4. Warung mbok Inah

156 47 14
                                    

"Rai, lo beneran liat Alvaro di warung nya mbok Inah?" Tanya Mishel kepada Raina.

"Iyaa ngga mungkin gue salah liat, mata gue masih normal nih." jawab Raina sambil membelalakan matanya kearah Mishel.

"Oke deh." balas Mishel singkat.

-Saat mereka sudah sampai di warung nya mbok Inah.

"Rai! lo mau beli apa?" Tanya Mishel pada Raina.

"Cappucino cincau aja Mi." Jawab Raina sambil mengotakatik handphone nya.

"Oke." Sahut Mishel.

"Mbok Inah!" langsung Mishel memanggil Mbok Inah.

"Eh, neng Mishel, mau beli apa?" Tanya mbok Inah kepada Mishel.

"Beli cappucino drink satu sama cappucino cincau." Jawab Mishel sambil tersenyum kearah mbok Inah.

Setelah Mishel memesan pesanannya kepada mbok Inah, tiba-tiba ada suara cowok yang berteriak dari arah grombolan yang tengah duduk dikursi pojok, saat Mishel sedikit menjenguk ke samping pojok asal suara itu, ternyata disana benar adanya Alvaro dan teman-temannya.

"Mbok! cappucino latte nya satu." Teriak Alvaro.

"Yaudah, mbo bikinin dulu ya." Sahut mbo Inah pada Mishel.

"Iya." Sahut Mishel.

"Iyaa, tunggu bentar mbok bikinin!" Teriak mbo Inah kali ini kearah tempat duduknya Alvaro.

Mi, kita duduk disitu yuk! kesempatan lo buat ngeliatin Alvaro, dan gue juga bisa ngeliatin ka Farid and cogan-cogan." Ajak Raina sambil membisiki Mishel dan langsung menarik tangan Mishel.

"Aduduh, Rai!" Teriak Mishel.

Langsung Raina menarik Mishel ketempat duduk yang sudah tersedia di warung nya mbo Inah. Tepat nya disamping tempat duduk Alvaro dan teman-temannya.

Setelah Mishel dan Raina duduk, tidak lama ada seseorang yang menegur mereka.

"Mishel! Raina!" Tegur Kevin sambil tersenyum ke arah mereka berdua.

"Eh, Kevin." Sahut Raina, sambil membalas senyuman Kevin, diikuti oleh Mishel.

"Kalian dari mana?" Tanya kevin.

"Rumah Mishel." Jawab Raina.

"Rumah Mishel? dimana rumah lo Mishel? Rumah lo deket sini?" Tanya kevin lagi.

"Iya, rumah gue deket sini." Jawab Mishel kepada Kevin.

"Ooh, baru tau gue rumah lo deket sini." Sahut Kevin.

"Hem." Gumam Mishel singkat.

"Eh, lo yang manggil gue pas dikoridor sekolah siang tadikan?" Tanya Raihan tiba-tiba, yang membuat Mishel tersentak kaget.

"Eh, lo yang manggil gue pas dikoridor sekolah siang tadikan?" Tanya Raihan tiba-tiba, yang membuat Mishel tersentak kaget

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ini neng, pesanannya udah jadi." Langsung mbok Inah menghampiri Mishel dan Raina.

'Huuh, untung mbo Inah datang tepat waktu.' Batin Mishel lega.

"Iya Mbok, makasih." Jawab Raina sambil mengambil minumanya yang dibawakan mbo Inah.

"Makasih Mbok Inah." Sambung Mishel setelah Raina.

"Mi, kuy!" Ajak Raina untuk pergi dari tempat tersebut.

Setelah membayar minumannya, Mishel dan Raina pun langsung bergegas meninggalkan tempat itu, tanpa menyahuti pertanyaan Raihan barusan, saat sudah mulai jauh dari tempat itu, Mishel pun langsung menghembuskan napas lega.


"Huuh, untung aja mbok Inah datang tepat waktu, gue malu banget." Lega Mishel setelah jauh dari warung mbok Inah.

"Lo sih." Sahut Raina.

"Mi! boleh ngga gue nginep dirumah lo malem ini?" kaget Mishel saat mendengar permintaan Raina.

"Apa beneran? Ya boleh lah." Jawab Mishel seketika kembali bersemangat.

"Beneran Mi?" Tanya Raina lagi.

"Iyaa, Mama pasti ijinin." Jawab Mishel meyakinkan Raina.

"Yeay." Sorak Raina ikut semangat.

"Lo udah ijin sama bokap, nyokap, lo?" Tanya Mishel pada Raina.

"Udah." Jawab Raina masih dengan nada suara semangat.

"Oke deh." Sahut Mishel semangat.

-Sesampainya dirumah Mishel.

"Assalamualaikum." Salam Mishel beriringan dengan Raina.

"Waalaikumsalam." Jawab Gishel.

"Ma! Raina boleh nginep disini ngga? Boleh ya Ma, boleh yaaa." Ijin Mishel kepada Gishel sambil memohon-mohon.

"Beneran Rai? Kamu mau nginep disini?" Tanya Gishel kepada Raina.

"Iya Tante, Boleh ngga?" Jawab Raina, dan langsung bertanya.

"Ya boleh lah." Sahut Gishel sambil memberikan senyuman kepada Raina.

"Yeay, makasih Mama!" Teriak Mishel langsung memeluk erat Gishel.

"Iya, Mishel." Sahut Gishel sambil membalas pelukan Mishel putri satu-satunya itu.

"Yaudah Ma, Mishel mau kekamar dulu sama Raina." Izin Mishel pada Gishel.

"Iyaa." jawab Gishel.

"Tante! Raina ikut Mishel ya." Ijin Raina juga.

"Iya Rai." Jawab Gishel pada Raina sambil memberikan senyuman.


Seperti biasa..

Vote and comment ya!!
dan
Fllow my instagram :
@arvjmratz

Thanks.🤝🏻

MISHELWhere stories live. Discover now