"Aduh, jangan bicara kasar terus! Kau tidak lihat suasana?" Senior Amber menahan Kak Jongdae.

"Apa? Dia yang dari tadi marah seperti orang gila. Kau tidak lihat anak itu tidak ada sopan-sopannya?! Memang ya perempuan itu mengidolakan dan membela yang tampan!"

"Apa? Kalau begitu kalian juga berbuat berlebihan seperti itu supaya terlihat keren di hadapan yang cantik kan?"

"Apa? Kau begini karena tidak suka Renjun yang laki-laki lebih cantik darimu?"

"Apa?!" Senior Amber tampak terkejut.

"Aku benar-benar tidak mengerti perempuan! Kalau ada yang lebih cantik, mereka bakal sirik dan menggosip." sambung salah satu senior laki-laki yang ada di meja kami.

"Apa?! Brengsek, kau bicara apa?!"

"Jadi begini cara bicara kalian? Dasar sinting!"

Suasana meja ini malah semakin salah dan semakin salah saja. Aku dan anak-anak baru hanya diam memperhatikan keributan senior kami sampai akhirnya reda dengan sendirinya.

"Maaf. Karena satu anak tidak tahu diri suasananya jadi begini."

"Renjun, tidak apa-apa?"

"Iya." jawab Renjun.

"Aduh, susananya mengapa seperti ini? Padahal pesta sambutan anak baru." Kak Jongdae tampak kecewa, "Kalau begitu, sekalian untuk membangkitkan suasana, bagaimana kalau aku love shot dengan Jaemin?"

"Apa?" tanyaku.

Semua orang bersorak menyuruh aku menerima ajakan Kak Jongdae lalu mereka memberikan segelas alkohol untukku.

"Love shot! Love shot!"

Dengan terpaksa aku akhirnya meneguk alkohol itu.

"Minum semua!"

"Kalau tidak one shot, tidak punya kekasih selamanya!"

Aku tidak bisa fokus pada teriakan-teriakan orang di sekelilingku karena rasanya aku ingin muntah saat itu juga. Untungnya saja Kak Tzuyu peka dengan keadaanku.

"Jaemin, kau tidak apa-apa? Ini air."

"I,iya. Untuk sekarang." jawabku sambil menahan mual.

"Dari tadi aku lihat, sepertinya senior itu tertarik padamu."

Hal itu sungguh mengejutkan. Ada orang yang tertarik padaku? Padahal aku ini...

"Hei, Jaemin! Mengapa melamun seperti itu?" Tepukan di punggungku membuyarkan lamunanku mengenai masa lalu. Kak Jongdae memang selalu membuat orang terkejut.

"Hukumannya harus shot!"

"Uh..." Aku meletakkan kepalaku di meja karena sudah tidak tahan lagi.

"Jaemin tidak apa-apa? Sudah mabuk ya?" Pertanyaan Dahyun hanya terdengar seperti angin lalu di telingaku.

"Wah, gawat juga."

"Jaemin, ayo cari angin dengan kakak!" Kak Jongdae menyentuh punggungku.

"Uh... Iya."

"Iya, bersandar saja padaku." Aku bisa merasakan Kak Jongdae yang memegang pinggangku sambil menggiringku keluar.

"Wah, baru orientasi sudah ada bunga mekar."

"Taruhan saat kembali mereka sudah menjadi sepasang kekasih."

"K, kak. Toilet sebentar." ujarku setelah menjauh dari kerumunan.

[✓] my id is gangnam beauty | nominWhere stories live. Discover now