Devil 26 : You Good?

124K 3.9K 46
                                    

Alarick masih dapat mendengar suara teman-temannya yang berbicara mengenai Alarick saat mereka keluar rumah. Sedangkan Alarick berjalan mendekati pintu kamar yang ada Valerie di dalamnya. Seketika, langkah Alarick terhenti. Tubuhnya menegang. Dia menelan salivanya dengan susah payah. Matanya melebar menatap pintu di depannya. Apa Valerie mendengarnya?

Jantung Alarick bergemuruh hebat. Dia kembali menelan salivanya susah payah, lalu mengulurkan tangannya pada knop pintu. Dadanya terus bergemuruh hebat saat tangan Alarick semakin mendekati knop pintu dan menyentuhnya. Sekilas, memori tentang Feli menghantuinya.

"Arick!! Jangan jauh-jauh dari Eli!!"

"Eli jangan lari-lari nanti jatuh."

"Ih Arick! Arick itu suami Eli, bukan sitter! Suami itu harusnya dukung bukan larang-larang!"

"Shuh, Eli baru 5 tahun. Tau apa tentang suami?"

"Tau!!"

"Apa coba? Arick nanti kasih hadiah."

"Suami ituuu kata Mama orang yang dicintai Mama. Kayak Mama cinta Papa. Eli kan cinta Arick. Arick berarti suami Eli."

"..."

Alarick mendengus geli mengingat kelucuan Feli saat berumur 5 tahun.

"Dia adikmu?"

"Iya. Cantik, bukan?"

"Bagaimana membedakannya? Dia sama seperti bayi lainnya?"

"Tidak! Coba kau perhatikan baik-baik!"

"Kau benar, Lix, dia cantik. Sangat cantik."

"Hahaha Alarick, kau mau jadi adik iparku?"

"Apa itu adik ipar?"

"Orang yang akan menikahi adikku kelak."

"Aku mau!! Aku mau menikah dengan Feli!! Felix, izinkan aku jadi adik iparmu."

"Hahaha aku bercanda. Kau bahkan baru 6 tahun. Saat sudah dewasa nanti, kau harus mencintainya untuk menikahinya."

"Aku mencintainya! Felix, izinkan aku menikahinya nanti. Jika tidak, akan kulaporkan pada Ayahku!"

"Hahaha baiklah baik."

Alarick kali ini tertawa kecil. Memori tentang Feli memang tak pernah membosankan baginya. Alarick menghela napas panjang, menguatkan hatinya. Ia kemudian membuka pintu kamarnya, dan mendapati jika Valerie sedang tertidur membelakangi pintu. Sudah menggunakan T-shirt milik Alarick yang Alarick berikan padanya sebelum turun ke bawah. Di saat itu juga, Alarick bertanya-tanya tentang kenapa ia harus menghela napas lega saat mendapati Valerie tertidur.

Seolah, Alarick tidak ingin Valerie tahu jika Alarick bertengkar gara-gara seorang wanita yang bernama Feli, yang merupakan cinta pertama Alarick.

Alarick melangkah perlahan menuju tubuh Valerie yang terbaring. Ia menaiki ranjang dan tertidur dengan memeluk Valerie dari belakang. "Aku mencintaimu?" tanyanya pada diri sendiri, dan sukses membuat hatinya berdesir.

Alarick mengeratkan pelukannya pada Valerie. "Kenyataannya hanya tubuhmu yang kucintai, Vale. Dan wajahmu, tentu saja. Karena kau mirip sekali dengan cintaku yang sesungguhnya."

Alarick terdiam sejenak. Tangannya mengusap perut Valerie dan hidungnya menghirup aroma rambut Valerie. "Kenapa aku seperti orang gila? Kenapa aku harus menggalau dan berbicara pada diri sendiri? Dan kenapa juga aku membiarkan Valerie tertidur? Oh sial, Alabird, ini bukan waktunya untuk kau bangun. Aku hanya memeluk istriku saja, dan kau langsung bangun? Kenapa kau makin parah, Alabird???"

Bastard Devil [#TDS1] (Repost)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt