1. Hari pertama

342 71 59
                                    

Hari ini adalah hari dimana
siswa siswi SMA Harapan Bangsa hadir kembali ke sekolah seperti biasanya, setelah melewati liburan awal semester. Yaa, bisa dibilang cukup panjang.

________

"Mamaa! Mishel berangkat." Teriak Seorang gadis yang bernama Mishel itu sambil berlari menghampiri mamanya lalu mencium punggung tangan mamanya.

"Iyaa, hati-hati." Jawab Gishel sambil menutup telinganya sebelah, mungkin karena mendengar suara putrinya yang super duper cemprang.

Mishel pun segera berangkat kesekolah dengan menggunakan mobil kesayangannya.


Setelah Mishel sampai diparkiran sekolah, ia pun langsung memarkirkan mobilnya, lalu berjalan melewati koridor yang sudah dipenuhi oleh siswa-siswi yang juga baru datang.

Baru saja Mishel memasuki ruang kelasnya, tiba-tiba Mishel mendengar ada yang memanggil namanya dengan suara yang sangat cempreng. Dan Mishel sudah tahu betul siapa pemilik suara itu.

"Mishel! Dateng juga lo akhirnya." Teriak cewek itu sambil berlari kecil kearah Mishel, lalu memukul punggung Mishel.

"Ada apaan!" Teriak Mishel sambil menarok tas ditempat duduknya.

Cewek yang baru saja menghampiri Mishel itu bernama Raina, dia adalah sahabat Mishel dari masa taman kanak-kanak, sampai memasuki Masa Putih abu abu, mereka masih bersama.

"Lo lama banget sih dateng, jadikan gue sendirian ngga ada temen." Balas Raina dengan suara imut yang dibuat-buatnya.

"Lo barusan dari mana?" Tanya Mishel sambil berjalan kebelakang samping kiri, tujuannya tak lain ingin mengambil sapu, karena hari ini hari senin, ia yang bertugas piket membersihkan kelasnya.

"Gue barusan dari kelas XI Ips 4." Jawab Raina santai.

"XI ips 4?" Tanya Mishel kaget, sampai-sampai melempar sapu sembarangan dan mengenai seseorang.

"Aww." Ringis orang itu, kesakitan.

"Eh Maaf, ngga sengaja." Minta maaf Mishel kepada orang tersebut, orang itu adalah Raka. Raka itu salah satu siswa terpintar dikelas X IPA 1, orangnya agak pendiam, tapi dari segi penampilannya keren, karena dia berteman sama kakak kelas yang gaul-gaul.

"E-eh, ngga papa Mi!" Jawabnya terbata-bata dan langsung menegakkan badannya, Mishel pun hanya senyum sekilas kepada Raka.

"Napa lo, Mi?" Tanya Raina kepada Mishel.

"Eh, lo barusan beneran dari kelas XI ips 4?" tanya Mishel tanpa menjawab pertanyaan Raina barusan.

"Iya, emang kenapa?" Jawab Raina dan balik bertanya.

"Oh, ada Alvaro ngga?" Tanya Mishel lagi.

"Ooh Alvaro, ngga ada." Jawab Raina sambil mengeluarkan handphone dari sakunya.

"Yah." Lesu Mishel dan langsung mengambil sapu yang ia lempar barusan, lalu mulai melanjutkan aktifitasnya, yaitu membersihkan kelas.

"Paling belum dateng." sambung Raina bicara, Mishel tidak merespon omongan Raina barusan, dia lebih memilih meneruskan kegiatannya karena sebentar lagi bel masuk berbunyi.

"Akhirnya selesai juga." ucap Mishel pelan.

'Teng..teng..teng..' bel masuk pun berbunyi.

Raina yang asik mengotakatik handphone nya langsung memasukannya ke dalam sakunya. Karena ini adalah pelajaran bahasa indonesia, gurunya dikenal sebagai guru tergalak disekolah ini, yaitu Bu Risma.

"Pagi anak-anak." Sapa Bu Risma.

"Pagi Bu." Sahut semua Murid.

Pelajaran pun berjalan dengan baik.

'teng..teng..teng..' bel istirahat berbunyi.

"Mi! Ayo kekantin!" Ajak Raina kepada Mishel.

"Tunggu! beresin buku dulu." Ucap Mishel.

"Cepetan." Sahut Raina sambil mengeluarkan handphone dari sakunya.

"Dah selesai, ayo kantin!" Ajak Mishel balik sesudah merapikan bukunya.

"Yupzz." Sahut Raina semangat.

Setelah sampai dikantin, mereka pun langsung menelusuri seisi kantin,
melihat-lihat tempat duduk yang kosong, dan akhirnya mereka memilih tempat yang dipojok sebelah kanan.

"Mi! lo pesan apa? Biar gue yang mesanin, tapi bayar sendiri ya, gue lagi irit sekarang." Tawar Raina sambil melihat Mishel sinis seolah-olah Mishel ingin minta dibayarin.

"Biar lo banyak uang juga lo ngga pernah bayarin gue, yaudah gue pesen cappucino drink satu, bakso satu jangan dikasih jeruk nipis dan jangan dikasih sambal, dan yang paling penting jangan lama lama, gue udah laper." Perintah Mishel pada Raina yang mulai cemberut.

"Ya bawel." Sahut Raina sambil memutar kedua bola matanya.

Tidak lama kemudian Raina kembali dengan membawa makanan dan minuman yang sudah mereka pesan tadi.

"Nih! pesanan dah jadi." Raina meletakkan pesanan Mishel dimeja dan juga pesanannya.

"Yeayyy! perut gue udah Keroncongan nih." Curhat Mishel gaje.

"Mending perut lo keroncongan, lah perut gue udah bolongan." sahut Raina berusaha melucu. "Diamkan lo, baru nyadar kalo perut lo bolongan juga?" Raina berusaha melucu lagi, namun tetap tak direspon oleh Mishel.

"Rai!" Panggil Mishel pelan.

Haiiii!!...
Gimana part awalnya guys??
Semoga kalian suka=)

Kalau ada kekurangan tolong Comment ya guys:))
Dan Jangan lupa vote nya ya..🤗

MISHELWhere stories live. Discover now