Part 17

493 24 20
                                    

Guysss.. Mungkin ini part sebelum klimaks, mudah-mudahan part selanjutnya atau satu dari selanjutnya itu klimaks *apasihgue.

Enjoy!

-------------------------------

Sudah lewat 3 bulan SMA Bakti Luhur mengadakan Pendalaman Materi untuk menghadapi Ujian Nasional. Dan ngga berasa banget Ujian Nasional udah tinggal satu minggu lagi. Devi mulai mengendurkan serangan modusnya sama Natha, memfokuskan diri pada UN. Tapi, ngga menghilangkan kemungkinan Devi buat chat setiap hari sama Natha, dianter jemput setiap hari, paling jadwal modusnya setiap weekend agak dikurangin.

Jam menunjukan pukul 6 sore, anak-anak Bakti Luhur yang nota bene-nya rata-rata ber-otak dan berduit mulai berhamburan keluar kelas, pendalaman materi hari ini sudah selesai.

"Putriiiiii...." teriak Devi saat melihat Putri di parkiran.

Putri tak merespon, padahal parkiran ngga rame-rame banget, cukup luang dan ngga berisik juga.  Seharusnya suara Devi yang hampir kayak toa bisa didenger Putri. Jadi, Devi memutuskan buat nyamperin aja.

Devi menepuk pundak Putri dari belakang, "Woy, gue panggilin ngga nengok-nengok. Pulang bareng nggak?"

"Enggak Dev, gue bareng Erin. Lo kan sama Natha." Jawab Putri dengan nada yang lumayan cuek.

"Ada apa sih put emang, lo kenapa deh jutek gitu."

"Gapapa, emang biasanya gue sama Erin. lo kan sama Natha terus." kata Putri yang nada cueknya makin ketara.

"Ohiya ya, okedeh. Eh gimana hubungan lo ama Damar? Cieee elah jangan-jangan uda--" Cerocos Devi.

"Dev stop, berisik tau. lo ngga usah deh sok-sok jadi match maker gue sama Damar, gue ngga suka sama Damar." Maki Putri dan langsung ninggalin Devi yang masih bengong abis di semprot dirinya.

"Lah kenapa deh dia? tumben banget, kayaknya gue ngga buat salah sama dia." gerutu Devi.

"Dev? Yuk pulang."

Seseorang menepuk pundak Devi dari belakang. Devi menoleh, siapa lagi kalau bukan Natha.

"Eh.. Nat. Yuk."

Mereka berjalan menuju Honda HR-Z milik Natha. Lelaki itu menggandeng Devi, ya itu sekarang udah jadi peristiwa biasa diantara Devi dan Natha. Yang dulunya Devi suka salting sendiri, sekarang udah biasa aja.

Malah, beberapa hari terakhir disekolah, Devi dan Natha di gosipin pacaran. Gila ngga tuh? dan gara-gara gosip itu Devi sering di omongin bahkan suka di judesin sama tim horenya Natha alias cewek-cewek yang ke-sem-sem sama Natha, ya walaupun dulu Devi pernah kayak mereka.

Apalagi kalau ingat-ingat kejadian hari Rabu kemarin. Devi, yang sering bantu-bantu Andrew di cafe digosipin kalo dia itu jadi waiters disana karena kekurangan biaya buat bayaran di SMA Bakti Luhur. Entah siapa yang menyebarka gosip memalukan itu, tapi Devi mah legowo aja, yang penting buat dia cuma 'Gue-udah-dapetin-Natha' Ya walaupun belum sepenuhnya memiliki.

selang beberapa menit, 20 menit lah. Mobil Natha sudah didepan gerbang rumah Devi.

" tunggu jangan turun dulu." cegat Natha. Dia menarik tangan Devi yang ingin membuka pintu.

"Kenapa, Nat?"

Natha menatap gadis dihadapannya dalam-dalam, "Hmm.. hari minggu, gue mau ngajak lo dinner, ini special buat kita berdua. ada yang mau gue sampein ke elo. Lo--lo bisa ngga?"

KalycaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang