2

5.8K 168 8
                                    

Pria kaya bernama Tristan Mandela, melangkahkan kakinya ke dalam sebuah kafe yang baru di datangi kemarin setelah meninggalkannya selama beberapa bulan.

Harapannya pupus ketika tidak menemukan orang yang dia cari. Malahan pria itu mendapat kesialan sebagai gantinya.

Semua ini gara-gara pelayan yang menaruh kopi di dekat tangannya. Alhasil, insiden itu terjadi.

"Selamat datang," sapa seorang pelayan saat Tristan memasuki kafe itu.

Dengan angkuh, pria itu mengangguk singkat lalu seperti biasa menempati meja nomor 1.

"Bisakah saya mencatat pesanan anda sekarang, Pak?"

Tristan mendongak lalu matanya menatap pelayan itu tajam. Perempuan itu lagi, pikirnya.

"Kopi hitam." Jawab Tristan singkat.

Alesha mencatat pesanan itu dan mengangguk kecil. "Ada lagi, Pak?" Tanyanya sopan.

Rasanya sangat enggan berbicara dengan pria aneh ini yang sialnya terlihat sangat tampan saat ini. Memakai pakaian kasual, tidak seperti kemarin memakai jas formal.

"Dimana Elora?" Tanya Tristan tajam.

Dahi Alesha mengerut. Sepertinya pria ini memang selalu berbicara seperti ingin memakan manusia hidup-hidup. Tidak santai sama sekali.

"Elora siapa?" Tanya Alesha bingung.

Tristan menatap Alesha datar. "Elora. Salah satu pelayan di tempat ini."

Selaku pelayan yang terbilang baru, Alesha segera mengangguk. "Akan saya tanyakan, Pak."

Dengan wajah penasaran, Alesha berjalan mendekati Farah yang sedang mengecek pesanan di dekat kasir.

"Far, pria aneh itu tanya dimana Elora." Bisik Alesha.

Farah menaikkan sebelah alisnya lalu melirik ke arah meja nomor 1 tempat pria itu berada. "Elora sudah resign." Jawabnya.

Alesha ber oh ria dan mengangguk-angguk. Segera dia menyampaikan jawaban itu kepada Tristan yang tengah terlihat sedikit gelisah.

"Elora sudah resign, Pak."

Sepertinya jawaban Alesha semakin membuat Tristan gelisah. Tatapan pria itu semakin menusuk Alesha. Seakan tidak terima dengan jawaban itu.

Alesha bingung. Apakah dia salah berbicara? Tapi dia hanya menyampaikan jawaban dari Farah tadi.

"Kenapa? Kenapa dia resign?" Tanya Tristan.

"Maaf, Pak. Saya nggak bisa memberitahu anda informasi pribadi salah satu pelayan disini."

Alesha bukannya malas untuk pergi ke tempat Farah dan kembali lagi ke Tristan untuk menyampaikan jawaban. Tetapi, itu memang sudah peraturan walaupun Alesha tidak tahu siapa Elora dan mengapa dia resign dari kafe ini.

Tristan menggeram. Tangannya sudah mengepal kuat di kedua sisi tubuhnya. Dengan kasar, pria itu mengeluarkan selembar uang 100 ribu dan meletakkannya di atas meja.

Tanpa mengatakan apapun, Tristan langsung pergi keluar dari kafe itu.

Alesha menatap kepergian Tristan dengan wajah masam. "Salah Alesha apa lagi?"

***

Di sela-sela waktu persiapan untuk menutup kafe, Alesha menyempatkan diri untuk menghampiri Farah yang sedang mengelap meja dengan serius. Dia mencolek punggung Farah sekali, membuat Farah menoleh.

"Apa, Al?" Tanya Farah.

"Anu—itu, Elora siapa sih?" Alesha menatap Farah dengan tanda tanya besar di otaknya.

Rich Man's MaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang