21. Pertolongan Nyawa

1.1K 150 8
                                    

Luka bertemu luka, tangis bertemu tangis, dan benci bertemu benci

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luka bertemu luka, tangis bertemu tangis, dan benci bertemu benci. Ini semua seperti sebuah drama yang disengaja, dan kamu adalah awal dari semua drama ini.~Kinandita.

Pa kabar pembacanya Haunted Spirit? Semoga sehat ya.

Vote, komen dan share.

*******

Andra memandangi pintu ruangan operasi di depannya dengan tatapan cemas. Kejadian di mana Kinan tertembak dengan darah segar mengalir deras di punggung gadis itu terekam jelas di benak Andra. Tubuh gadis itu yang terlihat tak berdaya juga membekas di benaknya. Rasa khawatir serta rasa takut menggerogoti tubuh Andra. Apakah Kinan baik-baik saja? Andra terus saja memikirkan hal itu.

David mendekat ke arah Andra yang duduk di bangku panjang depan ruang operasi. Reyya yang berdiri di samping David ingin bertanya kenapa David pergi ke tempat Andra, tapi, ia batalkan, Reyya tak mau memperburuk keadaan, tapi sebagai gantinya Reyya hanya bisa mengikuti David.

"Pasti lo yang lakuin semua ini, kan?!" David bertanya dengan suara tajam.

Andra mendogak. Ia lalu membuang muka. Sedang tak ingin berdebat.

"Denger ya, lo harus bertanggung jawab atas apa yang menimpa Kinan!" David menarik kerah seragam Andra. Reyya tak hanya diam, ia segera menahan gerakan David.

"Udah Dav, sabar. Kita juga nggak tahu pasti siapa pelakunya."

David memandang Reyya yang menahan tangannya. Melihat wajah tulus gadis itu, amarah David seolah menghilang. Reyya menggenggam tangan David dan membawanya ke sebuah kursi panjang yang sedikit jauh dari Andra.

Andra menatap kepergian dua orang itu dengan tatapan kosong. Sekarang otaknya benar-benar tak bisa diajak berpikir. Itulah kenapa ia tidak melawan ketika David menyerangnya.

Beberapa menit lalu Andra mengirim pesan ke id Reyya, bahwa Kinan kecelakaan, tapi, Reyya malah mengajak David, orang yang paling ia benci itu.

Reyya menghampiri Bibi Ima yang berdiri di depan pintu ruang operasi. David mengikuti di belakang. Ketika melewati Andra yang duduk di depan ruang operasi tak sengaja matanya bertemu dengan mata Andra. Emosi langsung membara di ubun-ubun kepala David. Ia serasa ingin mencakar Andra yang menatapnya dengan tatapan aneh itu.

Sebenarnya mau tu orang apa sih? Nggak cukup dia udah mencelakai Kinan? David yang tak tahu apa-apa menggeram dalam hati.

Reyya mengelus pundak Bibi Ima. "Bi, yang sabar ya! Kinan pasti kuat."

Bibi Ima memandang Reyya, Bibi Ima meraih tangan Reyya yang mengelus pundaknya, dengan tangan bergetar, Bibi Ima menggenggam tangan Reyya. "Kinan itu nggak sekuat tampilannya. Dia aja kalau pusing tubuhnya langsung down. Bibi nggak tega lihat dia dalam kondisi seperti ini, Neng Reyya."

Haunted Spirit [Selesai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang