Hal Terindah Darinya

56 6 0
                                    

Alga terus menatap Aleta dengan penuh harap. Begitu pun dengan Aleta yang menatap Alga dengan tatapan fokus

"Maaf Ga, tapi aku gak bisa. Bahkan aku belum bisa ngelupain Deon dan aku gak kefikiran untuk pacaran lagi untuk saat ini Ga" Ucap Aleta dengan tatapan sendu

"Anggap aku Deon jika itu perlu Al" Ucap Alga dengan nada memohon

"Itu gak perlu Ga, jika memang kamu ditakdirkan hidup selamannya sama aku, itu pasti akan terjadi Ga. Tapi enggak untuk saat ini"

Alga menghela nafas pelan

"Aku cukup tau tentang itu Al, tapi tolong kasih aku satu kesempatan aja untuk bisa membahagiakan kamu dengan cara mengisi kekosongan di hati kamu"

Aleta menundukkan kepalanya sejenak sembari berfikir, setelah beberapa detik ia menghela nafas dalam-dalam sebelum melanjutkan berbicara

"Tapi..." Belum saja Aleta menjelaskannya, Alga memotong pembicaraan

"Aku mohon Al" Ucap Alga dengan tatapan sendu dan penuh harap

Aleta tak bisa melihat Alga merasa sedih, rasanya ia telah membuat Deon bersedih untuk kesekian kalinya. Alga mengingatkan Aleta kembali tentang Deon, mungkin dengan memberi kesmpatan pada Alga untuk mengisi kekosongan hatinya, bisa membuat Deon tersenyum di sana

"Jika itu bisa membuat kamu bahagia, aku akan coba Ga"

Mendengar yang batu saja Aleta ucapkan, Alga tersenyum lebar dan terlihat sangat bahagia. Alga pun membawa Aleta dalam dekapannya. Aleta yang melihat respon Alga padanya pun, membuat Aleta tersenyum dan membalas pelukan Alga. Meski untuk saat ini Aleta belum bisa menerima Alga sepenuhnya di dalam hatinya

Takdir hidup seseorang memang tidak ada yang tahu kecuali Tuhan, hanya tinggal mengikuti arah yang sudah ditentukan saja. Entah esok akan banyak melewati rintangn atau malah melewati dengan kebahagiaan

*~^~*

Beberapa bulan sudah Aleta bersama Alga menjalani hubungan yang masih belum terlihat jelas dari Aleta. Meski mereka sudah seperti saat Aleta bersama Deon, namun Aleta tidak bisa menganggap kalau Alga itu sebagai Deon

Dengan hari-hari yang selalu mereka lewati bersama, Aleta mencoba membuka hatinya perlahan untuk Alga. Selama ini ia berfikir, buat apa terus menderita sedangkan dihadapannya ada bahagia

Selama ini Alga seperti nafas bagi Aleta, membuat Aleta serasa hidup kembali. Hidup yang dipenuhi dengan warna seperti sedia kala. Aleta mulai melupakan kesedihannya selama ini, kini Aleta menerima kepergian Deon dan menerima kedatangan Alga dalam hidupnya

Kini adalah detik-detik semua orang menyambut tahun baru, begitupun dengan Aleta

"Nanti ke kantin bareng yuk?" Ajak Alga pada Aleta saat mereka baru sampai di kampus

"Ayo"

Saat mereka hendak masuk kelas ada seseorang yang menghampiri Aleta dan orang itu ternyata Askar

"Hai Al" Sapa Askar yang langsung menghampiri Aleta

"Askar!" Ucap Aleta terkejut

"Askar! Lo juga ada disini?" Tanya Alga yang terkejut melihat Askar

"Alga! Apa kabar Lo?" Ucap Askar sembari mereka berjabat tangan, detik selanjutnya Askar melanjutkan bicara "Adanya gue yang nanya, Lo kok aa disini? Gue soh kuliah disini" Jelas Askar

"Iya gue pindah, kasian nyokap dirumah sendiri"

Walaupun Alga sangat mirip dengan Deon, tetapi sifat mereka berbeda. Alga lebih sayang dengan mamahnya daripada Deon. Sikap Alga pun lebih tenang dalam menyikapi suatu masalah ketimbang Deon

HAMPA ✔Where stories live. Discover now