20. Apa benar, Alex?

1.2K 160 22
                                    

Kita harus berhati-hati dengan lingkungan sekitar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kita harus berhati-hati dengan lingkungan sekitar. Kadang yang terlihat baik dan memiliki tali darah adalah musuh yang nyata. ~Kinandita & Arga Yuanda.

Vote, komen dan share! Part ini paling greget:v

Happy reading

******

"Rey, mana Kinan? Kok jam segini belum datang juga?" tanya David.

Reyya menoleh ke samping, tempat David memandangnya. Sebenarnya Reyya juga tak tahu kenapa Kinan belum datang. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh lewat sepuluh menit, sedangkan bel masuk berbunyi lima menit lagi, tapi tak ada tanda-tanda gadis itu akan muncul.

Sebagai jawaban Reyya hanya menggeleng.

"Tadi malam gue kan chat dia, tapi nggak dibaca."

"Positif thinking aja, mungkin tadi malam Kinan udah tidur," balas Reyya seadanya.

Hening beberapa saat. Sampai satu suara menyapa mereka.

"Hai, kenapa kalian pada ngelamun?" Kinan yang baru datang meletakkan tasnya di atas meja.

Reyya dan David terkejut bukan main.

"Bikin kaget aja," ucap Reyya sambil mengelus-elus dadanya.

"Salah siapa ngelamun pagi-pagi," ledek Kinan.

"Karena mikirin kamu yang datangnya lama banget." Reyya melirik Kinan sinis.

Kinan tersenyum, sambil berkata, "tadi malam aku kecapean, latihan vokalnya lama banget. Jadi tadi pagi aku bangun kesiangan deh, tapi, aku bawa kabar gembira loh."

"Kabar gembira apa?" tanya Reyya yang mulai penasaran.

"Dua Minggu lagi tim vokal sekolah kita bakalan ikut lomba di suatu acara. Aku bakal baris dibagian depan lho. Doain ya semoga menang," ucap Kinan penuh dengan semangat.

"Semangat! Jangan lupa berjuang!" Reyya menggangguk, diikuti dengan anggukan David.

Reyya teringat sesuatu, ada yang lupa ia katakan pada Kinan. Bagaimana dengan rencana mereka untuk berkunjung yang kedua kalinya ke rumah Arga? David juga teringat hal yang sama. Seharusnya mereka pergi ke rumah Arga kemarin pulang sekolah, tapi, tertunda karena Kinan harus latihan vokal.

David menghela napas pelan. "Nan, nanti kamu nggak latihan vokal, kan? Gimana kalau nanti kita ke rumah Arga lagi?"

Kinan seketika terdiam. Sejak kemarin Ia terlalu fokus pada latihan vokalnya, ia jadi lupa pada hal yang lebih penting dari itu.

"Oh iya! Untung hari ini aku nggak ada latihan vokal."

"Berarti bisa dong?"

"Dipastikan bisa, dong."

Haunted Spirit [Selesai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang