Part 19

24K 3.3K 373
                                    

JAEHYUN mengusap surai putih Taeyong dengan lembut. Sementara satu tangan nya yang lain mengenggam jemari lelaki cantik itu dan mengecup satu persatu jari Taeyong dengan lembut. Setelah kejadian tadi sore, ia tidak berniat untuk meninggalkan Taeyong sendirian lagi karena takut jika ada sesuatu yang buruk menimpa belahan jiwanya itu. Bahkan J sudah mengeluarkan ultimatum; menyuruh Jaehyun agar selalu berada di sisi Taeyong dua puluh empat jam dan jangan pernah melepaskan pandangan dari Mate mereka.

"Apa yang kau pikirkan Alpha?" gumam Taeyong pelan; ia mendongakkan kepala untuk menatap wajah tampan Jaehyun yanhg terlihat begitu gusar.

Sebenarnya Taeyong tahu apa yang di pikirkan lelaki tampan itu. Pasti tentang kejadian yang menimpanya sore tadi. Jujur saja Taeyong juga tidak tahu siapa sosok yang menghampiri dan berniat untuk membunuhnya. Mungkin nanti ia harus kembali bertemu dengan Moon Goddess dan mempertanyakan hal yang janggal ini.

"Kau, karena hanya kau yang ada di pikiranku setiap saat." Jaehyun terkekeh pelan dan menundukkan wajah; mengecupi seluruh permukaan wajah cantik Taeyong. Berhasil membuat si empu nya tertawa kegelian.

Demi Tuhan. Jaehyun akan membunuh siapapun yang mencurigakan, ia tidak akan membiarkan Taeyong terluka. Jaehyun tidak bisa kehilangan pasangan hidup untuk yang kedua kali. Selama ini hidupnya terlalu menderita dan kehadiran Taeyong membuat semua warna di hidupnya kembali seperti semula.

"Alpha, aku ingin bertanya sesuatu." jemari Taeyong mengusap pipi Jaehyun dengan lembut.

"Ada apa sayang?"

"Jika aku mati, apa yang akan kau lakukan?"

Raut wajah Jaehyun berubah. Ia tidak suka ketika Taeyong berbicara seperti itu. Seolak-olah sesuatu yang buruk memang akan terjadi di masa depan.

"Jangan membicarakan hal yang mustahil." nada suara Jaehyun terdengar dingin, ia bahkan mengehentikan usapan tangan nya pada surai putih Taeyong.

"Aku hanya ingin tahu, Alpha.." gumam Taeyong pelan. Ia tahu apa yang ia bicarakan sangat menganggu Jaehyun. Tapi sungguh, pikirannya sangat kalut saat ini akibat kejadian sore tadi.

Jaehyun menghela nafas dan mengecup lama dahi Taeyong. "Maka aku akan mati bersamamu. Aku tidak bisa kehilangamu Taeyong, tidak akan pernah bisa." karena tanpa Taeyong, ia bukanlah apa-apa. Hanya seongok daging yang hidup tanpa nyawa.

Taeyong terkekeh pelan, lalu menaiki tubuh Jaehyun dan duduk di atas perut berotot lelaki tampan itu. Iris birunya terlihat sendu dan mendamba sentuhan, bahkan di dalam kepala, Willy sudah terengah. Taeyong tidak tahu kenapa ia melakukan ini namun tubuhnya benar-benar terasa panas. Apa mungkin masa heat nya datang?

Hidung Jaehyun mengerenyit tatkala menghirup aroma tubuh Taeyong yang lebih menyengat dari biasanya. Aroma itu semakin kuat; berhasil membuat Jaehyun menggeram rendah karena gairah yang tiba-tiba memuncak.

Perlahan, Taeyong menarik telapak tangan Jaehyun dan menaruh benda besar itu di atas dada.

"S-sentuh aku, Alpha.."

Ini aneh, suhu ruangan yang semula terasa dingin kini meningkat. Taeyong yang semula bertingkah menggemaskan, seketika berubah menjadi anjing yang begitu nakal. Bahkan seumur hidup Taeyong tidak pernah bertingkah seperti itu, ini yang pertama kalinya.

Dalam hitungan detik tubuh Taeyong sudah terhempas di atas kasur dengan Jaehyun yang berada di atasnya. Satu tangan Jaehyun berada di atas dada Taeyong dan meremasnya lembut; sementara bibir tebal lelaki tampan itu menciumi rahang serta mengulum telinga Taeyong.

"Seperti ini sayang? Kau menyukainya, hm?" Jaehyun memelintir puting Taeyong dari luar kaus; lalu menariknya pelan.

"Aㅡaah Alpha!" tubuh Taeyong semakin meremang. Ia mengalungkan kedua tangan pada leher Jaehyun dan menarik tengkuk lelaki tampan itu untuk mempertemukan kedua belah bibir mereka. Rasanya Taeyong seperti berubah menjadi orang lain jika seperti ini.

Only Hope《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang