PART 11 MY BIRTHDAY

3.7K 126 1
                                    

Ulang tahunku tinggal menghitung hari. Biasanya menjelang ulang tahunku, sudah banyak kado di lokerku. Maklumlah, aku cukup terkenal di sekolah. Terutama di kalangan anak cowok. Tapi sikap dinginku ngalahin es kutub utara kata mereka. Mereka yang kasih kado mana pernah aku hiraukan.

"Sssshhhhh...." Aku mendesis pelan tapi terdengar oleh Fuja.

"Kenapa loe?,"

"Biasa. Bingkisan menjelang ulang tahun,"

"Sini buat gue kalo loe enggak mau," kata Fuja sambil menjulurkan tangannya meminta kado-kado yang bertumpuk di lokerku.

"Ambil noh," kataku sambil menunjuk lokerku dengan jempol.

Bukan aku tak mau menghargai pemberian orang lain. Tapi aku hanya tak suka. Mereka terlalu berlebihan. Padahal uang itu bisa dipakai untuk membeli peralatan sekolah mereka. Atau buat isi bensin mereka ke sekolah. Bukannya beli hadiah buat cewek.

Aku berjalan meninggalkan Fuja di depan lokerku. Di depanku sudah berdiri sekelompok cewek yang, ah.. enggak penting. Kalian pasti bisa nebak. Yaaapppp... Mawar and the Gank.

"Heh...," katanya mengahang langkahku.

"Minggir... gue males ribut sama orang enggak penting." Kataku sambil melangkah dan sengaja menabrak bahunya.

"DASAR MURAHAN.....,"

Mendengar dua kata itu, aku langsung berbalik.

"Loe bilang apa barusan?,"

"MURAHAN...,"

"Kenapa? Loe enggak seneng? Kan emang loe cewek murahan,"

"Abis deketin Lana, dan sekarang loe berusaha deketin kak Dirga,"

"Apa itu enggak murah namanya,"

"Terus kenapa?," jawabku menantang.

"Kenapa? Loe kalah saing sama gue?,"

Aku berjalan mendekat ke arah Mawar. Aku bukan tipe anak cupu yang diam saja ketika harga diriku diinjak-injak. Kudekatkan wajahku ke wajahnya. Wajahnya memerah.

"Denger yah, Mawar berduri yang kalah cantik sama gue. Gue enggak pernah merasa bersaing sama siapapun. Apalagi sama loe. Jadi kalo Lana ataupun kak Dirga deketin gue, itu bukan gue yang deketin mereka. Tapi mereka yang deketin gue. Jadi mending mulut loe dijaga, perbaiki dulu tingkah laku dan otak loe,"

"DASAR JAL....," tangannya mengayun menuju wajahku.

Sreeekkkkkkkk.......

Belum sempat Mawar melanjutkan ucapan dan ayunan tangannya, aku melihat ada tangan kekar menghentikan tangan Mawar.

"Berani loe nyentuh dia, loe berurusan sama gue,"

Yah, dia Lana. Aku enggak nyangka dia bisa tiba-tiba ada di sini.

"Dan loe, enggak usah cari masalah. Ayok masuk kelas," katanya sambil menarik lenganku menuju kelas.

"Sssshhhhh.. lepasin...,"

"Siapa juga yang cari masalah sama dia?,"

MY LANA (END)  #WATTYS2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang