Icha tidak terkejut mendengar berita tersebut, ia kembali membaca soal-soal matematika di depannya.

Sedangkan Alysya tampak terkejut dengan berita yang diberikan Raisa.

"Cha, lo kok nggak kaget sih?" heran Raisa.

"Iya itu pacar lo," timpal Alysya.

"Gue udah putus," jawab Icha enteng.

Tapi membuat kedua temannya tersebut terkejut.

"Apa!" teriak Raisa.

"Hah gue nggak salah dengar nih, Cha?" Alysya memastikan

"Ya, lo nggak salah dengar," sahut Icha.

"Wah berarti sekarang lagi pendekatan sama kak Dani yaa," ucap Raisa dengan nada menggoda.

"Ciee," sambung Alysya.

"Ish, apa sih? Alay banget lo semua," cibir Icha

Namun percakapan mereka terhenti karena bel masuk berbunyi.

***

Istirahat, waktu para siswa yang ditunggu tunggu.

Kantin, surganya SMA Sriwijaya.

Dari awal, Icha melihat pemandangan yang tidak enak untuk dipandang. Yah, Fatin, satu meja dengan Steven. Steven nampak risih, tapi setelah melihat Icha ia nampak senang dengan Fatin.

Icha memilih tempat duduk bersama Raisa dan Alysya. Tapi tidak ada, dan sepertinya tempat duduk Dani masih kosong.

"Kak, saya boleh duduk disini nggak sama teman saya?" izin Icha.

"Iya-iya, silahkan," ucap Dani dengan senang hati.

Sedangkan Raisa dan Alysya seperti senyum senyum tak jelas.

Mereka semuanya duduk.

"Ini teman kamu namanya siapa saja, Cha?" Dani membuka percakapan.

Icha tidak menjawab, malah Raisa dan Alysya yang menjawab.

"Saya Raisa kak." Raisa memperkenalkan dirinya.

"Saya Alysya kak," sambung Alysya.

Dani tersenyum kepada Raisa dan Alysya. Merekapun tersenyum kepada Dani.

Icha hanya makan batagor di depannya.

"Cha, lombanya udah dekat. Lo udah hafal semua gerakannya?" tanya Dani.

"Udah kok kak," jawab Icha.

Melihat hal itu, Steven menahan amarahnya. Mereka bersenda gurau satu sama lain. Steven memilih untuk pergi dari kantin dan menghiraukan Fatin yang teriak teriak memanggil dirinya.

Fatin menghampiri meja Icha.

"Eh lo itu nggak usah deket-deket Steven lagi deh, lo nggak pantas jadi pacarnya tau nggak!" Fatin memperingatkan.

"Siapa juga, kak? Saya sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi sama Steven," jawab Icha.

"Bagus itu." Fatin tersenyum penuh kemenangan.

Setelah itu Fatin pergi meninggalkan kantin. Semua pasang mata mengikuti arah Fatin pergi.

"Cha memang lo pacar adik gue?" tanya Dani sembari menepuk pundak Icha.

"Nggak kok kak, itu nggak bener. Ya udah saya pergi dulu," pamit Icha dan diikuti oleh Raisa dan Alysya.

"Oh, iya." Dani mengangguk dan tersenyum pada mereka bertiga.

"Cha kenapa lo nggak ngaku pas kak Dani tanya itu?" tanya Alysya.

"Gue nggak mau ngerusak hubungan mereka," jawab Icha seadanya.

"Tapi bukannya mereka seolah nggak kenal ya di sekolah?" Raisa mulai bingung.

"Entah, nggak usah dipikirin lah," jawab Icha.

***

Icha sudah mengganti baju dan segera latihan. Namun, ia dipanggil oleh pembina.

"Ada apa ya kak?" tanya Icha hati-hati.

"Saya lihat gerakan kamu bagus,tidak ada yang salah. Jika ada lomba lagi bulan depan saya memilih kamu sebagai danton paskibra. Kita akan melatih suara kamu. Apa kamu mau?" tawar pembina.

"Iya kak saya mau banget, makasih kak sudah memberi kepercayaan kepada saya," ucap Icha dengan senang hati.

"Baiklah, silahkan kamu kembali latihan," perintah pembina.

"Iya kak."

Dani melihat dari kejauhan. Icha tampak sangat gembira, apa ya yang sedang dibicarakan oleh pembina? Danipun segera menghampiri Icha.

"Ada apa Cha kok gembira banget gitu?" tanya Dani penasaran.

"Saya bulan depan terpilih menjadi danton paskibra kak," jawab Icha

"Oh gitu, gue juga dulu jadi danton. Mau belajar bareng gue? Biar tambah ngerti apa saja yang harus dimiliki oleh seorang danton?" tawar Dani.

"Iya kak, mau." Ichapun tak menolak tawaran Dani.

"Pulang bareng gue ya?" ajak Dani.

"Iya kak, saya mau mengucapkan terima kasih banyak. Selama saya bersekolah di sini, kak Dani selalu membantu saya," ucap Icha dengan tersenyum.

Dani sangat senang Icha mengucapkan itu, Danipun tersenyum dan mengangguk.

Latihan pun diakhiri, dua insan tersebut menuju parkiran.

Selama perjalanan Icha berbincang banyak tentang paskibra. Dani menceritakan saat ia menjadi danton.

Akhirnya, mereka sampai di depan rumah Icha. Icha turun dan memberikan helm pada Dani.

"Makasih kak," ucap Icha.

"Iya," jawab Dani.

Ichapun segera masuk ke rumah. Dani tersenyum dan matanya mengikuti arah Icha pergi.

****
Terima kasih telah membaca cerita LOVE VIBES✨

1-5KATA UNTUK PART INI!

Jangan lupa vote dan coment✨.

Ditunggu part selanjutnyaa❤


Salam,

Reva Adhia.

LOVE VIBESWhere stories live. Discover now