7.Lyara!

13.8K 797 15
                                    

Viona terus berlari mengejar Arkan yang kian menjauh, ia berteriak tak memperdulikan tatapan heran dari siswa siswi lain. Hingga akhirnya diujung koridor yang sepi itu Viona berhasil menggapai lengan Arkan dan menatap lekat Arkan dengan raut wajah sendunya.

"Arkan.."

"kenapa?" tanya Arkan malas.

"kamu masih inget aku kan?"

"ya,"

Viona memeluk Arkan." aku kangen."

"gue enggak!"

"Arkan maafin kesalahan aku, maaf udah ninggalin kamu, maaf udah.. "

"cukup udah na, gak usah bahas masa lalu. gue udah lupain semuanya, sekarang kita cukup bersikap biasa, anggap aja kita baru saling kenal," ujar Arkan dingin.

"enggak, kita masih pacaran kan Ar?" lirih Viona.

Arkan menatap Viona tak percaya."setelah bertahun - tahun lo ninggalin gue na, gue cari keberadaan lo, gue coba hubungin lo tapi lo gak pernah respon. sekarang lo balik dan tanya kita masih pacaran enggak? perlu gue jawab? kalo lo ngira kita masih pacaran. Sinting lo,"

"Arkann.." tangis Viona pecah dipelukan Arkan tetapi cowok itu langsung mendorong tubuh Viona menjauu darinya.

"gue udah punya yang lain, jangan mimpi kita masih bisa sama - sama, na." desis Arkan.

Viona menggigit bibir bawahnya." siapa Ar?"

"lo gak perlu tau!"

Setelah itu Arkan pergi dari hadapan Viona yang masih diam menangis dengan isakan tangis yang kuat sambil menunduk.

❄❄❄

Arkan memasuki sebuah ruangan yang sudah lama tidak digunakan yaitu ruangan musik. debu dan lusuh menjadi ciri khas tempat yang sudah lama tak digunakan.

Ia duduk disebuah kursi kemudian mengambil salah satu gitar dan memainkan nya tak berlirik.

"kenapa lo ngehindar? bukannya Viona cewek yang lo tunggu - tunggu selama ini?"

Arkan mendongakan kepalanya menatap seorang gadis bertubuh tinggi dan ramping itu berjalan mendekatinya kemudian duduk dikursi yang ada didepan piano.

"sok tau," timpal Arkan datar.

Lyara mendengus." gak usah sok deh lo, ekspresi lo bisa buat orang lain percaya kalo lo udah lupain dia, tapi gue gak bisa lo bohongin karena mata lo masih menatap Viona penuh harap,"

Arkan tak menjawab." udah pilih lagunya?"

"gak usah ngalihin pembicaraan!" kesal Lyara memberengut.

Cowok itu tersenyum kecil melihat lucu nya gadis didepannya ini.

"jangan bahas dia," ucap Arkan pelan.

Lyara yang mengerti pun mengangguk kemudian jari jari lentiknya mulai menekan tuts piano dengan lirik lagu yang ia akan nyanyikan itu.

LYARA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang