Part 20

5.4K 549 3
                                    


Aku beranjak berdiri dan mengitari ruangan kecil ini.

Tidak ada jendela.

Tidak ada meja.

Tidak ada lemari.

Hanya ada satu tempat tidur. Dan sebuah pintu di dekat tempat tidur itu berada.

Ruangan ini termasuk luas mungkin sekitar 30 meter persegi. Tapi di ruangan ini hanya ada satu pintu dan satu tempat tidur.

Sudah jelas ini memang ruangan yang mereka sediakan untuk tahanan seperti ku.

Aku kembali membawa kakiku menuju tempat tidur sesaat setelah menyadari kedatangan seseorang dan tidak butuh waktu lama bagi sosok itu untuk memasuki ruangan ini.

"Hai –" ucap sosok itu – Blair.

Gadis itu tersenyum kecil padaku dan aku hanya menghela nafas kecil – tidak tahu apa yang harus kukatakan padanya.

Ia memang terlihat berbeda dengan Ace ataupun pria Vampire lainnya yang sempat kutemui beberapa hari lalu, tapi tetap saja Ia masih termasuk kelompok dari para vampire yang menculikku.

"Aku harus membawamu ke ruangan lain." Ucapnya dan aku menoleh terkejut padanya,

"Kenapa –" ucapku bertanya padanya dan gadis itu membalasku dengan tertawa,

"Ini bukanlah ruangan yang bisa ditempati makhluk hidup. Tidak ada ventilasi dan ketika malam kau pasti akan terasa sangat kedinginan – bagaimanapun kau adalah Half-blood." Ujarnya menjelaskan dan aku hanya bisa menatap Blair dengan tatapan datar.

Aku yakin bahwa aku tidak pernah mendengar atau membayangkan bahwa ada penculik seperti mereka ini. Mereka sangatlah aneh menurutku.

Tapi aku memutuskan untuk mengikuti Blair karena aku tahu bahwa hidup dan tinggal didalam ruangan tadi sama saja dengan menyiksa diri sendiri.

"Kau pasti sangat terkejut bukan?" ucap Blair membuka pembicaraan selama Ia membawaku memasuki sebuah koridor rumah yang tidak kukenali ini,

"Entahlah. Aku tahu bahwa kalian – sudah berusaha mendekatiku beberapa waktu terakhir ini tapi – tetap saja siapapun yang dibawa paksa sepertiku tidak mungkin akan berkata 'Aku tidak terkejut'." Jawabku jujur dan aku sempat melihat Blair menoleh sekilas kearahku,

"Jujur aku tidak pernah menyetujui ini." Ucap Blair dan aku menatap kearah gadis itu,

"Tapi aku juga sadar betul bahwa kami memerlukanmu." Tambahnya dan Ia mengarahkanku menuju sebuah ruangan yang berada di paling ujung.

Blair mendahuluiku memasuki ruangan itu dan aku terdiam sejenak berusaha mencerna apa yang kulihat saat ini.

Sebuah ruangan yang cukup luas – bahkan lebih luas dari pada ruangan tadi. Dinding ruangan ini dilapisi warna abu-abu tua yang dipadu padankan dengan interior yang didominasi warna putih. Aku cukup terkejut karena ruangan ini jelas sangatlah berbeda dengan ruangan 'tahanan' yang kubayangkan.

"Ini adalah satu-satunya ruangan yang memiliki banyak pencahayaan, kau tahu kan bahwa kami harus mengurangi kontak langsung dengan cahaya matahari. Jadi kurasa kau bisa memakai ruangan ini selama berada bersama kami." Ucap Blair yang membuatku tersadar dari rasa terkejutku,

Aku akhirnya memberanikan diriku untuk berjalan masuk ke ruangan itu dan melihat bahwa perkataan Blair adalah benar. Di ruangan ini ada satu jendela cukup besar yang berada di sisi kiri ruangan ini, dan aku menoleh melihat sekeliling ruangan ini hanya untuk mendapati bahwa meski kamar ini terasa lebih 'layak' untuk ditinggali tetap saja tidak banyak barang menghiasi ruangan ini.

Sacrifices | ✓Where stories live. Discover now