12. Izin Tanding

14.9K 728 8
                                    

Sekarang tepatnya jam 03.00. Zahra terbangun dari tidurnya. Saat dilihat kesampingnya, ternyata Zikra masih tertidur.  Zahra ingin membangunkannya, tetapi dia tidak tega karena wajah Zikra terlihay seperti orang kelelahan. Zahra melihat detail wajah Zikra yang menurutku memang sangat tampan. Lihat saja alisnya yang tebal, bulu mata yang lentik dan bibirnya yang pink yang menurutnya itu sangat menggoda iman semua kaum hawa. Huh, untung saja memandangnya kini telah boleh. Kalau tidak mungkin Zahra telah berdosa karena memandang wajah Zikra.

"Jangan memandangku diam-diam seperti itu" ucap Zikra dengan mata yang masih tertutup.

Hah? Bagaimana dia bisa tahu kalo aku sedang memandangnya? Bukannya dia sedang tidur? -ucap Zahra membatin.

"Siapa yang memandangmu? Aku tidak memandangmu. Jangan geer." Elak Zahra sambil memalingkan wajahnya ke samping. Entahlah jika Zahra melihat wajahnya terus-menerus mungkin Zahra sudah diabetes karena melihat wajah Zikra yang sangat manis dan tampan.

"Oh ayolah sayang, jangan berbohong pada suamimu ini." Dia duduk menghadap ke arahku

"Ngg---nggak kok." Zahra sangat gugup. Dia sangat malu karena ketahuan telah memandang wajah suaminya sendiri. Ya walaupun Zikra sudah halal untuk Zahra, namun masih ada perasaan malu di hati Zahra.

"Sudahlah jangan berbohong
Lagian kenapa kamu tidak mengakuinya? Kan kamu sudah bebas bisa memandangku. Jadi kamu tidak perlu memandangku diam-diam seperti itu."

"Sudahlah mas. Ayo ambil wudhu kita akan melaksanakan sholat Tahajjud." ucap Zahra sengaja mengalihkan pembicaraan.

"Jangan mengalihkan pembicaraan sayang." ucap Zikra dengan nada suara yang terdengar lembut.

"MAAAAS ZIKRAAA!!!" Zahra menatap tajam ke arah Zikra. Zikra tampak gugup saat ditatap tajam oleh Zahra, cepat-cepat dia berdiri menuju kamar mandi.

Sebelum ke kamar mandi, dia sempat saja mencium Zahra. "Aku mencintaimu karena Allah sayang."

"Aku juga mencintaimu karena Allah mas." jawab Zahra pelan.

***

Zahra dan Zikra pun melaksanakan sholat Tahajjud berjama'ah. Zahra sangat bersyukur bisa dijodohkan dengan laki-laki setampan dan sebaik Zikra. Menurutnya ini adalah perjodohan yang sangat menguntungkan.

Setelah selesai sholat Tahajjud, Zahra menyalami Zikra. Dan Zikra pun mencium kening Zahra. Mereka berdua bertadarus bersama sambil menunggu Adzan subuh berkumandang.

Allahu Akbar Allaahu Akbar

"Alhamdulillah udah Adzan." ucap Zahra dan segera melaksanakan sholat subuh. Sebelum itu, Zahra terlebih dahulu melaksanakan sholat sunnah qobliyah Subuh 2 raka'at. Sedangkan Zikra sudah berangkat pergi ke masjid dari tadi.

***

At School
"Ra, nanti pulang sekolah langsung ke parkiran aja ya." Pesan Zikra.

"Okee."

Zahra dan Zikra pun memasuki kelas masing-masing. Tak lupa mereka berjalan nerjauhan, jika tidak orang-orang bisa curiga kalau mereka punya suatu hubungan.

Sesampainya dikelas Zahra, dia langsung disambut oleh sahabatnya yang tak lain adalah Zifa. "Cieeee yang udah nikah."

"Stttt! Diem deh Zif, ntar yang lain pada denger kan bahaya." ucap Zahra mengingati.

"Hehehe iya, maaf-maaf." ucap Zifa cengengesan.

"Gimana?" tanya Zifa tiba-tiba.

Jodohku Ketua Rohis [Completed]✔Where stories live. Discover now