Devil 20 : I Love You

143K 4.1K 78
                                    

"Kau tidak memakai bajumu?" tanya Felix saat Makiel mendekat padanya dengan hanya menggunakan boxer tanpa atasan. Mereka saat ini sedang berkumpul di dalam saung dan meminta Valerie menyimpan pakaian formal mereka dengan aman.

Makiel menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak. Aku takut gatal-gatal. Sangat tidak elegan jika aku memiliki bintik-bintik hitam bekas bentol di dadaku yang bidang ini."

"Begitu?" tanya Alarick. "Aku malah berpikir jika aku tidak menggunakan kaos ini, mungkin saja air kolam akan membuat tubuhku bintik-bintik."

"Aku takut dicabuli jika tidak memakai atasan." Kata Darren.

Makiel berpikir sejenak. Dia menganggukkan kepalanya. "Kau benar juga. Baiklah, aku akan memakainya." Katanya sambil mengambil kantung plastik dan memakai T-shirt nya. "Ah ya, kalian menggunakan celana dalam yang mana? Kalau aku sih melepaskan dulu celana dalamku yang mahal dan steril. Yang aku pakai hari ini. Aku akan menggunakannya lagi saat pulang."

"Aku sama sepertimu." Jawab Darren.

"Aku juga. Aku tidak ingin menggunakan celana dalam yang harganya di bawah 5 dollar itu saat pulang." Kata Alarick.

"Kita sepemikiran. Walaupun terdengar jorok saat Makiel mengatakannya, tapi aku melakukan hal yang sama seperti kalian." Timpal Felix.

Annabelle dan Valerie yang mendengar pembicaraan random dan aneh itu segera menghela napas panjang dan menggeleng prihatin.

"Sabar, Vale. Ini kali pertama mereka. Wajar jika mereka terlihat aneh seperti perempuan galau yang baru saja diperawani."

"Anna! Bahasamu itu!! Ingat jika kau sedang hamil!" balas Valerie sambil menghela napas kesal.

Annabelle tertawa. "Kau tahu sendiri aku se-vulgar apa saat berbicara. Sudah, ayo kita hampiri mereka."

Valerie dan Annabelle lalu menghampiri The Devils yang kali ini membicarakan tentang air kolam dan juga suasananya.

"Jika kalian tidak ingin gatal-gatal, kalian tidak seharusnya mengikuti kami." Kata Annabelle.

"Oh, Angel!" seru Makiel dengen senyuman lebarnya. Dia berjalan mendekati Annabelle dengan senyum mesum. "Aku mengikutimu agar kau tidak kesepian, Angel. Aku melakukannya demi dirimu."

Valerie segera berdiri di depan Annabelle. "Jangan menggoda teman saya, Tuan Makiel. Dia akan menikah." Katanya.

"Ya, aku tahu Vale. Tapi saat ini dia belum menikah."

Felix berdecak kesal. "Makiel, sudahlah. Sebelummya kau mencoba menggoda Valerie. Dan sekarang kau menggoda Pretty."

"Namanya Angel, Felix." Balas Makiel.

"Tidak. Namanya Annabelle." Kata Valerie.

"Terserah aku mau menamainya apa. Itu nama kesayanganku untuknya." Balas Felix.

"Pretty terlalu sedikit maknanya, Felix. Angel lebih dari itu. Dia seorang malaikat."

"Namanya Annabelle. Sudah ada di akta kelahirannya."

"Aku tetap akan menyebutnya Pretty!"

"Angel, Felix. Dia adalah bidadari!"

"Annabelle, namanya. Jangan sembarangan mengubah nama kawanku, tuan-tuan."

"Tidak! Kalian harus memanggilnya Angel!"

"DIAM!!" teriak Annabelle kencang. Tiga pasang mata yang tadi sedang berdebat langsung menatap Annabelle. "Jangan memanggilku dengan panggilan sayang yang kalian buat! Memangnya aku ini boneka barbie yang bisa kalian namai seenaknya, apa? Kalian ini teman calon suamiku! Seharusnya, kalian menamaiku dengan Darren's Wife! Mrs. Reinhard! Jangan seenaknya memanggil namaku dengan panggilan sayang yang kalian buat!"

Bastard Devil [#TDS1] (Repost)Where stories live. Discover now