Part 18

23.8K 3.7K 456
                                    

Suasana pemakaman terlihat sangat ramai. Changmin dan sang isteri hanya bisa menangis ketika tubuh kaku Lucas masuk ke dalam tanah. Sementara Jisung tidak ingin keluar dari kamar, lelaki itu merasa frustasi karena sosok Kakak yang selama ini ia banggakan dan ia sayangi sudah tidak berada di dunia yang sama dengannya. Taeyong, Jaehyun serta Mark hanya terdiam dan merenung.

Black Moon Pack memang meraih kemenangan mutlak. Hanya saja mereka belum bisa menangkap dalang di balik ini semua. Pempimpin Rogue yang mereka cari sama sekali tidak menampakkan diri; seolah mengamati pertarungan dari balik layar dan mereka semua yakin bahwa nanti ke depannya akan terjadi perang seperti ini lagi.

Mata Taeyong terlihat sembab; ia masih menangisi Lucas yang memilih untuk menyelamatkannya. Bukankah sekarang apa yang terjadi pada Minho kala itu kembali terulang? Minho dulu menyelamatkan Taeyong dan mengorbankan dirinya sendiri, lalu sekarang Lucas juga melakukan hal bodoh itu.

Taeyong merasa buruk, sebagai pemilik kekuatan Five-Fold Knot seharusnya ia bisa mengalahkan sosok yang akan membunuhnya, namun kenapa ia sama sekali tidak menyadari keberadaan sosok itu? Aneh sekali, semua yang terjadi terasa sedikit janggal.

Orang-orang mulai meninggalkan area pemakaman. Meninggalkan kedua orang tua Lucas bersama Jaehyun, Taeyong dan Mark yang masih enggan untuk beranjak. Setelah apa yang terjadi kemarin, Changmin memutuskan untuk membangun sebuah aliansi bersama Jaehyun, tetapi lelaki tampan itu belum mengatakan apapun. Jaehyun akan mempertimbangkan semuanya terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.

Ibu Lucas mengeluarkan secarik kertas dan berjalan mendekati Taeyong; wajah wanita paruh baya itu terlihat sangat menyedihkan. "Lucas menitipkan sesuatu sebelum ia pergi ke arena perang dan ini untukmu," ujarya seraya memberikan secarik kertas tersebut kepada Taeyong.

Tanpa ragu Taeyong mengambil secarik kertas itu dan tersenyum. "Terimakasih Luna.."

Jaehyun memeluk pinggang Taeyong dan memberikan kecupan di kepala. Lalu mengajak Taeyong serta Mark untuk pergi ke kastil karena sore nanti mereka akan kembali ke White Moon Pack, jadi ketiga nya membutuhkan istirahat walaupun hanya sebentar. Semua yang terjadi kemarin benar-benar menguras tenaga, untung saja Jaehyun bisa menjaga Taeyong hingga akhir walaupun nyatanya ia sempat lalai satu kali dan membiarkan Lucas mengorbankan diri.

"Jangan menangis lagi ya sayang, hatiku terasa begitu sakit ketika cairan bening itu menuruni pipimu.." bisik Jaehyun pelan. Karena hal itu memang benar adanya, ia tidak bisa melihat Taeyong menangis.

Taeyong mengangguk pelan, ia merasa sedih karena Lucas sudah tiada sekarang. Namun Taeyong masih memiliki Jaehyun, dan mereka akan bersama selamanya. Tidak ada alasan bagi Taeyong untuk mengeluarkan air mata, kecuali menyangkut Jaehyun serta Lucas. Bukan berarti Taeyong tidak bisa melupakan lelaki tinggi itu, tetapi mereka juga pernah memiliki ikatan meskipun tidak sekuat ikatan yang Taeyong bangun bersama Jaehyun.

Mark menghela nafas dalam. "Hyung, bolehkah aku kembali lebih awal? Aku ingin menemui Haechan," sudah tiga hari Mark tidak bertemu belahan jiwanya itu dan rasanya sedikit menyakitkan.

"Ada apa? Di luar sana berbahaya Mark.."

"Aku ingin bertemu dengan Haechan. Hyung tenang saja, aku bisa mengatasi semuanya, aku tidak lemah."

Jaehyun tertawa kecil lalu mengusak kepala Mark, jika seperti itu maka Jaehyun tidak bisa melarang. Ikatan Mate memang sangat kuat, akan sangat tersiksa bila tidak bertemu selama dua puluh empat jam dan Jaehyun rasa Mark berada di ambang batas kesabaran. Adiknya itu harus segera menemui pasangan hidupnya.

Only Hope《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang