31. Mulai Kembali

Start from the beginning
                                    

Jeno berpikir bahwa ia bisa tenang setelah memutuskan sambungan, tetapi yang didapatinya justru notifikasi chat yang muncul tiba-tiba dan itu membuatnya kesal, "Sumpah, Sungkyung!"

Rasanya ia ingin meremas ponselnya hingga hancur, tetapi tidak jadi setelah melihat nama orang yang mengirim pesan padanya.

Jaemin
Jeno

Mata Jeno langsung terbuka dan ia segera duduk di kasurnya untuk membuka pesan dari Jaemin.

Jaemin
Jeno
Anu

"Anu?" gumam Jeno. Beberapa detik kemudian, muncul notifikasi baru dari orang yang sama.

Jaemin
Bolehkah...
Jika hari ini kau datang dengan memakai parfum yang kuberikan waktu itu?
Tentu saja tidak perlu jika kau tidak ingin!

Jeno melirik parfum yang terletak di atas meja nakas. Ia kembali teringat perkataan ibunya dulu.

"Nanti bila kau sudah besar dan ada orang yang kau suka, coba kau pergi dengan memakai parfum karena keharuman adalah pesona naluriah manusia."

"Aku tidak mengerti."

"Jika sudah besar, kau akan mengerti."

Jeno
Baiklah

🔃

52 kg

Renjun turun dari timbangan, memilih baju, dan memoles wajahnya. Baru saja Renjun keluar dari apartemen, seekor kucing hitam mengeong di bawah kakinya.

 Baru saja Renjun keluar dari apartemen, seekor kucing hitam mengeong di bawah kakinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya." kata Renjun pada kucing hitam yang kini sedang mengunyah tuna kalengan. Ia berjongkok di hadapan kucing hitam itu, "Hei, kecil. Kau tidak takut dengan manusia? Bagaimana jika kau dianiaya orang jahat? Kau sepertinya bukan kucing kecil. Apakah kau kucing dewasa? Lebih baik kupanggil apa?"

Renjun tersenyum begitu melihat kaleng tuna yang sedang dimakan kucing itu, "Karena kau suka tuna Jisung, bagaimana jika aku memanggilmu Jisung?"

"Hey, Renjun?"

Lelaki mungil itu menoleh ketika ada yang memanggil namanya.

"Ternyata benar! Kau juga tinggal di Skyville, Renjun?"

"Halo, Dahyun. Kau juga tinggal di sini?" Renjun tersenyum.

"Iya, aku tinggal di sini. Mengapa baru tahu sekarang? Padahal kita bisa berangkat ke kampus bersama."

"Aku memang biasa bangun agak pagi." Renjun bangkit berdiri dan berjalan bersama Dahyun.

"Begitukah? Hari ini aku bangun lebih pagi, makanya kita bisa bertemu. Kau ingin naik bus? Mari pergi bersamaku!"

"Tidak. Aku ingin jalan ke kampus karena cuma satu halte."

Dahyun menampakkan ekspresi terkejut, "Setiap hari kau berjalan ke kampus? Memangnya kau sedang diet?"

Renjun terdiam sebelum menjawab, "Tidak."

"Benar juga. Sepertinya justru kau tipe yang merasa pusing karena kurus. Aku pergi dulu. Sampai jumpa di kampus!" Dahyun tersenyum dan meninggalkan Renjun sendiri.

🔃

"Hai, Jeno."

"Selamat pagi."

Begitu sampai di kampus, Jeno langsung disambut oleh Changbin dan Tzuyu. Dahyun merangkul lengan Tzuyu sambil memberitahu bahwa ternyata ia satu apartemen dengan Renjun.

"Jeno!" Jaemin yang berada di belakang mereka tersenyum, "Bagaimana akhir pekanmu? Kau suka..."

Ekspresi Jeno berubah terkejut, "Apa?"

"Aku bertanya kau suka minuman apa?" tanya Jaemin sambil menunjuk mesin penjual otomatis di hadapannya.

"Oh. Mengapa memangnya?"

"Aku hanya ingin berterima kasih karena kau telah mendengar permintaanku."

"Bukan apa-apa. Tidak perlu berterima kasih."

"Tidak! Kau pasti akan meminum soda walaupun tidak aku belikan!"

"Sudahlah." kata Jeno, "Tetapi, mengapa kau memintaku untuk memakainya?"

"Itu... Sepertinya aromanya mirip dengan yang kupakai sekarang." Jaemin menunjukkan pergelangan tangannya yang tadi ia semprotkan parfum, "Aku suka! Memang pilihan yang tepat! Itu juga cocok denganmu."

"Jaemin, apakah kau sudah mengerjakan tugas kimia dasar?" tanya Dahyun.

"Apa? Kimia dasar? Sudah, tetapi sulit sekali." Jaemin berbincang dengan Dahyun setelahnya.

"Ia bilang suka?" gumam Jeno.

🔃

Kalau gak ada tuna merk Jisung, ada-adain aja ya?

Btw ini mulai season 2, gengs🎉

🦄nanapoo

[✓] my id is gangnam beauty | nominWhere stories live. Discover now