Cincin kenangan

448 52 7
                                    

BOBJUNBIN

Pagi ini june dibuat tertawa ria oleh jinhwan, sahabatnya. Ia bercerita tentang banyak hal, tentang kak mino yang udah gede tapi takut sama gelap, tentang Mini mouse lucu miliknya yang sering diajaknya tidur bareng, tentang bibi jung (pembantuya) yang hobi nyanyi lagu dangdut setiap hari dan terakhir tentang jalinan kasihnya dengan hanbin, cowok yang ia kenal didunia maya. Katanya, mereka berjanji untuk beremu disuatu hari dan nggak akan upload foto selama mereka belum ketemu. Itu hal yang konyol sekaligus aneh bagi june, ia pun menertawakannya.

“aku sama hanbin mau ketemuan jun.”

“kapan?.”

“liburan nanti, aku udah nggak sabar jun.”

June nggak nyangka, ternyata jinhwan dan Hanbin serius ngejalanin hubungan mereka. Bahkan ia sempat kagum pada sosok hanbin yang begitu romantic pada jinhwan. Hanbin begitu istimewa dihati jinhwan hingga ia merasa iri dibuatnya.

Sayangnya, nasib cinta june nggak pernah sesukses jinhwan, ia harus menuai kenyataan pahit semenjak setahun yang lalu. Pacar pertamanya yang bernama Jiwon pergi darinya untuk selamanya. karena kecelakaan. Hari itu tepat dengan ulang tahun june, saat jiwon sedang menuju rumah june dengan membawa seutas cincin untuk hadiah ulang tahun kekasihnya. Namun naas, saat didepan rumah june, tiba-tiba truk menabrak motornya hingga tubuhnya terbanting jauh. June dan para undangan berhamburan keluar rumah dan menemui jiwon yang sudah terkapar penuh darah.

June menangis sejadi-jadinya dan memeluk jiwon.

“kamu harus kuat hyung, kamu harus bertahan, please” ucapnya dengan terisak.

Disaat terakhirnya, ia masih sempat memberikan cincin pada june dan setelah itu juga ia pergi untuk selama-lamanya dari hidup june. Dan hingga sekarang, cincin itu tak pernah lepas dari jari manis june. Bahkan sampai saat ini tidak ada seorang pun yang bisa menggantikan sosok jiwon dihatinya walau sudah banyak cowok yang dekat dengannya.

Kring… bel tanda istirahat berbunyi, saatnya june dan jinhwan mengisi perutnya yang sudah menagihnya sejak pagi. Hari ini menu makan siang mereka berbeda dari kemarin. Hari ini mereka memesan soto banjar bibi han yang markir didepan sekolahnya. Soto yang paling enak disekolahnya itu mereka nikmati bersama ditaman sekolah walaupun jinhwan masih seru dengan laptopnya dan chatting dengan hanbin. June hanya tersenyum melihat sahabatnya yang sedang kasmaran itu.

“ ceelah.. nie orang lagi kasmaran, gak henti-hentinya nyengir ya..” ledek june.

“ ah kamu ini jun, kaya nggak pernah kasmaran aja!.” Sahut jinhwan dengan meledek june balik.

Mereka pun tertawa sambil bergegas menuju kelas kembali karena bel sudah berbunyi.

Sepulang sekolah, june istirahat dikamar dan tidak sengaja matanya tertuju pada kalender yang bergaris merah dan hitam. Sebuah tanda dimana ada sebuah kebahagiaan dan kesedihan di hari yang bersangkutan. June baru sadar bahwa dua hari lagi usianya akan bertambah dan bersama itu pula, genap satu tahun jiwon meninggalkannya. Dengan cepat ia meraih fotonya bersama jiwon yang berada disamping tempat tidurnya itu, tepatnya diatas lemari kecil yang berwarna biru. Ia mulai menatap pesona jiwon lagi, disaat ia tersenyum manis dan merangkulnya. Disana, mereka tampak begitu bahagia dengan tersenyum manis bersama.

June pun menangis dan memeluk boneka, foto, dan mencium cincin pemberian jiwon hingga ia tertidur dan bermimpi. Ia bermimpi, jiwon kembali hadir dalam hidupnya, ia nampak begitu tampan bak seorang pangeran. Ia tersenyum manis pada june, menatapnya dengan manja.

Namun dalam mimpinya, saat jiwon ingin memeluknya, mereka tidak bisa menyentuh satu sama lain hingga akhirnya sosok jiwon mulai pudar dan menghilang.

ONESHOT BOBJUNWhere stories live. Discover now