[13] Tamparan (a)

9.1K 410 13
                                    

"Rey, kemarin kok kamu gak ada di rumah?" Tanya Ghina.

Rey mendelik, rumah mana maksud Ghina? Jika Mamahnya tahu kalo Rey belum kasih tau ia sudah menikah, Rey pasti akan di kambing gulingkan oleh Ami.

"Ngapain ke rumah?" Tanya Rey.

Ghina mengedikkan bahu. "Main aja. Sekalian ketemu tante Ami juga, udah lama banget kan."

Rey berharap Mamahnya tidak memberi tahu apa apa soal pernikahannya.

"Eh tapi--katanya kamu udah gak tinggal di rumah. Terus sekarang dimana? Nge-kos?"

"I-iya."

"Dimana?"

Rey kehabisan kata. Beruntunglah ia langsung menemukan teman temannya yang sedang berkumpul.

"Bro!" Rey langsung lari ke kumpulan teman temannya.

Begitu Rey menghampiri mereka, tiba tiba saja Guntur beranjak pergi. Mungkin cowok itu masih marah pada Rey.

"Masih aja marah." Rey memutar matanya.

"Wajar lah! Gue juga pastinya bakal mukul elo kalo cewek gue digituin." Ujar Delon.

Tapi kan Fara bukan ceweknya Guntur, tapi cewek gue!

"Lo harus minta maaf juga ke si Fara, Rey." Ucap Arga. "Gue tau dia juga sakit hati karena omongan lo pada."

Rey terdiam. Bagaimana caranya minta maaf jika kondisi mereka sedang marahan?

14.07 , di kelas.

"Tur, jangan ngambek gitu lah."
Rey menggoyang goyangkan lengan Guntur yang langsung ditepis oleh Guntur.

"Tuh kan, lo gak biasanya marah lama lama gini. Gue minta maaf, Tur!"

Guntur tetap diam.

"Apa yang lo mau? Suruh gue sujud ke Fara? Suruh gue tulis surat permintaan maaf seratus lembar? Atau pengen gue jadi jembatan cinta lo berdua?"

"Opsi yang pertama, boleh juga." Ucap Guntur yang akhirnya membuka suara.

Rey menelan ludahnya. "Su-sujud di kakinya Fara?"

Guntur mengangguk.

Rey menggeleng keras. "Gak bisa, Tur! Gak ada opsi lain?"

"Lo sendiri yang buat opsi kayak gitu."

"Gue minta maaf aja ya ke Bu Fara?"

"Okay, tapi lo harus minta maaf disini. Sekarang. Kalo Bu Fara udah dateng."

Disini? Di depan semua orang di kelas ini? Harus ditaruh dimana muka gueee!?

Tepat. Fara baru saja datang dan siap mengajar. Rey meneguk ludahnya gugup. Ini akan menjatuhkan harga diri Rey di depan istrinya sendiri!

"Silahkan." Ucap Guntur.

Rey menarik nafasnya panjang. Lalu,
"Bu Fara!"

Semua orang menoleh pada Rey, termasuk Fara.

"Saya minta maaf atas ucapan saya kemarin, Bu."

Fara menatap Rey serius. "Kayaknya kalo saya maafin kamu begitu saja gak seru. Gimana kalo tulis permintaan maaf dua puluh lembar?"

Pasutri Retjeh#2 - Nikahin dosen galakWhere stories live. Discover now