MY LANA (END) #WATTYS2019

PART 40

Annyonghaseo...

Maaf banget ya lama update..

Sibuk aku tuh..

Hiks..hiks..hiks..

Tapi aku balik kok, ngobatin kangen kalian sama Lana dan Sara

Jangan lupa tinggalin jejak da komen yah..

Happy reading gaess....

***************

Aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk selalu baik-baik saja dalam kisah ini. Cintaku padamu tetap utuh dan kuharap kau juga selalu begitu

********

Lana terduduk dan bersandar di ujung ranjang kamar tidurnya. Angannya menerawang jauh. Masih terngiang di telinganya kalimat yang sama sekali tak pernah dia duga sebelumnya. Sekaligus kejadian memalukan yang harus ia dapat dari wanita yang sama sekali tidak dicintainya.

Aku mencintaimu, Lana seonbae

Aku mencintamu, Lana seonbae

Aku mencintaimu, Lana seonbae

Kalimat itu, berkali-kali terputar di telinganya. Sungguh membuatnya frustrasi. Kepalanya terasa berat memikirkan perasaan seorang gadis yang baru saja mengakui perasaannya kepada dirinya secepat ini.

Aku harus bicara pada Ye Rin,

Aku enggak bisa biarin perasaannya tumbuh lebih jauh.

Ckrekkk...

Sara...

Dia langsung bangkit dan keluar dari kamarnya. Bergegas menemui wanita yang dicintainya.

"Kamu baru pulang? Kenapa lama sekali?,"

"Ah, iya maaf. Tadi aku belanja sebentar." Katanya dengan senyum yang dipaksa terkembang sembari mengangkat beberapa kantong belanjaan.

"Ayo kita masak. Aku lapar dan pengen makan masakan Indonesia. Tapi bahannya seadanya nih. Enggak apa-apa ya..."

Tiba-tiba Lana mendekat dan langsung memeluk isterinya. Pelukan yang disertai rasa bersalah yang amat sangat.

"Maafkan aku.."

"Untuk?,"

"Hmm.. maafkan aku."

"Hmmm.. iya. Apapun salah kamu, aku udah maafin kamu."

Pelukan Lana mengerat. Membuat tubuh Sara semakin terjepit di antara rengkuhan Lana.

Aku mencintaimu, Sara. Maafkan aku.

Lana.

Aku memaafkanmu, Lana. Meski hatiku saat ini sangat sakit. Bahkan lebih sakit dari nadi tergores silet.

Sara.

"Udah ih.. kita masak yuk!" ajaknya sembari melepas pelukan Lana.

"Hm.. iya."

Dua insan itu berjalan menuju dapur mereka. Sara sangat lihai menyembunyikan sakit sedalam palung lautan di hatinya. Sementara Lana, masih terpenjara dalam rasa bersalah yang memaksa dia harus selalu salah tingkah dan takut salah berucap pada isterinya.