5. Minimarket

152 51 18
                                    

"Mi! temenin gue yuk!" Ajak Raina.

"Temenin kemana?" Tanya Mishel bingung sambil mengambil guling dan mengotakatik handphone nya.

"Ke rumah gue." Jawab Raina.

"Hah? ngapain?" Tanya Mishel sedikit kaget.

"Gue mau ganti baju tidur." Jawab Raina lagi.

"Yaelah, kirain mau ngapain, tuh pake aja baju tidur gue."

"Ngga ah, gue ngga nyaman kalo bukan baju gue sendiri."

"Yaelah, kuy! lah nanti keburu maghrib." Setuju Mishel, langsung mereka bergegas keluar kamar lalu menuruni anak tangga.

"Ayo! pakai mobil gue ya." Sahut Raina.

"Ya, serah lo lah." Sahut Mishel sambil menuruni satu persatu anak tangga.

-sesampainya dirumah Raina.

"Mi! nih lo buka pintu rumah gue, gue mau markirin mobil dulu." Langsung Raina memberikan kunci rumahnya kepada Mishel.

"Cepetan markirin mobilnya!" Teriak Mishel pada Raina yang sedang memarkirkan mobilnya, Mishel pun langsung menuju pintu rumah Raina.

"Kuy masuk!" Ajak Raina masuk kedalam rumahnya sesudah memarkirkan mobilnya.

"Rai! gue nunggu disini aja ya, males gue naik." Mishel memilih menunggu diruang tamu karena kamar Raina berada dilantai dua.

"Ayo, Mi!" Teriak Raina kepada Mishel sambil menuruni satu persatu anak tangga.

"Yupzz, cepet juga lo ganti bajunya, ngga sampai dua jam." Sahut Mishel sambil memberikan pujian yang tak masuk akal.

"Gile lo." Sahut Raina.

"Hehe." Tawa Mishel kecil.

"Mi! temenin gue belanja ke minimarket bentar ya." Pinta Raina setelah menuruni tangga.

"Oke." Sahut Mishel.

👀

-sesampainya diminimarket.

"Mi!" Panggil Raina.

"Apaan?" Tanya Mishel.

"Beli apa ya, buat camilan malam ini?" Tanya Raina balik.

"Cokelat, wafer, sama mie aja gimana." Usul Mishel semangat.

"Oke deh." Setuju Raina.

"Lo ambil mie nya, gue ambil cokelat sama wafer nya." Suruh Raina.

"Oke lah." Sahut Mishel.

"Oke." Sambung Raina.

Langsung Mishel menuju ke tempat mie, sambil menyanyikan lagu ed sheeran yang berjudul perfect.

"I found a love for me-" langsung Mishel berhenti bernyanyi karena saat ia berbelok menuju rak mie, ternyata disitu ada Alvaro, Alvaro menatap Mishel dengan tatapan bingung dan aneh, lalu berubah menjadi tatapan sinis.

"I found a love for me-" langsung Mishel berhenti bernyanyi karena saat ia berbelok menuju rak mie, ternyata disitu ada Alvaro, Alvaro menatap Mishel dengan tatapan bingung dan aneh, lalu berubah menjadi tatapan sinis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ketika dia menatap Mishel sinis, Mishel pun langsung menundukkan kepalanya, dan langsung berlalu melewati Alvaro.

"Aduh, tinggi banget." Keluh Mishel pelan karena letak mie nya terlalu tinggi, namun suara yang pelan itu masih terdengar oleh seseorang.

"Nih! Bukan letak mie nya yang tinggi, ukuran badan lo aja yang pendek." Mishel pun hanya terdiam mematung karena tiba-tiba ada seseorang yang mengambilkan mie yang sedari tadi ingin ia gapai tapi tidak kesampaian, dan orang itu adalah Alvaro. Mishel yang sedari tadi mematung seketika tersadar dengan perkataan Alvaro barusan yang membuatnya tiba-tiba langsung kesal karena Alvaro menghinanya blak-blakan.

'Mentang mentang tinggi' batin Mishel.

"Makasih." Langsung Mishel berterima kasih dengan nada terpaksa, dan tidak ada sahutan sama sekali, Mishel pun segera pergi dari tempat itu.

"Raiiii!" Teriak Mishel sambil menghampiri Raina yang sedang asik memilih-milih cokelat dan wafer.

"Ada apa Mi?" Tanya Raina.

"Huuh..huuh, Rai! gue barusan ketemu Alvaro." Jawab Mishel ngos-ngosan sambil mengatur napas.

"Hah? lagi? dimana?" Tanya Raina.

"Beneran, Pas gue baru nyampe ditempat rak mie, dan ternyata disana ada Alvaro juga, dan setelah itu kan gue mau ngambil mie, tapi gue ngga nyampe, dan lo tauuu yang ngambilin mie ini Alvaro, tapi gue kesel banget." Jawab Mishel menjelaskan panjang lebar, dan pada akhir kalimatnya Mishel memonyongkan bibirnya.

"Wiww, bagus dong, napa li kesel?" Sahut Raina dan langsung bertanya lagi kepada Mishel.

"Pas dia ngasih mie ini ke gue dia bilang 'Bukan letak mie nya yang ketinggian, ukuran badan lo aja yang kependekan' gitu katanya." Cerita Mishel.

"Hhahaha, betul juga kata Alvaro." Tawa Raina ngakak, Raina pun langsung berjalan ke kasir meninggalkan Mishel dengan membawa belanjaan yang sudah mereka pilih barusan.

"Ih, sama aja lo Rai! Sama Alvaro!" Teriak Mishel kali ini terdengar nyaring sampai-sampai orang yang disebut namanya, diakhir kalimatnya itu mendengarnya.

"Napa gue?" Tanya Alvaro yang tiba-tiba datang dari belakang Mishel.

"Hah e-enggak." Langsung Mishel menundukkan kepalanya karena sekarang Alvaro berdiri didepannya, namun Mishel berusaha untuk tidak terlihat gugup dihadapan Alvaro.

"Ngga apa? Gaje lo, lo barusan ngomongin gue kan." Sahut Alvaro dengan suara sedikit kasar, sampai-sampai membuat Mishel semakin gugup sekaligus kesal.

"Mi! kuy kita pul-" Raina langsung terdiam karena melihat Mishel bersama dengan Alvaro.

"Ayo Rai!" Dengan suara pelan Langsung Mishel bergegas meninggalkan Alvaro dari tempat itu dan langsung menarik tangan Raina.

"Kenapa Mi?" Tanya Raina kepada Mishel.

"Nanti aja gue ceritain dirumah." Sahut Mishel.

"Yaudah." Balas Raina.

Maaf ya..kalo part yang ini kependekan.

Jangan lupa commen😉
And vote yaww😘....
I lope you all💙💙😘......

My Ig : @arvjmratz_

MISHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang