Devil 16 : Memberikan Dirinya Sendiri

Start from the beginning
                                    

"Tidak. Tapi, yang kukatakan memang benar adanya." Jawab Alarick santai.

Valerie membuang pandangannya dan tersenyum sinis. Ia kembali menatap Alarick dengan tatapan tajam. "Baik kalau Anda tidak ingin tinggal di Indonesia. Tapi, saya tetap ingin merawat Mr. Damian. 3 hari sekali, kita ke Indonesia." Katanya tegas.

Alarick mendelik. "Ayolah. Aku orang sibuk..."

"Kalau Anda tidak mau memenuhinya, saya tidak akan menikah dengan Anda sama sekali."

Alarick terdiam sejenak. Mulutnya terbuka setengah mendengar ucapan Valerie. Ia kemudian meremas rambutnya kencang. "Baiklah. 3 hari sekali. Tapi, aku tidak dapat sering menemanimu karena..."

"Saya tidak butuh ditemani oleh Anda. Saya hanya butuh pesawat dan helikopter pribadi Anda." Katanya, dan keluar dari mobil dengan bantingan pintu yang kencang.

Alarick mematung dengan mata memelototi pintu mobilnya yang tidak bersalah seolah pintu itu yang membuatnya sial saat ini. Dia kemudian menggeram dan memukul roda stirnya. Matanya melirik ke bawah, pada sesuatu yang bangun di bawah sana. "Seriously Alabird?? Kau bergairah di saat-saat yang seperti ini??? Sial, kenapa wajah marah Valerie sangat sensual dan seksi??"

Sedangkan di lain tempat, Valerie berjalan di dalam gedung apartemennya. Langkahnya terhenti sejenak saat melihat Annabelle sedang berada di depan pintu apartemennya bersama dengan Darren. Saat itulah, air mata Valerie mengalir menuruni pipinya. Dia mempercepat langkahnya, dan berhamburan memeluk Annabelle. "Huaa Anna, hiks." Isaknya.

"Vale? Kenapa menangis?" tanya Annabelle sambil membalas pelukan Valerie dan mengusap punggungnya.

"Mr. Damian. Dia sakit parah. Huaa hiks."

"Hah? Kenapa bisa?"

"Aku tidak tahu. Hik hik, dia sakit jantung saat 3 bulan yang lalu."

"Ah, seperti itu rupanya. Yasudah, kita bicarakan di dalam." Kata Annabelle santai, dan masuk ke dalam sambil masih memeluk Valerie, tidak mengacuhkan Darren seolah Darren tadinya tidak berada di sana. Annabelle mendudukkan Valerie di atas kasur dan Annabelle duduk di sampingnya. "Coba ceritakan perlahan. Mr. Damian sakit apa?"

Valerie sudah sesegukan di tempatnya. Ia menatap kesal pada Annabelle. "Kau tidak mendengarkan?? Dia sakit jantung, Anna. Aku harus bagaimana??" tanyanya sambil kembali terisak. "Aku tidak mau kehilangan lagi, Anna. Tidak sekarang. Tidak Mr. Damian."

Annabelle kembali memeluk tubuh Valerie yang bergetar. Dia mengusap pelan punggung Valerie. "Tenangkan dirimu, Vale. Jangan berpikir kemana-mana."

"Aku tidak bisa tenang, Anna. Mr. Damian, dia satu-satunya orang yang benar-benar menyayangiku selain Ibu Panti dan kau. Kau tahu kan, seberapa berartinya Mr. Damian untukku? Jika Mr. Damian meninggalkanku, aku benar-benar akan kehilangan segalanya. Aku akan hancur." Isak Valerie dengan histeris. "Aku harus bagaimana, Anna? Aku tidak ingin... Mr. Damian..." Valerie tidak dapat meneruskan ucapannya saat Mr. Damian yang meninggalkannya membayangi Valerie.

Valerie teringat dengan pertemuannya bersama Mr. Damian. Hanya Mr. Damian yang benar-benar menyayangi Valerie tanpa pamrih. Hanya Mr. Damian yang menerima Valerie apa adanya. Hanya Mr. Damian yang bisa membuat Valerie menemukan sebuah keluarga.

Tangis Valerie menguat. Dia memeluk Annabelle dengan eratnya. "Aku tidak bisa kehilangan Mr. Damian, Anna. Aku tidak ingin kehilangan keluargaku satu-satunya." Katanya, kemudian terisak kencang. "Aku menyayanginya, Anna. Tuhan, jangan Mr. Damian. Jangan ambil dia dariku. Ambil aku saja, jangan dia." Tangisnya.

"Ya Tuhan Vale, berhentilah ketakutan seperti ini!" Annabelle melepaskan pelukannya dan menangkup pipi Valerie. Sedangkan Valerie tetap menangis sesegukan. "Dengar, selalu ada jalan dalam setiap masalah. Mr. Damian bisa mengatasinya dengan segala yang dia punya, Vale. Kau jangan berpikiran buruk terlebih dahulu. Jangan biarkan ketakutanmu ini membuatmu sedih berlarut-larut. Kau anggap aku ini apa, Val? Aku sahabatmu. Tega-teganya kau mengucapkan do'a seperti itu di hadapanku."

Bastard Devil [#TDS1] (Repost)Where stories live. Discover now