9

170 14 3
                                    

Seorang gadis berambut panjang berjalan dengan anggunnya meninggalkan area bandara. Dengan menarik satu koper pinknya, ia terus berjalan dan berhenti pada sebuah cafe yang berada di sekitar bandara. "Aku haus sekali Harry, maaf jika aku membuat mu harus menunggu ku tapi jika kau ingin pergi silahkan aku akan menggunakan taksi ke tempat tujuan ku" ucapnya pada seorang pria berambut ikal yang dipanggil Harry.

"Kau tak perlu sungkan, lagi pula Ana menitipkan mu pada ku dan aku CEO di perusahaan ku, jadi tenang saja" balas pria yang bernama Harry itu seraya menarik tangan Aileen memasuki cafe tersebut dan memilih tempat dekat jendela besar yang menampilkan pemandangan kota yang asri. "Satu white coffe dan kau ingin pesan apa?" pesannya pada seorang pelayan wanita seraya bertanya kepada Aileen. "Samakan saja" ucap Aileen dengan tersenyum pada pelayan itu yang langsung mengangguk dan pergi.

Aileen menatap keluar jendela, mencoba memahami kembali situasi yang terjadi, situasi yang membuatnya memilih untuk pergi menjauh.

"Silahkan dinikmati." kata pelayan tadi yang mengantarkan pesanan mereka. Aileen mengangguk dan tersenyum, lantas penggumamkan kata terimakasih pada pelayan itu.

"Kalau dilihat-lihat wajahmu itu tidak seperti orang Amerika, apa kau seorang perantau?" tanya Harry memecah keheningan. "Ya, aku memang bukan orang Amerika" jawab Aileen dengan canggung seraya menyelipkan rambutnya di telinga kirinya. "Dari mana kau berasal? wajahmu terlihat seperti orang rusia dan german" tanya Harry lagi. "Ya aku merupakan orang rusia yang merantau ke Amerika haha" jawab Aileen dengan tawa dan dibalas dengan "oh" ria oleh hari.

Tiba-tiba ponselnya berdering, menampilkan seseorang bernama 'Ana' yang sedang berusaha menghubunginya. "Hallo? ada apa?"

"Kau sudah sampai?" kata seseorang diseberang sana.

"iyaa aku baru saja sampai"

"Baiklah, jaga dirimu baik-baik" lalu sambungan telepon terputus dan gadis itu hanya menghela napas."Adikku memang seperti itu,sudah habis? kalau sidah ayo kita pergi dari sini" ucap Harry.

***

Suhu 20°Celcius itu menimbulkan hawa sejuk yang menembus kulit, hal itu membuat Aileen takjub akan apa yang ada di sekitarnya, pohon-pohon cemara yang sangat hijau dan jangan lupakan langit biru yang dihiasi oleh awan-awan putih yang cantik. Sepasang insan berjalan di Moustiers Sainte Marie Village dengan santai dan senyum merekah terpatri diwajah masing-masing. Mereka berdua mengobrol dengan asik tanpa mempedulikan tatapan para gadis yang melihat pria disampingnya.

"Disini orang-orang lebih memilih berjalan kaki dibadingkan naik kendaraan karena mereka suka menikmati suasana yang asri" jelas Harry dengan menunjuk para pejalan kaki lainnya. "Aku mengerti karena aku juga sangat menikmati suasana disini, apakah aku akan tinggal disini?" tanya Aileen. "Bukan disini, kau akan tinggal di kota yang lebih indah dari ini dan bahkan kau dapat menikmati keindahan laut juga" jawab Harry seraya melepas kacamata hitamnya dan membuat Aileen memalingkan wajahnya kearah tatapan mata Harry.

 "Bukan disini, kau akan tinggal di kota yang lebih indah dari ini dan bahkan kau dapat menikmati keindahan laut juga" jawab Harry seraya melepas kacamata hitamnya dan membuat Aileen memalingkan wajahnya kearah tatapan mata Harry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini mereka tengah berada didepan sebuah gerbang yang terlihat sederhana namun sangat indah dan Aileen juga dapat melihat jalan setapak yang menuju sebuah bangunan yang berarti ia harus berjalan lagi.

