[18] "Saya kan milik kamu"

13.6K 427 7
                                    

Setelah dipikir pikir, udah di ketik juga, tapi gak sreg aja kalo Fara sama Rey panggil aku-kamu. Mungkin nanti kali ya...

Selamat membaca!

Semalaman, Rey menghabiskan waktu yang lama di kamar mandi. Ia perlu berendam air dingin agar menenangkannya yang sangat menggebu gebu.

Amarahnya ia pendam semalaman. Apalagi ia harus menunggu dulu toilet yang dipakai Fara untuk mengganti pembalut. Sungguh suami yang sangat pengertian!

Rey bangun siang. Ntah Fara sudah bangun atau belum, namun disampingnya tidak ada seseorang. Rey beranjak dari tempat tidur lalu berjalan menuju teras dekat kolam renang.

Ternyata Fara sedang berjemur sambil memejamkan matanya.

Rey ikut duduk di kursi samping Fara. "Morning." Sapa Rey.

Fara membuka matanya mendengar suara berat dari Rey. Fara berdeham sejenak, rasanya sangat malu untuk bertemu ketika Rey sudah melihat tubuh polosnya.

"Ehm--morning."

"Gak berenang?" Tanya Rey, membuka obrolan.

"Kan saya lagi menstruasi."

Oh iya juga... Bagaimana Rey bisa lupa dengan hal yang menjadi penghalang baginya semalam. Salah satu alasan yang membuat gigi Rey gemeletuk karena kesal.

"Kamu mau sarapan? Saya panggil petugas hotelnya." Fara beranjak dari kursi lalu berjalan masuk.

Rey ikut bangun dan menghampiri Fara. "Gue pengen mandi dulu deh."

Fara mengangguk.

Fara terlihat seperti menjaga jarak darinya, apa ini karena kejadian semalam? Rey terus memikirkan kejadian semalam. Tapi semalam benar benar .... Rey jadi senyum senyum sendiri.

Dengan cepat ia menyelesaikan mandinya untuk segera menemui Fara.

Rey keluar dengan handuk yang hanya menutupi tubuh bawahnya. Otot six pack nya ia biarkan terlihat. Air di rambutnya juga masih menetes. Dengan pura pura lugu, Rey berjalan melewati Fara lalu mengambil baju di koper.

"Bisa tolong tutup pintunya?" Pinta Rey. (*pintu balkon menuju kolam renang)

"Kenapa?"

"Gue mau pake baju, kalo ada yang liat gimana?" Rey bicara sambil menahan tawanya. Sikap Fara pun berubah menjadi gugup.

Fara berjalan menuju pintu lalu menutupnya. Tidak seperti yang Rey bayangkan, Fara juga ikut keluar. Cewek itu melewatkan aksi Rey memakai baju. Padahal Rey sangat ingin disaksikan, hanya Fara.

Rey memakai baju dengan kesal lalu membuka pintu. "Kenapa gak ikut masuk sih?!"

Fara menoleh melihat Rey.
"Kan kamu mau pakai baju."

"Ya terus kenapa?!"

"Kok kamu marah sama saya?" Fara jadi ikut emosi.

"Karena lo nyebelin!"

"Apa ini... Karena kejadian semalam?" Tanya Fara sambil menunduk.

Ah, Rey salah lagi...

"Maafin saya, Rey."

Rey jadi ikut merasa bersalah. Ia merangkul bahu Fara lalu menggiringnya menuju ke dalam. Mereka duduk diatas kasur.

"Gue gak permasalahin itu kok."

"Kamu kecewa."

"Emang." Ucap Rey spontan. "Kan bisa dilanjut nanti." Lanjut Rey sambil menyengir lebar.

Pasutri Retjeh#2 - Nikahin dosen galakWhere stories live. Discover now