang gue bedug dipukul pukul?! Entar kalo gue gagar otak salah lo semua ya!" Ujar Rafael kesal sambil mengelus ngelus kepalanya

"Omongan lo disaring makanya! Maen asal jeplak aja!" Ujar Renal terkekeh melihat Rafael kesakitan

"Tadi gue berangkat bareng sama Zura" ujar Varo membuat mereka semua menoleh

"Pantesan orang jemput bidadari kesayangan" ujar Fadel

******

Lain halnya dikelas Zura, sahabatnya itu malah sibuk masing-masing. Saat Zura masuk pun mereka tidak tidak menyadari, itu membuat Zura mendengus kesal.

"Lo pada ngapain sih!?" Ujar Zura kesal

Jovita pun menoleh "Lah lo kok udah dateng? Dari kapan?" Ujarnya sambil duduk membuat Keira dan Elina ikut menoleh

"Eh ada Lisya" ujar Elina cengengesan

"Jangan cemberut gitu dong Lis" ujar Keira

"Terserah" ujar Zura dingin

"Lo kenapa tiba-tiba sensitif sih?" Ujar Elina

"Tamu bulanan" ujar Zura menidurkan kepalanya dimeja

"Pantes, lo gak mau ngomong sesuatu gitu?" Ujar Jovita jahil

"Gue berangkat bareng sama Alvaro" ujar Zura membuat mereka menoleh

"Asli nih gak bohong?" Ujar Keira

"Hm" gumam Zura yang bisa didengar mereka

"Wah ada kemajuan nih jadi pengen kayak lo tapi sama siapa ya?" Ujar Jovita mengkhayal

Bad Girl is NerdyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang