6

191 20 1
                                    

Saat dia menoleh dia sudah bertemu dengan cahaya yang sangat menyilaukan. Tubuhnya seakan ditahan dan dia tidak bisa beranjak dari sana sama sekali. Sampai akhirnya....

BRUUKKKK!!!

***

"Maafkan aku Aileen" ucap seseorang dengan lirih, lalu ia tersenyum penuh kemenangan.

***

Aileen merasa tubuhnya terlempar jauh dari tempat sebelumnya. Dia tidak bisa merasakan apapun di salam tubuhnya, selain rasa sakit yang hampir meremukkan seluruh tubuhnya.

Dia mengatur napasnya disana, bukan hanya tubuhnya yang sakit. Dia merasakan kepalanya juga terasa seperti dihantam batu besar. Dia tidak menyadari kalau kepalanya sudah mengeluarkan darah segar dan dia tidak memperdulikan itu.

Tangannya memeluk tubuhnya yang terasa sakit dengan sangat erat. Air matanya mengalir dari sana, apalagi saat dia melihat darah disekitar tubuhnya.

"Tolong" lirihnya, sangat lirih. Pandangannya tiba-tiba berubah menjadi gelap dan dia tidak melihat apapun lagi setelah itu. Dia telah kehilangan kesadarannya.

Tanpa disadarinya, ada seseorang yang terus tersenyum ketika melihatnya kesakitan. Orang itu kemudian menelpon rumah sakit dan meminta mereka untuk datang ke tempatnya berada saat ini.

Wanita itu kemudian mengambil foto Aileen yang tergeletak di tengah jalanan dengan keadaan tak sadarkan diri ditengah riuhnya kerumunan orang yang ada disana. Setelah itu, dia mengirimkan foto itu kepada seseorang dan langsung pergi dari sana.

***

Ashton mengeraskan rahangnya dan kedua tangannya terkepal kuat di atas meja kerjanya itu. Emosinya benar-benar sudah sangat besar saat melihat gambar yang baru saja dia terima.

Dia mengusap wajahnya frustasi saat melihat gambar yang masih terpampang jelas di layar laptopnya. Dia benar-benar menyesal telah meninggalkan Aileen sendirian di tengah jalan.

Darah berceceran di lantai aspal itu dan entah kenapa melihat hal itu, dia merasa semakin menyesal dan ingin segera melihat keadaan Aileen secara langsung.

Dia menutup layar laptopnya dan sedikit menjauhkan benda itu darinya. Dia tidak menjamin sewaktu-waktu dia bisa saja membanting benda itu, apalagi dia sedang diselimuti amarah yang sangat besar.

Dia menutup matanya lama, sambil menyandarkan punggungnya disandaran kursi miliknya. Kenapa Gabby tega melakukan hal sekejam ini kepada kakaknya sendiri?

Dia mengacak rambutnya frustasi dan bangkit dari duduknya. Sepertinya club adalah satu-satunya tempat yang akan ditujunya untuk meredakan emosinya. Dia mengeluarkan ponselnya dari dalam sakunya dan menghubungi seseorang.

"Jonathan, cepat siapkan mobil, aku ingin ke club" pinta Ashton dingin dan langsung mematikan sambungannya.

Dia berjalan menuju kearah pintu keluar yang ada disana. Dia benar-benar frustasi saat ini, dia merasa kecewa dan marah kepada Aileen tetapi dia juga merasa sangat khawatir padanya, dia juga tidak mengerti mengapa dia bisa merasakan hal ini.

Sesampainya di pekarangan mansionnya, dia langsung masuk ke dalam mobilnya yang sudah disiapkan oleh Jonathan. Ashton menyandarkan punggungnya disandaran kursi itu dan memejamkan matanya.

AILEEN (You will love me) ON HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang