#13 - Khawatir

68 10 2
                                    

"IJAAAA BULUQQQQ TITISANNN MIPERRRR BANGUNNN LUUU UDAH SIANG"

Tiza langsung berdiri dari tempat tidurnya lalu mengambil remote tv dari atas nakas kemudian melemparnya ke arah Arga yang sedang berdiri di balkon kamarnya.

"BISA DIEM GAK SIH LO!"

"CEPETAN SIAP-SIAP BERANGKAT BARENG GUE"

Setelah 20 menit berkutat dengan seragam dan pelengkapan sekolahnya, Tiza keluar pintu utama. Raut wajahnya berubah ketika melihat sosok Arga yang berdiri di depan pintu rumahnya.

"Ngapain lu pagi-pagi disini"

"Jemput lu lah"

"Gue gamau berangkat bareng sama lu lagi"

"Gw laporin sama Pak Wijaya nih"

Tiza pergi meninggalkan Arga yang terus saja membuat pagi harinya menjadi suram.

"Mau kemana lu?"

"Katanya berangkat sekolah, gue gak jadi bareng lu nih" ancam Tiza.

"Eh ehh.. yaudah ayok" Arga menggenggam tangan Tiza. Baru dua langkah Arga berjalan, reflek dia berhenti karena Tiza tidak mengikuti langkahnya.

"L E P A S I N" kata Tiza penuh penekanan lalu melihat ke arah tangannya yang di genggam oleh Arga.

"Kelepasan" kemudian Arga melepaskan genggamannya.

***


Tiza memasuki ruang kelasnya dengan langkah lemas, lalu menenggelamkan wajahnya dengan tangan yang di lipat di atas meja sebagai bantalan.

Demi apapun sekarang dia dalam mood yang tidak baik, bagaimana tidak, semenjak Tiza keluar dari mobil sampai depan kelas dia di ikuti oleh Arga, padahal kelasnya berbeda arah dengan kelas Tiza.

Bahkan di koridor sekolah yang mereka lewati Tiza sudah di beri tatapan tidak menyenangkan dari beberapa siswi yang melihatnya. Sudah beberapa kali Tiza menyuruh Arga agar tidak mengikutinya tetapi hasilnya sama saja, nihil.

"Woii Tiza!"

"Apaan sih Div ganggu aja lu!"

"Ada Pak Bandi nohh, niat gw baik malah di gas in"

"Oh makasih"

Diva yang daritadi memperhatikan sifat Tiza yang tidak seperti biasanya sekarang rasa ingin tahunya semakin tinggi.

"Eh Za"

"Hmm"

"Lu beneran udah pacaran sama kak Arga?"

"Gue rasa lu udah gila deh Div"

"Gw rasa lu juga udah gila Za, lu gak sadar apa klo Kak Arga itu suka sama lu, peka dikit kek jadi cewek"

"Gue udah bilang berapa kali sih kalo gue sama kak Arga itu gak ada ap~"

" DIVA! TIZA! KALIAN BISA DIEM TIDAK, JIKA TIDAK SILAHKAN KELUAR!" Suara Pak Bandi yang membuat seisi ruangan kelas  IPA'2 menjadi hening dan semua pandangan tertuju pada nama yang membuat Pak Bandi menaikan nada suaranya, sedangkan yang disebut namanya hanya diam menunduk.

Empat jam pelajaran Pak Bandi sudah selesai kini bel pertanda istirahat sudah berbunyi semua siswa berhamburan keluar kelas, tapi tidak dengan Tiza yang hanya diam di bangkunya ditemani kedua sahabatnya.

"Za kantin yuk, laper gue"

"Duluan aja deh Jing, gue nanti nyusul"

"Tumben lu, yaudah gue duluan sama Diva"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 05, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

GAZAWhere stories live. Discover now