"I'm sorry Ella." Ucap Ace kearahku.

"I'm so sorry –" tambahnya dan aku tahu bahwa Ia benar-benar memohon maaf padaku dari nada suara yang kudengar saat Ia mengucapkan kata-kata 'maaf' itu.

"Thank you, karena kau sudah memberanikan diri dan berusaha menjelaskan situasi ini padaku. Tapi kau tahukan bahwa itu tidak akan mengubah apapun?" ujarku setelah memikirkan hal yang benar-benar ingin kukatakan padanya.

Aku melihat sekilas kearah Ace yang mengangguk perlahan lalu tersenyum kearahku.

"Aku tahu. Dan karena itulah aku berusaha mengatakan ini padamu. Aku juga berharap ini bisa membantuku untuk kembali ke jalur yang benar."

Aku tersenyum ketika mendengarnya mengatakan itu, seakan Ia memang sudah sadar dan memahami bahwa memiliki perasaan dan ketertarikan padaku adalah hal yang 'salah'.

"Kau – mau menemui Aiden?" tanya Ace padaku dan aku mengangguk pelan.

"Good luck dan tolong sampaikan maafku padanya jika memungkinkan." Ucapnya dan setelah itu Ace langsung berbalik meninggalkan diriku.

--

Aku berusaha mencari Aiden tapi aku sama sekali tidak menemukannya di beberapa tempat yang kupikir akan menjadi tempat Aiden menyendiri saat ini.

Aku berjalan kearah kamarku lagi tapi aku langsung berhenti melangkah ketika merasakan kehadiran Joziah dan Steve. Tanpa pikir panjang aku langsung sedikit berlari menuju kedua pria itu berada.

"Hai –" sapaku pada mereka, " – Apa kau melihat Aiden?" tanyaku langsung tanpa basa-basi, dan kulihat Joziah tertawa kecil karena Ia seakan dapat menangkap basah alasanku mencari Aiden.

"Dia sedang berlari di hutan. Kurasa Ia membutuhkan itu untuk sedikit menenangkan dirinya." Jawab Joziah dan aku tersenyum kearah mereka.

"Mungkin jika kau menyusulnya sekarang kau bisa menemui Aiden di jalur kembalinya. Kau bisa mengikuti aromanya." Jelas Joziah,

"Tapi – berhati-hatilah. Bagaimanapun saat ini kau bukan hanya mate Aiden atau werewolf biasa. Aroma tubuhmu sangat kuat Ella dan sangat langka jadi jangan gegabah. Jika kau merasakan sesuatu kau harus memberi tahu Eli dan berlari kembali kesini." Sela Steve tepat sesaat sebelum aku ingin mengatakan terima kasih pada Joziah, dan aku terdiam sejenak ketika menyadari bahwa bagaimanapun sisi The Next Delta dalam dirinya tidak akan bisa ditutupi.

"Thank you." Ucapku pada keduanya dan aku langsung bergegas menuju keluar dan sesaat setelah aku melangkah keluar aku dapat mencium aroma Aiden. Dan melihat aromanya begitu kuat maka Ia pasti sedang berlari dengan sisi Serigalanya.

Aku berlari kecil mengikuti aromanya dan aku tahu bahwa Bianca juga membantuku dalam hal ini, karena baik diriku maupun dirinya berharap bisa sesegera mungkin menyelesaikan pertengkaran ini.

Ikatakan mate yang dimiliki oleh Werewolf akan selalu mendorong siapapun yang merasakannya untuk selalu berada bersama dan saling menyayangi satu sama lain. Jadi ketika kita bertengkar atau berada dalam posisi yang jauh akan membuat kami para werewolf merasakan sakit. Memang rasa sakit itu tidaklah seberapa tapi tetaplah akan terasa dan jika dibiarkan itu hanya akan membuat perasaan kami kacau.

Aku merasakan sosok Aiden sudah sangat dekat dan aku memacu diriku untuk berlari kearahnya. Tapi disaat yang bersamaan aku merasakan sosok lain didekatku dan ketika aku berusaha mengenali sosok itu perhatianku teralihkan sehingga membuatku salah melangkah dan aku langsung terjatuh ketanah.

"Wah –" ucapku sesaat ketika menyadari bahwa 'sosok' yang memecah pikiranku dan membuatku terjatuh adalah seekor anjing liar.

Aku langsung beranjak berdiri dan sedikit mengibaskan debu tanah yang menempel pada sekujur badanku. Aku tidak menduga akan kehadiran anjing liar itu tadi, dan jujur aku terjatuh dengan cukup keras karena aku sedang berlari dengan tempo yang cepat sebelumnya. Jadi dalam sekejap aku sudah menyentuh tanah dan berguling diatasnya membuat semua debu dan kotoran yang ada menempel di sekujur tubuhku.

Sacrifices | ✓حيث تعيش القصص. اكتشف الآن