Part 2

28K 4.5K 732
                                    

SUARA langkah kaki bergema di sepanjang lorong. Lelaki tampan bersurai hitam itu memberikan senyum hangat kepada beberapa maid yang lewat; ia terus berjalan hingga sampai di ujung lorong. Ada sebuah dua pintu besar yang tertutup tepat di ujung lorong tersebut; tanpa mengetuk ia langsung membuka pintu itu dan berjalan mendekati seseorang yang kini sedang berdiri di hadapan jendela.

"Alpha," panggilnya sembari membungkukan tubuh. Penasaran kenapa Sang Alpha terus menatap ke luar jendela; akhirnya ia ikut berdiri di samping lelaki tampan itu. Tidak ada apapun di luar jendela tersebut; hanya taman luas yang di penuhi oleh berbagai bunga.

"Ada apa?" tanya sang Alpha; suaranya terdengar datar dan menusuk. Ia tidak mengalihkan pandangan dari jendela; masih menatap hamparan bunga Mawar merah serta bunga Lily putih.

Lelaki yang lebih muda; Mark berdehem. "Aku sudah mengintrogasi lelaki yang kita temukan di pesisir pantai, ia berasal dari Blackmoon pack. Namun bukan mata-mata, lelaki itu melarikan diri dari sana." jelasnya.

Sang Alpha; Jung Jaehyun menggeram pelan. "Dan kau percaya?!"

"Bukan seperti itu. Ia memiliki alasan, lelaki itu cacatㅡtidak bisa melakukan shift dengan serigalanya. Belum lagi ia juga mendapatkan penolakan dari mate-nya. Dia di reject Hyung," Mark menghilangkan panggilan formalnya kepada Jaehyun. Karena mau bagaimanapun, ia juga berhak memanggil Jaehyun dengan sebutan Hyung. Alpha itu adalah kakak kandungnya.

Kening Jaehyun berkerut, kemudian ia memiringkan tubuh agar bisa menatap wajah Mark. "Bawa lelaki itu ke ruanganku," titahnya mutlak.

Mendengar itu Mark otomatis menoleh dan langsung pergi dari sana tanpa mengatakan apapun. Meninggalkan Jaehyun yang kembali menatap taman di belakang kastil. Dulu, mate-nya senang sekali menanam bunga hingga kini seluruh taman itu di penuhi oleh bunga-bunga Indah.

Rahang Jaehyun mengeras, hatinya terasa di remas saat mengingat kenangan itu. Mate yang dulu selalu ia cintai dan lindungi kini sudah tiada, para Rogue membunuh satu-satunya belahan jiwa yang ia miliki. Saat ini hidupnya begitu suram, satu werewolf hanya bisa mendapatkan satu mate seumur hidupnya. Jaehyun tidak tahu apa yang harus ia lakukan di sisa hidupnya yang masih panjang ini, maka dari itu ia lebih memilih menutup diri dari dunia luar. Meskipun ia adalah Alpha; tapi sebisa mungkin Jaehyun menghindari orang-orang di sekitarnya.

Rasa sakit hati yang ia rasakan belum sepenuhnya pulih. Ia menjauhi orang-orang di sekitarnya karena ia percaya bahwa tidak semua orang bisa di andalkanㅡbuktinya, saat terjadi penyerangan besar-besar-besaran yang berhasil menewaskan setengah kawananan Pack dan Mate nya. Ia menugaskan beberapa orang kepercayaan nya untuk menjaga sang mate, tapi apa? Ternyata penyerangan itu terjadi karena beberapa orang dalam dari pack nya sendiriㅡia merasa di khianati. Tidak ada seseorang yang memiliki hati bersih yang suci, Jaehyun tidak pernah bisa mempercayai siapapun lagi mulai saat itu.

Pintu ruangannya kembali terbuka, otomatis Jaehyun menoleh dan menemukan seorang lelaki bersurai putih bersih tengah menatapnya dengan tatapan takut. Lelaki itu terlihat sangat gugup, bahkan kedua jemarinya sudah bertautan. "S-salam hormat untukmu Alpha," ujarnya gugup sembari berlutut menggunakan satu kaki.

Jaehyun mengangguk, ia membuat gesture dengan tangannya. Menyuruh Mark untuk keluar, lelaki yang berstatus sebagai beta itu mengangguk sebelum akhirnya keluar dan menutup pintu. Meninggalkan Taeyong dan Jaehyun di dalam sana.

"Kau sudah melewati perbatasan, terombang-ambing di lautan milikku. Jadi, katakan padaku, kau salah satu mata-mata dari Blackmoon pack bukan?" nada suaranya terdengar begitu dingin dan menusuk. Perlahan Jaehyun berjalan ke arah lelaki yang masih berlutut itu.

Only Hope《Jaeyong》✔Where stories live. Discover now