Kim Jiwon pria populer di kalangan mahasiswi di Universitas Seoul. Ketampanannya membuat siapapun terpesona, walau sifatnya yang dingin dan cuek dengan sekitarnya tak mengurangi pesona pria ini.
"Hufft... berisik banget sih!"
Suara dengan nada kesal dari seorang siswa bernama Junhoe, membuat sahabatnya menoleh heran.
"Wajar jun, orang ganteng,"Sahut sahabatnya dengan cengiran lebarnya.
"Terserah lo deh,"Tukas June malas, ia memilih pergi meninggalkan sahabatnya yang sibuk menatap sosok 'tampan' yang asik berjalan di koridor.
Jinan, nama sahabat june. jinan menghela nafas mendengar nada malas dari sosok pria jutek manis yang notabene sahabatnya itu. Pantas saja sampe sekarang dia jomblo, pikir jinan.
June kini berada di kantin Universitas, ia menikmati semangkuk Sup dan bubble tea untuk sarapan pagi.
"Hai June!"Seru seorang pria menghampiri June
June menoleh menatap seseorang yang menyapanya ,"Ada apa, Dongi?"Tanya June
Donghyuk tersenyum sebentar,"ini buat lo...,"Ucap Donghyuk lalu menyerahkan sebuah amplop dan berlalu dari pandangan June.
"Heh? apaan nih? surat cinta?"Batin June heran.
June lekas membuka isi amplop tersebut dan menemukan sebuah kertas yang baunya harum bunga mawar.
Dear my Wife.
Aku menunggumu di cafe pertama kali kita bertemu. Tepat pukul 3 sore nanti, jangan terlambat.
I love you.
KJ.N
------------------------------
June terkekeh membaca surat tersebut, kalian pasti bingung kan? ya benar, June sudah menikah tepatnya 1 tahun yang lalu saat ia lulus SMA. Pernikahan dini yang awalnya hanya perjodohan. Namun, karena mereka mencoba saling mencintai, hingga saat ini mereka benar-benar mencintai pasangannya.
Setelah menyimpan surat tersebut, June menuju kelas untuk mengikuti pelajaran dari sang dosen.
***
Tepat pukul 14.05. June sudah menyelesaikan kegiatan kuliahnya hari ini. Ia segera menuju kerumah untuk bersiap-siap.
Sesampainya di rumah, rumah itu nampak sepi. Sepertinya suaminya sudah pergi menuju Cafe.
Bergegaslah ia berganti pakaian. Tepat pukul 15.00 Wib, ia berangkat menuju Cafe.
[At Cafe]
June turun dari mobilnya, ia memandangi Cafe di depannya seolah sedang bernostalgia. Sesaat ia tersadar, lalu melangkah anggun memasuki Cafe. Ia menelusuri seluruh Cafe namun matanya tak melihat sosok suaminya.
Tiba-tiba seorang waiters mendatanginya...
"Maaf, dengan tuan Kim junhoe?"Tanya Waiters itu sopan.
June mengangguk dan melempar senyuman.
"Ini ada surat untuk anda."
Setelah waiters itu pamit, ia segera membuka surat itu.
'Sudah sampai ya? keluarlah dari Cafe dan berjalanlah ke arah kanan dengan 20 Langkah. Aku menunggumu, sayang'
June lagi-lagi terkekeh membaca surat suaminya itu. Ia segera keluar Cafe dan berjalan kearah kanan sebanyak 20 langkah, hingga ia melihat seorang wanita tua penjual minuman.
"Maaf, apa anda mendapat surat dari seseorang?"Tanya June menatap wanita di depannya dengan senyum tipis.
Wanita itu tersenyum lalu memberikan minuman pocary sweet dan tak lupa sepucuk surat.
"Terima kasih,"Ucap June lalu membuka surat tersebut.
'Sudah capek belum? minum dulu deh, supaya ada energinya lagi. Lalu lekaslah menuju taman ria di sebrang jalan. Aku sudah sangat merindukanmu,babe.'
Junhoe merona membaca surat itu, lalu ia segera menuju taman ria yang ada di sebrang jalan.
Sesampainya di sana, ia mencari sosok suaminya. Namun, lagi-lagi ia menghela nafas karena tak kunjung menemukan suaminya.
"Kakak, ini untuk kakak,"Suara lembut itu membuat June tersenyum. Ia menerima sebuah flower crown dari anak perempuan berumur sekitar 9 tahun.
"Terima kasih...,"Sahut june, singkat.
Anak perempuan itu tersenyum lebar
,"Di pakai yah, katanya om ganteng di suruh pakai. Dan ini buat kakak."
June tersedak air liurnya mendengar ucapan anak perempuan di depannya tadi. Apa katanya? om? June tertawa dalam hati.
"Aku pergi dulu, sampai jumpa."
Anak perempuan tadi segera meninggalkan junhoe seorang diri. June segera membuka surat tersebut.
'Kamu pasti cantik memakai flower crown itu. Datanglah padaku, bidadariku yang manis. Aku menunggumu di danau dekat taman ria. I love you.'
Junhoe segera bergegas berjalan menuju danau di dekat taman ria itu. Sedikit lagi, sedikit lagi ia akan bertemu suaminya. Jantungnya berdegup kencang, wajahnya merona merah memikirkan apa yang sedang di kerjakan suaminya.
Dengan nafas tersenggal-senggal, junhoe berjalan perlahan hingga danau tersebut sudah terlihat. Disana sosok tampan bertubuh tegap sedang membelakanginya. Dengan jas hitam membuatnya tampak indah di timpa sinar matahari sore.
Junhoe berlari dan memeluk pria itu dari belakang, membenamkan wajahnya di punggung lebar sang suami.
"Sudah sampai ternyata...,"Suara baritone itu membuat Junhoe makin berdegup kencang. Walau setiap hari bertemu, tapi tetap saja jantungnya selalu bertindak abnormal di saat-saat seperti ini.
Suaminya itu segera berbalik dan memeluk Junhoe, lalu mengecup puncak kepala Junhoe, dan bergumam...
"Happy Anniversary yang ke-satu tahun, sayang."
Junhoe menitikkan air mata bahagia, beruntungnya ia mendapat suami seperti...
"Happy Anniv too, Jiwon hyung"
...KIM JIWON, sang idola di Universitas yang ternyata suami Sah Koo junhoe
"Ini untukmu...,"Ucap Jiwon memberikan sebuket bunga mawar putih kepada junhoe
"Terima kasih,"Gumam junhoe memeluk suaminya lagi.
jiwon membalas pelukan sang istri. "Masih ada kejutan lagi, sayang."
Junhoe mendongak menatap suaminya bingung,"Lagi?"Tanyanya ambigu.
Jiwon mengangguk, kini jam menunjukkan pukul 17.59 . Tepat pukul 18.00 , sebuah ledakan di atas langit terdengar, kembang api yang bertulis
'Happy Anniversary' itu membuat junhoe terkejut.
"H-Hyung?"
"Kenapa?"Tanyanya kembali sembari mengelus puncak kepala Junhoe.
"Aku bener-bener bahagia. Aku nggak tau, siapa selain aku yang beruntung punya kamu,"Jawab junhoe.
"Aku juga, aku benar-benar beruntung memilikimu. I love you, dear."
Bibir keduanya saling bertemu, memberi kecupan lembut yang menghantarkan perasaan keduanya.
"I love you too."
Sekarang kalian tau, kenapa Sosok KIM JIWON sangat dingin terhadap gadis-gadis di Universitas kan?
.
..
END
Buat ganti kemaren yang digantungin 😂😂
