Milikku

798 61 7
                                    

Dari dulu, Kim Jiwon tidak menyukai sesuatu yang indah dan juga cantik.
Bungsu Kim tersebut sama sekali tidak begitu mengerti apa yang dimaksud dengan dua hal tersebut.

Yang dia suka hanya satu, yaitu tomat. Ya, kim jiwon hanya menganggap jika tomat adalah makanan yang paling lezat diseluruh dunia.

Namun...

Saat usianya sudah menginjak lima tahun, ibunya, Kim Taeyon menunjukkannya sebuah pelangi yang terbentang indah diatas birunya langit. Jiwon hanya diam dan mengangguk-angguk menatap ibunya tak mengerti.

"Apa bagusnya? Kenapa ibu begitu senang?" hanya kata itu yang terlintas diotak jeniusnya. Namun setelah melihat senyum yang terpancar dari ibunya, jiwon akhirnya ikut menyeringai menatap pelangi meski ia tak tahu apa bagusnya pelangi sehingga ibunya tersenyum lebar.

"Kalau ibu suka dengan pelangi, jiwon akan mengambilnya untuk ibu," kata jiwon polos yang langsung mendapat senyuman lebar dari taeyeon.

Taeyeon tertawa renyah. Wanita yang berparas cantik itu menatap jiwon sambil membelai surai raven miliknya

"Sesuatu yang indah tidak bisa didapat dengan mudah, sayang," tuturnya halus kemudian mencubit pipi jiwon pelan.

"Eh? Kenapa?" Bocah lima tahun itu mengernyitkan alisnya binggung. Manik kelamnya menatap taeyeon dengan mengerutkan alisnya dalam.

"Karena pelangi itu indah. Dan sesuatu yang indah dan cantik itu adalah milik bersama, jiwon." taeyeon menatap putranya dan memeluknya erat, jiwon hanya bisa menganggukkan kepalanya mengerti.

"Tapi bagiku, pelangi bukan sesuatu yang indah dan juga cantik." katanya jujur.

"Hahaha... Baiklah. Tapi, jika suatu saat nanti jiwon menemukan sesuatu yang menurut jiwon indah dan cantik, jiwon harus membaginya dengan ibu."

Jiwon mengangguk mantab dengan senyum mengembang melapisi bibir mungilnya

"Tentu saja, jiwon akan membaginya dengan ibu" ucapnya dengan lantang.
Tentu saja jiwon akan membaginya dengan taeyeon. Karena ia sangat menyanyangi taeyeon melebihi siapapun.
.
.
.
.




Kim Jiwon... lelaki tampan yang memiliki manik sekelam malam itu kini telah bermetamorfosis menjadi lelaki pusat perhatian dari kaum hawa. Tak tanggung-tanggung, dari wanita yang berpenampilan biasa sampai yang serba
wah pun tunduk akan paras yang dimiliki oleh pemuda kelinci tersebut.
Sungguh, ia sama sekali tak pernah menyangka, jika dikerubungi oleh beberapa banyak wanita membuatnya sangat tidak nyaman.

Meski ia terkenal dingin, acuh, irit bicara dan terkesan arogan, tapi entah kenapa ia bisa luluh pada seorang gadis yang memiliki senyum unik dan lucu. Meski hubungan mereka sudah resmi sejak tujuh bulan yang lalu, namun jiwon sama sekali tidak pernah mengenalkannya pada kedua orang tuanya. Meski tanpa sengaja sang ayah telah mengetahui hubungannya dengan gadis bermarga Goo tersebut, jiwon tetap diam tak banyak bicara. Toh kenyataannya, Kim donghae sudah sangat mengenal siapa gadis yang menjadi pilihannya tersebut.

Tapi, hanya ibunya saja-taehyeon-yang sama sekali tak mengetahui akan hal itu.

Dan jika ibunya mengetahuinya, dia teringat suatu hal dan suatu hal tersebut tidak bisa ditepatinya pada ibunya.

Ah... Sepertinya bukan sesuatu yang tak bisa ditepati, hanya saja jiwon sedikit tidak rela jika harus membaginya. Dia hanya ingin memiliki gadisnya hanya untuk dirinya, bukan untuk dibagikan pada siapa pun. Terdengar aneh memang, hanya karena seorang gadis, jiwon bisa seegois ini dan melupakan ucapannya beberapa tahun silam.

Jika mengingat itu, jiwon merasa kesal. Sebenarnya ia ingin sekali mengenalkan gadis pujaannya itu pada ibunya. Tapi, alasan yang sama pulalah yang membuat pemuda itu mengurungkan niatnya. Meski disadari atau tidak, jiwon ingin meresmikan hubungannya itu dengan gadis pilihannya. Yaitu, Goo June.
Jiwon menghela napas berat dan mendecih kesal saat ia melirik jam tangan miliknya, waktu sudah menunjukkan pukul 12.45 . dan masih ada beberapa dokumen dan file-file yang masih banyak dikerjakan.

ONESHOT BOBJUNWhere stories live. Discover now