"Tenang, kita tidak akan berjalan lagi" gumam Harry yang seperti membaca pikiran Aileen.

"Maksud mu?" tanya Aileen penasaran.

"kita akan naik itu karena aku tahu kau pasti lelah setelah berjalan cukup jauh" jawab Harry seraya menunjuk dan mata Aileen terpaksa mengikuti arah tunjukan tangan Harry. "Kita akan naik golf cart?" tanya Aileen dengan kerutan di dahinya."Tentu, itu milik adikku yang tak lain adalah sahabat mu. Tapi jika kau masih ingin jalan aku tidak keberatan" jawab Harry dengan senyuman miring dibibirnya."baiklah lagi pula aku belum pernah naik itu" balas Aileen.

***

Aileen mengerjapkan matanya berkali-kali setelah turun dari golf cart itu, bagaimana tidak? saat ini ia sedang disuguhkan pemandangan yang sangat indah, apa yang dikatakan Harry itu benar bahwa tempat yang akan ditinggali oleh Aileen lebih indah dari tempat sebelumnya, ia dapat melihat bunga-bunga yang sangat cantik dengan pemandangan laut yang sangat indah.

"Kau benar ini sangat indah" ucapnya yang hanya dibalas senyuman oleh Harry. Aileen mengedarkan pandangannya dan memejamkan matanya seraya merentangkan kedua tangannya dan mulai menghirup napas dalam-dalam.

"Kau tidak mau masuk?" tanya Harry yang menghentikan aktifitas Aileen. "Eh? maaf aku lupa" jawab Aileen seraya menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal.

Aileen melangkahkan kakinya memasuki sebuah bangunan yang bisa dikatakan paling mewah diantara bangunan lainnya. "Ini mansion milik Ana" jelas Harry sedangkan Aileen hanya menganggukkan kepalanya.Mereka memasuki sebuah mansion yang bergaya Perancis kuno tapi tetap memberikan kesan mewah bagi siapa saja yang memasukinya. "Kamar mu ada disana, istirahatlah aku tahu kau lelah" ucap Harry seraya menunjuk kesebuah pintu kayu berwarna coklat tua dengan sebuah stiker huruf A yang menempel dengan cantik. "Baiklah, terimakasih Harry karena kau mau menampungku disini" gumam Aileen. Harry tersenyum mendengar gumaman Aileen "No problem, aku harus pergi karena tugasku mengantar mu sudah selesai, disini ada 3 pelayan yang akan membantu mu, mereka akan datang nanti sore, jaga diri mu baik-baik Ai! aku pergi". ucap Harry seraya berjalan kearah luar mansion.

Aileen melangkahkan kakinya kesebuah pintu yang ditunjuk oleh Harry sebelum ia pergi, dengan perlahan ia memutar knop pintu itu dan langsung tercium harum lavender dari ruangan yang baru saja ia masuki.

Aileen melangkahkan kakinya kesebuah pintu yang ditunjuk oleh Harry sebelum ia pergi, dengan perlahan ia memutar knop pintu itu dan langsung tercium harum lavender dari ruangan yang baru saja ia masuki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ternyata kamar ini milik Ana" gumamnya seraya menatap figura-figura yang terpajang di dinding kamar itu.

Aileen kemudian meletakkan kopernya dan merapikan barang-barangnya lalu tatapannya jatuh kepada benda pipih yang disebut ponsel, ia terlalu sibuk menikmati suasana ditempat ini sehingga melupakan ponselnya. Disaat ia sedang mengechek ponselnya tiba-tiba dahinya berkerut karena sebuah pesan dari nomor tak dikenal masuk dan isi pesan itu sangat aneh.

From: unknown
pergilah sejauh mungkin karena aku pasti akan menemukan mu sayang.

Aileen menggelengkan kepalanya dan segera menghapus pesan itu dari ponselnya. Ia kembali menyapukan pandangannya ke segala arah dan tiba-tiba senyuman mengembang di wajahnya "Disini aku akan melupakan semuanya, melupakan tatapan cintanya, melupakan semua kenangan darinya".

AILEEN (You will love me) ON HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang